7. Dinner

824 85 2
                                    

Malam ini aku bersama Haerin dan Eunbi ada di perpustakaan. Perpustakaan Kyungsan adalah definisi dari perpustakaan impian yang sempurna.

Penataan rak-rak buku dan meja kursi untuk siswanya pun ditata dengan pas. Malam ini ada beberapa siswa yang juga sibuk berkutat dengan buku-buku dan tugas-tugas mereka.

Sebenarnya tujuan utama kami ke perpustakaan tentu saja mencari buku modul untuk tugas-tugas kami, tapi beginilah jika tiga gadis yang dua diantaranya cerewet berkumpul bersama. Tugas seakan nomor sekian, saat ini yang nomor satu adalah rumpi dan gosip.

Kami pindah mencari tempat duduk di pojok belakang, supaya acara rumpi kami tidak terlalu menarik perhatian. Haerin dan Eunbi berhasil sekali membuatku menjadi tukang rumpi.

"Aku masih penasaran kenapa Jungkook tidak segera mencincang Seola, bukankah di foto itu wajahnya terlihat jelas sekali?" tanya Eunbi begitu kami duduk.

"Tidak tahu, mungkin Jungkook memaafkannya." Jawabku sambil mengerjakan tugas Bahasa Korea yang luar biasa banyak ini, ingin rasanya aku menyuruh Lee Saem mengerjakan tugas ini juga, tanganku sampai kebas menulis hampir dua kertas folio penuh.

"Jungkook? Memaafkan Seola? Sampai Menara Pisa tidak miring juga tidak mungkin." Jawab Eunbi mantap.

"Kau seperti tahu sekali tentang Jungkook." Kata Haerin curiga,

"Bukan begitu, kita bicara tentang Jeon Jungkook, oke? Dia itu seperti tidak akan menganggap masalah selesai dengan cepat, sebelum bughh bughh... " Eunbi memperagakan tangannya seperti seorang petinju,

Lalu dia melanjutkan, "aku yakin tidak akan dia anggap selesai."

"Kurasa kau benar. Padahal aku yakin akan seru jika dia benar melabrak Seola." Kata Haerin ikut semangat.

"Yeseul-ah, lalu bagaimana denganmu?" Haerin beralih padaku, aku yang tadinya menunduk fokus pada kertas-kertas terkutuk ini lalu menatap Haerin.

"Maksudmu?"

"Apa kau bertemu Jungkook hari ini?" tanyanya.

"Tidak, bertemu Mingyu saja sudah membuatku sial, aku tidak bisa membayangkan bertemu dengannya." Gerutuku mengingat hukuman tadi pagi.

"Nah! Betul! Kau belum menceritakan detailnya. Bagaimana bisa kau dihukum Kim Saem bersama Mingyu?" tanya Eunbi antusias.

Aku lalu menceritakan semuanya, secara detail.. eh tidak juga, aku men-skip beberapa bagian dimana Mingyu bernafas di telinga dan leherku, ouh aku sedikit bergidik mengingatnya.

"Wahhh daebak!!" seru Eunbi.

Catat! Dia berseru! Semua penghuni perpustakaan menatapnya marah dan kesal, Eunbi hanya meringis sebentar lalu menundukkan wajahnya, aku dan Haerin pura-pura fokus pada kertas-kertas kami.

"Sudah kubilang pelankan suaramu." Bisik Haerin sebal.

"Maaf, aku terlalu bersemangat, ayo lanjutkan..."

"Sampai dimana tadi?" tanyaku.

"Kau jatuh menimpa Mingyu." Jawab Eunbi cepat.

"Ah itu... saat itu aku langsung ingin memaki-makinya, tapi aku melihat ada beberapa pasang sepatu, dan itu milik..."

"Milik Kim Saem?" tanya Haerin, aku mengangguk.

"Ada yang lebih mengerikan dari Kim Saem." Ucapku sendu.

"Nugu?" tanya Eunbi yang menatapku seakan mengatakan 'ya! Cepat beritahu aku!'

"Seola."

"H—" tepat waktu. Haerin membungkam mulut Eunbi sebelum dia berseru lagi atau lebih parahnya berteriak.

The Troublemakers (bts & svt & nct)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang