Duapuluh

29 6 0
                                    

Alvira keluar dengan setelan piyamanya. Ia berjalan menghampiri mamahnya yang baru saja keluar dari dalam kamar.

"Mamah mau pulang?" tanya Alvira dengan tatapan lesunya. Ara tersenyum hangat lalu menarik anak bungsunya kedalam pelukannya.

"Mamah kan banyak kerjaan sayang disana. Lagian kan disini udah ada Vino yang nemenin kamu" ucap Ara sambil mengelus rambut anaknya lembut.

"Tau lo manja banget jadi anak" cerocos Alvino berjalan menghampiri Alvira dan Ara.

"Biarin!" ucap Alvira jutek Alvino hanya nyengir melihat wajah jutek Alvira.

"Yaudah mamah pergi dulu ya. Jaga diri kamu baik-baik disini" ucap Ara lalu mencium seluruh wajah Alvira sayang.

"Vin tante titip Alvira ya. Kalo bandel jewer aja" ucap Ara.

"Siap Tante!" ucap Alvino sambil memberi hormat kepada Ara. Ara terkekeh melihat kelakuan keponakannya itu. Setelah berpamitan Alvira dan Alvino mengantar Ara sampai depan gerbang rumah. Hingga Ara meninggalkan perkarangan rumahnya, Alvira dan Alvino pun berjalan memasuki rumah tetapi langkah mereka terhenti ketika mendengar suara motor berhenti dihalaman rumah Alvira.

Alvira dan Alvino memperhatikan orang yang sedang membuka helm dan ternyata orang itu adalah Galang. Galang berjalan menghampiri Alvira dan Alvino.

"Gue bisa minjem sepupu lo?" tanya Galang to the point. Alvino menarik Alvira kebelakangnya.

"Minjem-minjem lo kira barang" ucap Alvino ketus sedangkan Galang menghela nafas berat.

"Vir lo udah lupa kalo gue punya utang beliin lo eskrim?" tanya Galang membuat mata Alvira berbinar lalu menyingkirkan Alvino yang berada dihadapannya.

"Lo mau beliin gue eskrim?" tanya Alvira dibalas anggukan oleh Galang.

"Omaygat tunggu bentar!" ucap Alvira berbalik masuk kedalam rumah meninggalkan Alvino dengan muka cengonya dan Galang yang hanya terkekeh kecil.

"Jangan lama-lama! Awas aja kalo lo bikin sepupu gue lecet seujung kuku jari sedikitpun lo abis sama gue!" ucap Alvino menatap Galang tajam. Galang hanya mengangguk santai.

"Ayo Lang!" Alvira menarik lengan Galang menuju motor sportnya. Kini Alvira sudah berganti pakaian,ia memakai celana panjang dan kaos putih polos yang dibalut dengan jaket bomber berwarna dongker.

"Dadah Nono!" Alvira melambaikan tangannya kepada Alvino saat Galang melajukan motornya meninggalkan perkarangan rumah Alvira.

"Rara Rara lo emang gak pernah berubah ya" ucap Alvino sambil menggelengkan kepalanya menatap kepergian sepupunya. Alvino pun berbalik memasuki rumah Alvira.

-DeepLoss-

Galang menatap gadis didepannya yang sedang makan eskrim dengan rakusnya. Kini Alvira dan Galang sedang berada di kedai eskrim di dekat sekolah mereka. Galang hanya menggeleng maklum saat Alvira sudah memakan 3porsi eskrim, sedangkan Galang hanya memakan satu saja sudah kenyang.

"Lo tau aja sih Lang kalo gue lagi pengen eskrim" ucap Alvira saat sudah selesai memakan eskrim dengan cengirannya. Galang tidak membalas, Galang malah menjulurkan tangannya membersihkan eskrim yang tersisa dibibir Alvira.

"Kebiasaan banget sih kalo makan eskrim belepotan" Setelah selesai membersihkan bibir Alvira dari eskrim. Galang mengacak rambut Alvira gemas membuat Alvira mengerucutkan bibirnya.

"Ih Galang kuncirannya jadi kendor kan!" omel Alvira sambil membenarkan kuncirannya. Bukannya minta maaf Galang malah menarik hidung Alvira gemas.

"AAAA! SAKIT!" pekik Alvira membuat seluruh pengunjung menoleh kearah mejanya dan Galang yang kaget pun melepaskan tangannya dari hidung Alvira.

DeepLossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang