Bagaimana perasaanmu ketika kedatangan tamu yang ternyata sedang mencari seseorang sambil menangis didepanmu? Pasti bingung bukan? Itulah yang dirasakan Alvira saat ini. Alvira menatap kedua wanita paruh baya yang sedang berbincang serius satu dari mereka ada yang sedang menangis dan yang satu lagi menenangkan yang sedang menangis yang tak lain dan tak bukan dua wanita paruh baya tersebut adalah mamahnya dan mamahnya Galang.
Sore tadi Alvira sedang menonton tv bersama mamahnya diruang tv karena hari ini adalah hari sabtu dan mamahnya pun sedang berada di Jakarta sampai besok. Sedangkan Alvino sedang tidak ada dirumah karena dia bermain bersama Andra entah kemana. Hingga suara ketukan pintu membuat Alvira bangun dari posisi enaknya lalu berjalan menuju pintu utama untuk membukanya.
Betapa terkejutnya dia saat melihat seorang ibu-ibu yang di perkirakan seumuran dengan ibunya dan seorang anak kecil yang ia ketahui itu adalah Ghina -teman Sesil-. Hingga ibu itu membuka suara membuat Alvira tersadar dari lamunannya.
"Mamahnya ada?" tanya Tatya yang hanya dibalas anggukan oleh Alvira lalu Alvira menyuruh Tatya dan Ghina masuk kedalam rumahnya.
Saat mamahnya dan mamah Galang bertemu Alvira mengajak Ghina bermain bersama di halaman belakang. Tak urung juga dia curi-curi mendengarkan apa yang dibicarakan oleh Tatya dan Ara.
Dan betapa terkejutnya saat ia tahu bahwa Galang sudah hampir seminggu tidak pulang kerumah. Pantas saja selama Alvira sekolah kemarin ia tidak melihat Galang. Terakhir kali mereka bertemu yaitu saat Galang mengajaknya ke kedai eskrim kemarin.
Alvira terbangun dari lamunannya saat mendengar suara isak tangis di sebelahnya. Dan ternyata Ghina lah yang sedang menangis. Alvira menarik Ghina kedalam pelukannya lalu mengelus rambutnya sayang.
"Hey kenapa nangis?" tanya Alvira sambil menenangkan Ghina.
"Ghina kangen sama kakak Galang" ucap Ghina dengan tangis yang semakin pecah. Membuat Alvira semakin mengeratkan pelukannya kepada Ghina.
"Ghina kesepian gak ada kak Galang, gak ada yang ngajak Ghina main, gak ada yang beliin Ghina eskrim" ucap Ghina lagi.
"Udah ya sayang jangan nangis lagi. Kan sekarang udah ada kak Vira. Kita bisa main bareng sama makan eskrim bareng. Kamu mau gak?" tanya Alvira mencoba menghibur Ghina. Didalam pelukannya Ghina mengangguk. Alvira melepaskan pelukannya lalu menghapus air mata Ghina.
"Yaudah gak usah nangis lagi nanti cantiknya ilang" ucap Alvira sambil memegang pipi gembul Ghina.
"Senyum dong" ucap Alvira lagi dan perlahan Ghina mengembangkan senyumannya.
"Nah gitu kan jadi makin cantik kalo kaya gini" ucap Alvira lalu mencubit hidung Ghina gemas. Lalu mereka berdua tertawa bersama.
"Ghina pulang yuk!" Tatya berjalan menghampiri Ghina dan Alvira membuat tawa mereka terhenti. Ghina mengerucutkan bibirnya.
"Aku masih mau main sama kak Alvira. Aku nginep ya mah" rengek Ghina tidak ingin pulang.
"Mamah kan gak bawa baju ganti buat kamu. Lagian nanti kamu ngerepotin kak Alvira sama mamahnya loh" ucap Tatya membuat Ghina semakin mengerucutkan bibirnya.
"Udah gak apa-apa Ghina disini aja dulu" usul Ara membuat Tatya menatapnya tidak enak.
"Tidak. Nanti dia ngerepotin kamu lagi"
"Gapapa kok tan. Lagian biar aku ada temennya dirumah" ucap Alvira meyakinkan. Tatya berfikir sejenak.
"Yasudah tapi kamu jangan nakal ya sayang. Nanti mamah anterin baju kamu kesini" ucap Tatya membuat Ghina bersorak senang. Alvira dan mamahnya hanya terkekeh melihatnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
DeepLoss
Teen FictionKehilangan orang yang paling dicintai bukanlah keinginan semua orang. Tapi bagaimana jika takdir itu jatuh kepada Alvira Lanika Zoya cewe yang sangat manis,selalu ceria dan menyebarkan kebahagiaan kepada siapa pun. Dan Galang Janari Jiwatrisna cowo...