UPDATE CEPET :D
Happy Reading
Jangan lupa vote dulu sebelum baca
Itu hal sepele buat kalian, tapi bermakna banyak buat aku :*
Thank you :)
......Enjoy......
***
"Han Yeseul!"
Suara Jungkook membawaku kembali sadar dari lamunan tentangnya. Berbagai spekulasi berputar-putar di otak saat melihatnya berdarah-darah seperti ini.
"Hae—Haerin-ah, bolehkah? Dia.. lukanya harus diobati." Aku meminta ijin pada Haerin. Kamar ini bukan hanya milikku, jadi kurasa meminta ijin dari pemilik kamar lainnya adalah keharusan.
Haerin mengangguk-angguk, aku tersenyum tipis dan berterimakasih sebelum memapah Jungkook yang terlihat kesakitan. Membawanya ke tempat tidurku di ujung. Minggu ini aku memasang sprai putih, dan hal itu membuatku menyesal karena kini darah Jungkook telah menodainya.
"Ya! Kenapa kau berdarah-darah seperti ini?!" tanyaku tidak sabar, jujur saja aku selalu khawatir dan gugup melihat orang terluka.
"Bisa minta air minum?" tidak padaku, Jungkook yang kini bersandar pada headboard kasurku meminta pada Haerin yang langsung mengangguk dan mengambilkan air untuknya.
Lee Haerin, terlihat jelas dia sempat ragu untuk membawa Jungkook masuk, namun melihat anak itu terluka, aku yakin hal itu yang membuatnya memperbolehkan Jungkook masuk, bahkan mengambilkan air minum untuknya.
"Kau belum menjawab pertanyaanku, Jeon Jungkook!" tegasku, menatapnya yang kini tengah mengosongkan gelas air putihnya. Dan ngomong-ngomong, itu gelasku.. ada inisial YS berwarna putih berukuran kecil di sana.
"Yeseul-ah, obati dia dulu."
Haerin menyerahkan kotak P3K padaku. Aku berterimakasih sebelum membukanya, mencari antiseptik, kapas dan obat merah.
Setelah sebelumnya mengambil air dalam baskom kecil dan menuangkan cairan antiseptik di dalamnya, aku mulai membersihkan luka di wajahnya. Bagian kiri wajahnya banyak terluka, pepilis sobek, kulit di tulang pipi banyak tergores, dan juga sudut bibir bawahnya sobek.
Jungkook mendesis pelan saat kapas basah berantiseptik menyentuh pelipisnya. Desisannya terdengar keras saat aku menekannya, refleks membuatku sedikit mengangkat kapas yang kupegang.
"Maaf, tahan sebentar." Ujarku pelan, sedikit merasa bersalah.
Menekannya sekali lagi, Jungkook kembali mendesis keras, kali ini kepalanya menjauh dariku. Entah kenapa membuaku sedikit kesal. Seingatku anak ini sering berkelahi, harusnya dia sudah sering merasakan luka yang perih karena diobati, bukan?
"Tahan sebentar, Jeon!"
"Itu sakit!" Jungkook menggeram, tidak terima karena nada kesalku.
"Jangan berlebihan! Kau sudah sering mendapat luka seperti ini!"
Jungkook memutar matanya, menatap ke arah lain. Aku menghela nafas, mencoba sabar. Tanganku kembali naik, kapas basahnya hampir menyentuh pelipisnya lagi, namun Jungkook lagi-lagi mundur.
Oh geez! Aku kesal!
Kembali menghela nafas, kali ini lebih berat. Tangan kiriku meraih belakang lehernya, menariknya mendekat. Menahan kepalanya agar tetap pada posisi. Ah, kurasa berhasil.. Jeon Jungkook diam seketika.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Troublemakers (bts & svt & nct)
Hayran KurguWarning : A bit western life but NO mature content Ketika Han Ye Seul tiba-tiba harus pindah ke Kyungsan Academy. Sekolah asrama cukup elit yang terkenal, bukan karena prestasi yang membanggakan, tapi karena reputasi beberapa siswanya yang terkenal...