12. Scars

788 78 10
                                    


Entah sudah berapa lama aku dan Jaehyun di atas Tower ini, kedua lengannya masih memeluk pinggangku hangat, kepalanya masih bersandar di kepalaku. Beberapa kali dia berceloteh tentang dirinya sendiri, tentang teman-teman dan keluarganya, kami tertawa bersama masih dengan posisi seperti ini.

"Jaehyun-ah" panggilku.

"Jaehyun-ah? panggil aku Oppa!" ucapnya membuatku memutar bola mata.

"Ya! kita bahkan di tingkat yang sama,"

"Aku lahir di bulan Februari dan kau November, aku 9 bulan lebih tua.. cukup tua untuk kau panggil Oppa,"

"Tidak akan, jangan harap aku akan memanggilmu seperti itu."

"Kalau begitu aku akan memaksamu," ucapnya tepat di telingaku yang mana membuatku geli, bahkan setelahnya dia sengaja meniupnya membuat kepala dan bahuku bergerak menahan geli, aku memukul lengannya keras.

Jaehyun tertawa, "Wae? Bukankah ini seduktif?"

Geez! Otaknya ternyata juga pervert!

"Ya! byuntae!" aku menoleh menatap wajahnya, Jaehyun tertawa sambil menatapku.

"Hanya bercanda, apa yang tadi ingin kau katakan, hm?"

"Ah iya, kita punya jam malam ingat? Sekarang sudah hampir...." aku menunduk mengecek arloji di pergelangan tangan Jaehyun, "jam 8, ayo pulang."

"Aku masih ingin di sini, memandang indahnya malam dan memeluk pacarku yang cantik,"

"Kita bisa ke sini lain kali, aku tidak mau mendapat hukuman karena kena jam malam,"

"Yah baiklah, kita pulang. Tapi... popo" dia memajukan bibirnya yang mana membuatku tertawa.

"Lepaskan ini dulu, lalu tutup mata," aku menepuk-nepuk lengannya yang ada di sekeliling pinggangku.

"Baiklah," ucap Jaehyun tersenyum bahagia, dia terlihat lucu seperti anak kecil. Kemudian melepas pelukannya dan menutup mata, aku berbalik dan menghadapnya.

"Auhhh kiyowoo..." aku mencubit pipinya gemas lalu menepuk bibirnya dengan dua jariku kemudian berlari meninggalkannya.

"Oh dasar licik.. Ya! awas kau ya!" Jaehyun mengejarku.

Menggelikan memang, tapi aku merasa senang sekali hari ini. Dia membawaku ke kedai eskrim yang searah dengan jalan ke asrama, kami menghabiskan 30 menit di sana kemudian pulang. Perhitungan yang tepat, kami sampai di area sekolah 15 menit sebelum jam 9.

Di parkiran aku dan Jaehyun yang semula tertawa-tawa karena candannya diam begitu mendengar suara pintu mobil yang dibanting dan seseorang marah-marah. Sontak aku melihat ke arah sumber suara. Jeon Jungkook? dia keluar dari mobil dengan wajah merah menahan emosi.

"Jeon Jungkook! berhenti di sana!" seru seorang ahjusshi dengan suaranya yang terdengar berwibawa, si berandal satu itu tidak menghiraukannya.

"Jeon Jungkook!!" Ahjusshi itu keluar dari dalam mobil, berjas lengkap rapi dan terlihat berkelas.

Jaehyun sedikit kaget saat melihat ahjusshi itu keluar dari mobil dan berjalan cepat mengejar berandal itu.

"Jaehyun-ah, kau mengenal ahjusshi yang mengejar Jungkook itu?"

Jaehyun mengangguk, namun matanya tidak lepas dari dua orang yang kini sedang berbicara itu, tidak... bukan berbicara, lebih tepatnya mereka berdebat, Jungkook sesekali menunjuk tidak sopan ke ahjusshi itu. Uhh dia benar-benar berandal.

The Troublemakers (bts & svt & nct)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang