23. His Fear

531 75 18
                                    


Sepuluh menit. Aku merutuki diriku yang entah kenapa menjanjikan waktu sepuluh menit pada Taehyung. Dengan tergesa aku menyelesaikan mandi dan berpakaian dalam kurun waktu itu, jelas tak ingin Taehyung tiba-tiba masuk ke kamar jika aku menghabiskan waktu lebih dari yang kujanjikan.

Tapi kurasa sepuluh menit bagi seorang gadis melakukan ritual pagi tidaklah cukup. Aku membuka pintu kamar tiga belas menit kemudian, melongokkan kepalaku ke kanan mencari keberadaan Taehyung.

"Terlambat—" Aku melonjak saat suara berat Taehyung terdengar, namja itu berdiri di sebelah kiri pintu kamarku, sambil mengecek arlojinya dia melanjutkan, "Tiga menit. Kau terlambat tiga menit. Kau mau minta hukuman apa?"

Bibirku merengut, "Hanya tiga menit. Aku bahkan tidak sempat mengikat rambutku ataupun menyapukan bedak, sunbae!"

Sambil memiringkan wajahnya Taehyung menatapku, "Oh ya?"

Aku mendengus, memutar bola mataku di hadapannya dengan sengaja. Aku tahu dia benci melihatku memutar bola mata di depannya, tapi saat ini aku memang sengaja melakukannya.

Di luar dugaan Taehyung tertawa kecil, "Aku memang tidak suka melihatmu memutar bola mata di depanku, tapi kali ini pengecualian karena kau terlihat sangat cantik walaupun tidak sempat mengikat rambut ataupun menyapukan bedak."

Taehyung dengan sialannya mengakhiri kalimat cheesy itu dengan senyuman manis. Jelas sekali dia benar-benar sadar jika dirinya tampan dan punya senyum menarik. Harus kuakui, jantungku berdetak dua kali lipat lebih cepat karena kalimat cheesy dan senyuman manisnya.

Mencoba bersikap biasa saja, aku memutuskan bertanya untuk menutupi salah tingkahku, "Kenapa sunbae datang pagi-pagi sekali?"

"Ini hari Minggu, kau harus gunakan untuk bersenang-senang di luar, Han Yeseul. Bukan hanya berbaring seharian di tempat tidur dan membaca novel-novel roman picisan menggelikan yang selalu kau baca itu."

"Terserah sunbae mau menghina novel-novel kesukaanku. Tapi aku memang lebih memilih terkurung seharian di kamar bersama novel-novel itu daripada harus berjalan keliling TownSquare. Itu melelahkan."

"Tapi sayangnya kau harus. Hari ini kau harus berjalan keliling TownSquare bersamaku. Ayo."

Taehyung meraih tangan kiriku, menggandengnya lalu menyeret tubuhku mengikutinya. Namun baru dua langkah berjalan, aku tercekat dan sontak berhenti saat berpapasan dengan Haerin. Gadis itu jelas baru saja menyelesaikan lari pagi beberapa putaran lapangan voli.

Tubuhku menegang walaupun Haerin hanya diam mematung seperti itu. Sama halnya dengan Taehyung, dia terlihat sedikit gugup melihat wajah Haerin yang memang selalu tidak bersahabat saat melihatnya.

"Err... Hae—Haerin-ah, sudah selesai?" Aku jelas tidak bisa menyembunyikan rasa gugupku, dan Haerin menyadari itu. Satu alisnya naik menyadari kegugupanku.

"Aku tidak akan ada di sini jika belum selesai." Jawabnya ringan.

"Ahhh yahh.. kau betul haha."

Aku sungguh terlihat seperti pencuri yang ketahuan saat menjalankan aksinya.

Haerin diam menatapku dan Taehyung yang sama-sama terlihat gugup secara bergantian, tak lama dia menyemburkan tawa. Jelas membuatku dan Taehyung berpandangan.

"Ya! kalian terlihat seperti anak TK yang ketahuan mencuri permen temannya, tahu? Kenapa kalian terlihat gugup seperti itu?" Haerin menatap kami sekali lagi masih dengan sisa tawanya.

"Aku tidak gugup." Taehyung menjawab dengan nada tidak terima yang kentara.

"Sunbae bahkan terlihat lebih gugup daripada Yeseul."

The Troublemakers (bts & svt & nct)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang