Sembilan

42 14 4
                                    

Inget hati itu gk pernah salah. Sekuat apapun lo nampik hati lu bakalan tetap pada pendiriannya.

-DeepLoss-

"Jangan kasih tau siapa Al?" ucap Alvaro dingin tetapi ada rasa khawatir di dalam matanya.

flasback on

Hari ini adalah hari yang sangat membahagiakan bagi seluruh kelas XII di SMA Nusantara karena pada hari ini para guru sedang rapat untuk mempersiapkan UN yang beberapa minggu ini akan di laksanakan.

Kini Alvaro dan Farel sedang berada di rooftop tempat mereka berkumpul. Mereka sedang menunggu Galang dan Andra dengan Alvaro yang sibuk bermain game dan Farel yang sudah terlelap di sebelahnya karena ia abis begadang semalaman.

Tak lama datang Galang dan Andra. Galang duduk disebelah Alvaro dan Andra disebelah Galang. Tiba-tiba handphone Andra bergetar. Ternyata telepon tersebut dari Reva dengan senyum mengembang Andra mengangkat telfonnya.

"Halo pacar" sapa Andra riang tetapi keningnya berkerut saat mendengar suara orang lain disana.

"Emangnya apasih bagusnya elo!" saat mengetahui ada yang mengganjal Andra memperbesar suara teleponnya membuat Galang dan Alvaro berdecak.

"Mau lo apasih ka?" suara itu sangat dikenal oleh mereka. Itu adalah suara Alvira. Membuat Galang dan Alvaro membeku. Alvira dalam bahaya!

"Mau gue lo jauhin Galang sama Alvaro! Dan satu lagi jadi adek kelas jangan sok!"  ucap seseorang lalu terdengar suara tamparan yang keras. Membuat Alvaro dan Galang mengepalkan tangannya kuat.

"Gisel" ucap Alvaro dan Galang dingin. Lalu mereka berlari menuju toilet. Andra yang panik membangunkan Farel lalu menariknya menyusul Alvaro dan Galang.

Saat mereka sampai Gisel dan teman-temannya menatap mereka dengan wajah pucat pasi. Alvaro dan Galang menatapnya tajam.

"Bawa mereka keruang BK" ucap Alvaro dingin. Dibalas anggukan oleh Andra dan Farel yang masih linglung hanya mengikuti Andra membawa Gisel dan teman-temannya ke ruang BK.

Galang dan Alvaro menunggu Alvira keluar dari kamar mandi saat keluar dia belum menyadari bahwa ada Galang dan Alvaro.

flasback off

-DeepLoss-

"Jangan kasih tau siapa Al?" ucap Alvaro semakin dingin. Alvira hanya menunduk takut. Galang berdecak lalu menghampiri Alvira.

"Gue anter elo ke UKS ya?" ucap Galang lembut lalu menggendong Alvira ala bridal style.

"Lang gue lagi ngomong sama Alvira" ucap Alvaro dingin.

"Dengan lo ngomelin dia itu gk ngebuat luka dia sembuh" ucap Galang tak kalah dingin lalu membawa Alvira ke UKS dengan teriakan para siswi yang menggema. Dan meninggalkan Reva dan Alvaro yang diam membeku.

"Makasih Lang" ucap Alvira pelan tapi masih bisa di dengar Galang. Membuat Galang tersenyum.

-DeepLoss-

Alvira tersenyum tipis menyapa orang yang ada dihadapannya kini. Ia menerima helmnya lalu memakainya dikepala saat sudah menaiki motor kakaknya keluar dalam dari rumah menuju mereka.

"Jagain adek gue baik-baik! Inget ja-"

"Jangan sampe lecet sedikitpun" potong Galang menggelengkan kepalanya atas kelakuan temannya.

Ya, semenjak kejadian di kamar mandi tersebut. Alvaro tidak membiarkan Alvira sendirian saat di sekolah. Bahkan saat Alvaro tidak ada karena sibuk mempersiapkan UN ia menyuruh Galang, Andra dan teman-teman Alvira agar selalu menjaga Alvira.

Alvira pun selalu bareng dengan Galang, Alvaro atau teman-temannya saat berangkat dan pulang sekolah karena Alvaro sekarang tidak sekolah lagi karena UN sudah selesai dan teman-temannya juga tidak bisa bareng jadi Alvira bareng dengan Galang hari ini.

"Udah lah ka gk usah khawatirin aku,lagian kan sekarang ka Gisel udah gk sekolah lagi kaya ka Al" Alvira menghembuskan nafas kasar karena sikap kakaknya yang terlalu protektif terhadapnya.

