Duabelas

42 10 6
                                    

Pukul 06.30 Alvira sudah bangun dari tidurnya. Merasakan tenggorokannya kering Alvira berjalan keluar kamar menuju ke dapur sambil menguncir rambutnya asal.

Setelah memuaskan dahaganya Alvira memutuskan untuk ke ruang tv untuk menonton sebentar sebelum ia siap-siap untuk pergi dengan teman-temannya.

Langkahnya terhenti saat mendengarkan suara pantulan bola basket di belakang halaman. Penasaran ia pun melangkahkan kakinya menuju halaman bekakang.

"Gue kira ka Al yang main basket ternyata elo" ucap Alvira membuat orang sedang bermain basket pun menghentikan permainannya lalu menatap Alvira sambil terkekeh.

"Mustahil kalo Alvaro maen basket jam segini"

"Kok mustahil?" tanya Alvira bingung.

"Yaiyalah sekolah aja susah dibangunin apalagi kalo liburan kaya gini. Mustahil kalo dia maen basket sepagi ini" jelas Galang. Ya,orang sedang bermain basket tadi adalah Galang.

"Kaya lo sering bangun pagi aja" ledek Alvira.

"Gini-gini gue suka olahraga pagi nemenin adek gue makannya badan gue bisa shirtless kaya gini" ucap Galang sombong.

"Yaelah sok banget lu gue yang sering olahraga pagi aja biasa"

"Tampang kaya lo sering olahraga badan pendek kaya gitu juga" ucap Galang nyolot membuat Alvira tersulut emosi.

"Wah lo ngeremehin gue nih ceritanya" ucap Alvira lalu menghampiri Galang.

Nih cewe lagi kesel aja ngegemesin. batin Galang senyum evil pun tercetak dibibirnya.

"Lah emang benerkan? Kalo emang lo sering olahraga ayo lawan basket sama gue" tantang Galang.

"Ayo siapa takut! kalo gue menang lo traktir gue eskrim! Kalo gue kalah gue ditraktir lo eskrim! Deal?" ucap Alvira sambil mengulurkan tangannya dan dibalas oleh Galang.

Seenggaknya menang atau kalah gue tetep ditraktir. batin Alvira sambil menahan tawa.

"Bentar-bentar. Berarti walaupun menang atau kalah tetep gue yang traktir elo dong? Gak bisa gitu dong Vir" ucap Galang tak terima.

"Lah tadi lo udah jabatin tangan gue berarti udah deal! Jadi maen gak nih?" Galang pun menganggukkan kepalanya lesu.

Permainan pun dimulai. Galang mendrible bola menghindari Alvira. Saat ingin memasukan bola kedalam ring Alvira berusaha untuk mengambil bola tersebut dari Galang tapi karena Galang yang tinggi Galang dengan mudah memasukan bola kedalam ring membuat Alvira mengerucutkan bibirnya.

Lalu Alvira mengambil bola yang baru saja jatuh dari ring mendriblenya lalu memasukan kedalam ring saat Alvira melompat kuncirannya ditarik oleh Galang membuat sebagian rambutnya menutupi wajahnya. Tetapi ternyata bola yang ia lempar tadi masuk kedalam ring.

Karena senang Alvira melompat-lompatkan tubuhnya yang mungil dengan tawa yang menghiasi wajahnya rambutnya yang terurai ikut bertebangan. Membuat Galang terpaku akan keindahan didepannya ia merogoh ponselnya lalu memfoto Alvira secara diam-diam.

"Cuma masukin bola kedalam ring sampe segitu bahagianya" ledek Galang. Membuat Alvira menghentikan aksinya sambil mengerucutkan bibirnya. Galang terkekeh lalu menghampiri Alvira.

Saat sudah sampai di hadapan Alvira. Galang merapihkan rambut Alvira lalu mengumpulkannya menjadi satu. Tanpa Alvira sadari Galang mati-matian menahan degupan jantungnya yang semakin mengencang.

Galang mengikatkan rambut Alvira dengan posisi saling berhadapan membuat Galang mendekatkan tubuhnya dengan Alvira. Alvira hanya diam sambil menghirup aroma tubuh Galang.

DeepLossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang