9. First Kiss

865 90 11
                                    

Bersekolah di Kyungsan dengan tenang hanyalah sebuah mimpi untukku. Aku heran dengan para berandal-berandal itu, tidakkah mereka punya hal yang lebih bermanfaat untuk dilakukan selain menggangguku? Apa bagi mereka belajar untuk masa depan tidak penting?

Aku bahkan tidak mengenal mereka sebelumnya, tahu namanya saja dari Eunbi, bertemu hanya secara tidak sengaja, aku bahkan tidak melakukan kesalahan fatal pada mereka...

Baiklah, Jungkook pengecualian.. tapi aku hanya membantu temanku saat itu, tidak ada salahnya kan? Toh aku menendang alat vitalnya tidak terlalu keras, aku yakin dia masih bisa menikah dan punya anak nantinya.

Para berandal sialan! Mereka itu benar-benar titisan iblis berwajah malaikat. Setelah semalam aku menangis karena ulah Jungkook dan Mingyu, saat ini aku harus berhadapan dengan si Berandal Nomor 1, Kim Taehyung!

"Wahh apa kau sebegitu rindunya padaku? Sampai-sampai menatapku seintens itu, hm?" dia memiringkan wajahnya dengan senyuman menyebalkan menghiasi wajahnya.

"Kim Taehyung! Aku benar-benar memohon padamu, bisakah kau berhenti menggangguku? Aku datang ke Kyungsan untuk belajar, bukan untuk meladeni siswa kurang kerjaan sepertimu dan para berandal itu!" ucapku tajam, Taehyung hanya mengangguk-angguk sambil menatapku dengan tatapan polos, Oh Ya Tuhan.. kenapa aku harus bertemu namja sepertinya?

"Umm.. itu pertanyaan yang sulit kujawab.. Nah oke kau sudah bertanya, sekarang giliranku.. semalam kau pergi kemana?"

"Bukan urusanmu!" tegasku padanya.

"Baiklah aku ganti pertanyaannya, kenapa kau mengabaikan semua pesan dan teleponku?" tanyanya mengambil 2 langkah maju membuatku otomatis mundur.

Ruang kebersihan di sini hanya sebuah ruangan kecil berukuran seperti kamar mandi, dan isinya hanya ada sapu, alat pel, dan peralatan kebersihan lainnya.

Langkah mundurku terhenti karena rak yang persis ada di belakangku, uhh aku mengutuk siapapun yang membuat ruangan sekecil ini!

"Nahh sudah terpojok," ucapnya dengan smirk kurang ajarnya, "Sekarang pilih.. jawab pertanyaanku atau biarkan aku melakukan sesuatu padamu di sini,"

"Ya! Biarkan aku keluar dari sini!" ucapku mencoba menahan nada bicaraku supaya tidak gugup.

Jujur aku gugup dan sedikit takut, maksudku ini ruangan kecil, hanya ada aku dan Taehyung di dalamnya, dan aku yakin semua siswa sudah masuk ke kelas mereka masing-masing, berteriak pun hanya akan membuatku menjadi pusat perhatian dan bahan gosip lagi.

"Itu bukan salah satu dari pilihan yang kuberikan, jadi.. lebih baik sekarang.. pilih salah satu," ucapnya sambil melangkah maju lagi, ouhh sial aku sudah benar-benar terpojok sekarang, tubuhku sudah menempel pada rak di belakang, dan berandal sialan itu masih maju sedikit demi sedikit ke arahku.

"Ya! Kim Taehyung!" aku membawa bukuku sebagai pembatas antara tubuhku dan tubuhnya yang sudah sangat dekat sekali. Dia benar-benar mengunciku dengan kedua tangannya yang masing-masing ada di samping kepalaku.

Dia sedikit menunduk mensejajarkan wajahnya denganku, matanya menatap mataku dengan pandangan tajam. Ini! Sangat! Dekat! Sekali! Aku bahkan bisa merasakan hembusan hangat nafasnya di wajahku.

Uh oksigen... aku butuh oksigen lebih, dan sesuatu untuk menormalkan detak jantungku.

Aku sangat suka melihat mata seseorang, entah kenapa menurutku salah satu bagian tubuh paling indah manusia adalah mata mereka. Dan Taehyung punya itu, sepasang mata hitam yang indah dan teduh, aku menyukai matanya.

"Wae? Kenapa diam?" bisiknya masih menatap mataku, nafasnya yang beraroma mint menerpa indera penciumanku saat dia berbisik sedekat ini.

Aku mengedipkan mataku dan mengalihkan pandanganku, oh sialan! Detak jantungku! Jangan bilang jantungku berdebar hanya karena melihat matanya!

The Troublemakers (bts & svt & nct)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang