"Eommaaaaa.... tolong pikirkan sekali lagi, eoh? Aku tidak mau tinggal di asrama! Aku mau menuruti semua perintah Eomma, tapi kumohon selain tinggal di asrama." Aku mengekori Eomma yang sedang sibuk menyiapkan meja makan.
"Tidak ada pilihan lain, sayang.. Sekarang pak barang-barangmu. Kita berangkat besok pagi, supaya kau punya waktu untuk melihat-lihat asramanya."
"Eomma! Aku bisa menjaga diri di rumah. Lagipula ada Lee Ahjumma dan Ahreum, Kang Ahjusshi juga."
"Eomma dan Appamu sudah memikirkan semuanya, Yeseul-ah. Banyak hal bisa terjadi kalau kau hanya tinggal sendiri di rumah sebesar ini." Eomma mengelus pipiku dan tersenyum getir.
"Kenapa kalian harus ke luar negeri dan meninggalkan aku di Korea, eoh? Kenapa aku tidak ikut saja? Aku bisa sekolah di sana seperti Eonnie, Eomma... aku tidak suka ti-"
"Han Yeseul! Tidak bisakah kau menghormati keputusan yang Appa buat?" Appa yang masuk ke ruang makan memotong ucapanku.
"Appa.... apa aku pernah mengecewakan Appa? Aku selalu menuruti perintah Appa, aku selalu menjadi anak yang baik, nilaiku selalu yang tertinggi... aku.. bahkan meninggalkan kelas dance untuk kelas bahasa jerman karena perintah Appa. Aku merasa sedih, tapi aku tetap belajar giat... karena kau menghormati Appa!"
"Kau tidak menghormati Appa kalau menolak masuk Kyungsan. Yeseul-ah, Appa tahu yang terbaik untukmu." Appa memegang pundakku dan satu tangannya mengelus pipiku.
Aku bahkan tidak tahu harus bagaimana, aku kesal, marah, sedih.. tapi entah kenapa aku tidak bisa menangis saat ini.
"Yeseul-ah, cepat pak barang-barangmu dan makan malam. Kau harus bangun pagi besok." Appa mengakhirinya dengan mengelus puncak kepalaku.
Seperti biasa, aku selalu tidak bisa menolak perintah orang tuaku. Terkadang aku lebih merasa seperti robot daripada putri bungsu Keluarga Han. Ayahku pria yang baik, ia tidak pernah berkata kasar padaku atau Eonnie-ku, tapi kata-katanya adalah perintah mutlak untuk kami. Eomma juga wanita yang lembut, bahkan ia hampir tidak pernah memarahiku.
Jadilah aku mengepaki barang-barangku dengan berat hati. Ini malam terakhirku tidur di kamar, entah apa yang akan terjadi besok kuharap baik-baik saja. Yahh semuanya akan baik-baik saja.
-------
Kyungsan Academy adalah salah satu sekolah yang kuakui punya selera bagus untuk segi arsitektur bangunannya, terlihat nyaman dan teduh dari luar. yahh setidaknya tempatnya nyaman, pikirku.
Butuh waktu sekitar satu setengah jam dari rumahku untuk sampai ke sekolah asrama ini. Appa dan Eomma duduk di depan, sedangkan aku di kursi belakang bersama koper dan tasku. Meraka sedang mengobrol di luar dengan seorang wanita paruh baya sedikit gemuk yang cantik dan terlihat ramah, rambutnya tersanggul rapi dengan pakaian formal seperti guru kebanyakan.
Tak lama Appa mengetuk kaca pintu mobil yang sedang kusenderi, ia memintaku keluar dengan senyuman tipis di wajahnya.
"Nona Han Ye Seul, benarkan?" sapanya sambil mengulurkan tangan.
"Ne, Annyeonghaseyo." Jawabku sopan, sedikit menunduk lalu menjabat tangannya.
"Namaku Hong Minyoung. Kau bisa memanggilku Hong Saem atau Minyoung Saem. Aku yang akan mengantarmu keliling hari ini." Katanya ramah.
"Gamsahamnida, Hong Saem."
"Baiklah, kau memilih pilihan pertama berarti." Ucapnya tersenyum, membuatku ikut tersenyum.
"Nah, Yeseul-ah... Belajarlah dengan rajin, Appa dan Eomma akan menghubungimu nanti." Kata Appa sambil memelukku, aku hanya diam dan memeluk Appa, ia mencium puncak kepalaku dan melepas pelukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Troublemakers (bts & svt & nct)
FanfictionWarning : A bit western life but NO mature content Ketika Han Ye Seul tiba-tiba harus pindah ke Kyungsan Academy. Sekolah asrama cukup elit yang terkenal, bukan karena prestasi yang membanggakan, tapi karena reputasi beberapa siswanya yang terkenal...