"Ya kan kakak cuma khawatir aja sama kamu" bela Alvaro.

"Yaudah, udah selesai belom nih? Kalo udah gue mau berangkat nanti telat" ucap Galang menengahi pertengkaran kedua bersaudara ini.

"Yaudah sono berangkat inget pesan gue tadi" Galang mengacungkan jempolnya lalu melajukan motor sportnya meninggalkan perkarangan rumah Alvira.

-DeepLoss-

Alvira menuruni motor Galang dibantu oleh Galang setelahnya mereka berdua berjalan bersama menuju kelas. Saat sampai di koridor Reva berteriak memanggil Alvira bersama Andra yang menggelengkan kepala di sebelahnya.

"Yuk Vir bareng!" Reva menarik tangan Alvira lalu berjalan duluan meninggalkan Galang dan Andra dibelakang.

Sesampainya di depan kelas Alvira dan Reva masuk setelah pamit pada Galang dan Andra setelah itu mereka melanjutkan jalannya menuju kelas mereka.

"Lang gue mau nanya sesuatu sama lo" ucap Andra basa-basi.

"Apa?"

"Lo ngejagain Alvira karena lo sayang sama dia apa karena dia titipan Alvina?" pertanyaan Andra membuat Galang berhenti melangkah. Mengedikan bahunya tidak tahu.

"Gue gak tau Ndra,dari awal gue ngeliat dia di perpus entah kenapa kaya seakan-akan dalam diri gue itu pengen banget nolongin dia, kaya ngejagain dia atau nolongin dia itu udah tugas gue banget. Gue waktu itu sempet mikir kalo gue itu jatuh cinta sama dia saat gue ngeliat manik mata dia. Hingga akhirnya gue tau kalo dia itu ternyata sepupu dari Alvina. Dan disitu pikiran kalo gue jatuh cinta sama dia hilang. Karena gue ngerasa kalo gue ditakdirin deket sama dia itu hanya sekedar amanat bukan karena gue sayang sama dia" jelas Galang panjang lebar tanpa mereka sadari mereka sudah sampai dikelas.

"Tapi kejadian di toilet waktu itu lo keliatan beda Lang gue gak pernah liat lo semarah itu. Lo jadi Galang yang gak gue kenal saat itu, bahkan saat ngomong sama Alvira lo beda,lo ngeluarin sisi kelembutan lo kaya ke Ghina sama nyokap lo dua orang yang paling lo sayang" jelas Andra.

"Gue gak tau Ndra disaat gue tau Alvira kenapa-napa emosi gue tiba-tiba memuncak bahkan jantung gue berpacu lebih cepat seakan ada sesuatu yang mengganjal di diri gue tapi waktu gue liat muka dia yang ketakutan karena Alvaro disitu gue kaya ngerasa kalo gue harus nenangin dia bukan malah bikin dia makin takut. Jadi itu semua kaya spontanitas gue aja" jelas Galang sambil menatap lurus ke papan tulis. Andra menepuk tangannya membuat Galang tersentak.

"Lang lo jatuh cinta beneran sama Alvira" ucap Andra sambil menggoyangkan bahu Galang senang. Galang mengerutkan dahinya bingung.

"Maksud lo?"

"Iya lo itu cinta sama dia. Nihya kalo misalnya elo mikir kalo Vira itu titipan si Vina lo gak bakal ngelakuin hal kaya kemaren atau hal lainnya. Lo ngelakuin itu semua karena lo ikutin kata hati lo. Inget hati itu gk pernah salah. Sekuat apapun lo nampik hati lu bakalan tetap pada pendiriannya" jelas Andra.

"Haha sumpah ya lo pikirannya kejauhan. Gue emang dari dulu gak tegaan orangnya. Makanya gue bakalan selalu ngebantu atau ngejaga seseorang kalo emang orang itu harus dijaga dan dibantu" elak Galang.

"Lo belum sadar sepenuhnya Lang. Waktu akan membuktikan semuanya ke elo nanti" jelas Andra dan tak lama guru pun memasuki kelas mereka membuat Galang dan Andra menghentikan percakapan mereka.

Akan gue tunggu Ndra. batin Galang.

-DeepLoss-

Penasaran gimana kelanjutannya?? Jangan lupa vote dan comment yupp! akan ada kejutan selanjutnya dari aku:)

#MaafTypo:D

DeepLossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang