6. Punishment, Kiss & Kimbap

854 89 2
                                    

Kim Saem benar-benar tidak main-main dalam memberikan hukuman. Di saat aku sudah merasa lelah karena lari 7 putaran lapangan sepak bola , sekarang aku harus membersihkan lapangan basket plus bangku penontonnya.. thanks to Si Brengsek Mingyu!

Sebenarnya ini tidak terlalu membuatku kesal dan kuatir. Maksudku, hukuman dari Kim Saem ini jika kukerjakan akan selesai dan masalah selesai. Tapi..... aku lebih lebih takut dan kuatir pada Seola dan grup gosip sialannya .

Entah ini hanya kesialanku atau memang si brengsek mesum Mingyu itu sengaja menyuruh teman sialannya untuk memanggil Seola.. yang pasti, mata Seola langsung melebar dan berbinar-binar melihat bahan gosip baru.

Aku yakin 100% hidupku di Kyungsan setelah ini akan makin semarak. Aku sudah dua kali menjadi bahan gosipan seantero sekolah karena ulah dua berandal menyebalkan itu, yahh walaupun aku sedikit bersyukur foto satunya tidak terlalu jelas.

Dan sebentar lagi gosipku bersama si bersama si berandal nomor 2 itu pasti akan menjadi headline di The Trax. Auhh bisa gila aku jika terus di sini.

Hukuman yang harusnya kukerjakan bersama titisan siluman itu berakhir dengan kukerjakan sendiri, dia menghilang sejak awal tadi, sejak Kim Saem memberikan alat kebersihan dan meninggalkan lapangan.

Aku memutuskan istirahat di bangku penonton setelah tulang-tulangku rasanya seakan remuk, lapangan ini luas sekali, ditambah bangku penonton yang sudah kutebak pasti menyimpan banyak sampah seuasai pertandingan waktu itu.

"Fuuhhhh....." aku melonjak seketika karena seseorang meniup telingaku. Refleks aku menoleh, terpampanglah wajah Mingyu dengan bibir yang masih sedikit maju itu menaik turunkan alisnya, lalu dia meniup wajahku.

"YA!"

"Auhh aku tepat di depanmu, manis. Kenapa teriak, hm?" ucapnya sok manis. Mingyu duduk tepat di sampingku dengan posisi tubuhnya serong menghadapku.

"Tidak punya kaca, hm? Kau itu pantas diteriaki, dimaki-maki dan semacamnya." Jawabku dengan tenang, Mingyu hanya mengangguk-angguk sambil manatapku sok serius.

"Ohh aku bisa gila." Gumamku.

"Jangan, sayang sekali jika yeoja secantik dirimu gila." Katanya lagi-lagi dengan mimik serius. Oh Ya Tuhan.

"Keundae.. Kim Saem menyuruhmu membersihkan lapangan dan bangku penonton kan? Bukan duduk di bangku penonton."

"Harusnya aku yang mengatakan itu! Aku sudah selesai membersihkan lapangan sejak beberapa menit lalu. Tapi kemana saja kau, hah?!!"

"Yahh.. ada hal penting sangat mendesak yang harus kuutamakan." Jawabnya tanpa dosa.

Aku menahan diri untuk tidak melemparkan ember berisi air bekas pel ke wajahnya sekarang!

"Hukuman dari Kim Saem ini yang harusnya kau utamakan, Kim Mingyu-sshi!" ucapku penuh penekanan.

"Tshh.. Kau tahu? Karenamu dan tubuhmu yang menimpaku tadi, ada sesuatu yang harus kuselesaikan di toilet."

Aku mengerutkan kening, bingung... karenaku? Tubuhku? Kenapa denganku? Dan kenapa harus diselesaikan di toil- HEOL! Aku mengerti maksud kata-katanya. Aku menatapnya tidak percaya, masih kesal dan kini makin kesal.

"YA!"

"Awwwhh! YA!"

Aku memukulinya dengan kedua tanganku, Mingyu sialan!

"Dasar. Tidak. Sopan!!!"

Aku masih memukulinya dengan kesal.

"Ya! YA!! Awhh punggungku masih sakit gara-gara tadi— awwh! Berhenti memukulku! Ya!"

The Troublemakers (bts & svt & nct)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang