"Ya! kau melamun?"
Eunbi menusuk pelan pipiku dengan pulpen doraemonnya, dia menyodorkan sebotol susu pisang dingin padaku, aku hanya tersenyum sambil menerima susu pisangnya.
"Wae? ada masalah?" tanyanya mengambil duduk di sampingku.
"Anya.. hanya sedang ingin duduk diam seperti ini, bagaimana kau bisa menemukanku?" tanyaku, yeah.. sedari tadi aku berdiam diri di perpustakaan, Lee Saem membubarkan kelas lima belas menit lebih awal, dan setelahnya ada jam makan siang.
Jadi aku memutuskan pergi ke perpustakaan dan duduk diam di sini, aku sedang tidak bernafsu melakukan apapun.
"Kau lupa aku siapa? Aku Jung Eunbi yang tahu segalanya." Ucapnya bangga, aku memutar bola mataku namun tertawa karenanya.
"Ngomong-ngomong kenapa warna rambutmu belum berubah?" Eunbi menyentuh rambutku, aku ikut menyentuh rambutku dan membawanya kedepan.
Eunbi benar, masih merah.
"Apa jangan-jangan cat rambutnya permanen?" ucapku masih melihat-lihat rambutku, aku tidak menyadarinya tadi pagi.
"Eyy.. tidak mungkin, punyaku dan Haerin sudah hilang. Kau tidak keramas?"
"Aku semalam keramas, aku mengeringkan rambutku dengan kipas angin karena hair dryer kita rusak, ingat?"
"Ahh iya benar.. lalu apa yang kurang? Di petunjuk itu hanya mengatakan kita harus keramas dengan air hangat kan agar pudar warnanya? Kita sudah me—"
"Ah! Maja! Aku tidak menggunakan air hangat.. "
"Tapi warna merah ini cocok untukmu, kau terlihat lebih cantik.."
"Aku lebih suka hitam."
Eunbi mengedikkan bahunya, "Kaja! Sebentar lagi bel istirahat selesai, apa kelasmu berikutnya?"
"Matematika."
"Ahh.. Hong Saem, kurasa kau ak—"
Tunggu.. kelas matematika?
Aku punya firasat buruk tentang itu. Ahhh kenapa aku harus masuk kelas itu di saat seperti ini?!!
Aku sudah tidak mendengar kata-kata Eunbi sejak memikirkan kelas matematika barusan.
Aku hanya berjalan mengikuti Eunbi tanpa memperhatikan jalan.
"Ya! Yeseul-ah! Kau tidak mendengarku? Kau melamun lagi?" tanya Eunbi sedikit cemberut.
"Ay ani.. maksudku ya.. maaf, aku sedang tidak fokus."
"Kau yakin tidak apa-apa? Kau terlihat agak pucat sekarang?"
"Aku baik-baik saja, ayo kita jalan lagi.." ajakku dengan senyum canggung.
"Kita sudah sampai di kelasmu, Yeseul-ah.." ucap Eunbi sambil tersenyum geli.
Aku sontak melihat plang kecil di atas pintunya, 'Math Class'
"Ah kau benar, kalau begitu aku duluan.." aku tersenyum sekali pada Eunbi yang kini naik ke lantai dua.
Baiklah, tarik nafas... hembuskan...
Yakin saja kau akan baik-baik saja, Yeseul-ah.. kelas ini pasti berjalan lancar.. ya benar, pasti akan lancar seperti biasa, aku terus saja mengatakan itu dalam hati saat mulai masuk ke kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Troublemakers (bts & svt & nct)
FanfictionWarning : A bit western life but NO mature content Ketika Han Ye Seul tiba-tiba harus pindah ke Kyungsan Academy. Sekolah asrama cukup elit yang terkenal, bukan karena prestasi yang membanggakan, tapi karena reputasi beberapa siswanya yang terkenal...