34. Angel Inside

347 58 12
                                    


Halooooo... sorry for taking a long time to update :))

Vote sebelum baca juseyooo :*

Happy reading

***

Bagi kebanyakan orang, naik bus adalah rutinitas biasa yang cenderung membosankan. Namun bagiku, naik bus adalah hal yang menyenangkan. Lewat kaca besarnya, aku bisa lebih leluasa melihat pemandangan luar.

Aku sendiri merasa aneh ketika bibirku bahkan tak henti tersenyum hanya karena melihat gedung-gedung ataupun pepohonan yang tertata rapi. Katakanlah aku sedikit kampungan, namun kenyataannya memang begitu.

Kali keduaku naik bus. Pertama kali bersama Eunbi dan Haerin ketika akan ke Town Square untuk membeli perlengkapan pesta topeng. Dan saat ini, yang kedua. Bersama manusia menyebalkan yang super tampan, Taehyung.

"Yeseul-ah, entah hanya perasaanku saja atau kau memang terus tersenyum sejak kita menaiki bus ini?"

Aku mendapati wajah heran Taehyung ketika menoleh.

"Ini kedua kalinya untukku."

Alis tebal Taehyung sedikit berkerut, tidak mengerti maksud ucapanku. "Maksudmu?"

"Saat ini, kedua kalinya aku naik bus. Pertama ketika bersama Haerin dan Eunbi. Dan kedua, bersama sunbae."

"Serius?"

Aku mengangguk dua kali menjawab pertanyaannya.

"Apa karena kau merasa pusing dan mual ketika naik bus?"

"Tidak. Hanya saja selama ini ketika akan pergi, aku selalu bersama supir atau eomma, appa.." jelasku, mataku tiba-tiba menerawang. Mengingat jika sudah hampir enam bulan aku tidak bertemu keluargaku.

"Wahhh aku menyimpulkan keluargamu benar-benar kaya raya."

Kuhela nafas, sedikit berat. Membicarakan hal seperti ini membuat paru-paruku sedikit sesak. "Apa gunanya kaya jika aku bahkan bisa menghitung dengan jari saat-saat kami makan malam bersama atau liburan bersama."

"Hmm.. hidupmu cukup miris juga."

Komentar Taehyung membuatku meliriknya seketika. Kim Taehyung sialan. Aku sedang sedih, dan dia— uhh komentar macam apa itu?

Aku makin kesal saat suara tawa Taehyung pecah. Jari panjangnya menangkup pipiku dan mencubitnya gemas, membuatku meronta sambil berusaha menyingkirkan tangannya.

"Kau menggemaskan." Ucapnya sebelum melepaskan pipiku.

Merasa kesal, aku menghiraukannya dengan kembali menatap ke luar jendela. Tangan Taehyung bergerak melewati wajahku, lantas menyentuh kepalaku dari samping dan membawanya untuk bersandar di bahu lebarnya.

"Kau bisa tidur. Perjalanan lumayan panjang."

Ah betul. Aku bahkan tidak tahu kemana tujuan Taehyung akan membawaku.

"Kita akan kemana?"

"Makan hot pot tentu saja."

"Di?"

"Kau akan tahu." Jawaban Taehyung membuatku penasaran, namun kuputuskan diam dan menikmati waktuku memeluk lengan Taehyung dan bersandar dengan nyaman di bahunya.

Bersandar pada Taehyung adalah salah satu hal ternyaman di dunia. Aku akan tambahkan itu ke dalam daftar hal-hal favoritku. Hingga dua puluh menit berlalu tidak terasa, bus kami sampai di halte Samsung-dong.

The Troublemakers (bts & svt & nct)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang