31. Another Tale

369 57 12
                                    


"Kalian tidak mau sarapan?"

Suara seseorang yang sudah sangat kukenal itu refleks membuatku menjauh dari Taehyung. Yeah, Haerin berdiri di depan pintu kamar sebelahku, kedua tangannya memeluk buku sambil menatapku.

"Lee Haein?" Taehyung bersuara, nadanya sedikit kesal.

"Haerin. Namaku Lee Haerin, Kim Taehyung sunbaenim."

"Terserahlah." Taehyung mengangkat bahunya tidak peduli, lantas mengalihkan pandangannya dari Haerin.

"Kau darimana?" Tanyaku.

"Kamar sebelah. Jadi, aku bisa mendengar beberapa percakapan kalian. Sunbae masuk ke kamar kami kan?"

"Ani."

Haerin melirik tajam pada Taehyung, membuatnya berdehem lantas mendesah kecil. "Baiklah aku masuk.. tapi tidak terjadi apa-apa. Aku bahkan diusir keluar, oke?!"

"Memang harusnya begitu. Sunbae tahu kan semua siswa tidak boleh masuk ke kamar siswi, batasnya hanya sampai pintu kamar mereka."

"Kau pikir aku peduli?"

"Ahh haruskah kulaporkan pada guru piket?"

"Laporkan sa—"

"Ya ya ya! Sudahlah.. Haerin-ah, aku ke kafetaria dulu. Sampai ketemu di kelas bahasa Korea." Aku memotong perdebatan mereka dan menarik Taehyung.

"Katakan padaku jika dia macam-macam padamu."

Taehyung seketika berbalik, " 'dia' ? Ya! Aku sunbaemu! Kau bicara tidak formal pada—"

"Ashh.. sunbae.. sudahlah..." aku mendorong bahunya sekuat tenaga agar Taehyung kembali berbalik.

Haerin hanya menatapnya santai lantas masuk ke kamar setelah melambaikan tangannya padaku.

"Wahh gadis itu benar-benar! Bagaimana bisa kau betah berteman dengan gadis itu?" Taehyung kembali beruhar setelah meredam emosinya.

"Haerin itu baik. Dia yang paling dewasa di antara kami. Dia seperi.. eonni.."

Taehyung menatapku, "Kau punya eonni?" aku mengangguk sebagai jawaban.

"Dia di sini?"

"Ani, eonni kuliah di Inggris. Eomma dan appa juga di sana karena bisnisnya..." aku memberikan jeda, mengambil nafas, "Aku ingin segera lulus dan pergi ke Inggris menyusul mereka."

"Dan meninggalkanku di sini, begitu?" Taehyung berujar, ada nada khawatir dalam ucapannya.

"Bukan begitu.. aku hanya.."

"Merindukan mereka?" Taehyung memotong ucapanku.

"Tentu saja, aku sudah bersama mereka selama ini. Tidak mungkin aku tidak merindukan mereka."

Tidak ada sahutan atau balasan dari Taehyung, namun kurasakan dia mengusap rambutku lembut. "Kau bisa ke rumahku jika merindukan ibumu. Ahjumma juga akan senang jika kau datang, kurasa ahjumma menyukaimu."

"Wahh apa ini? Sunbae sudah dekat dengan ahjumma? Wahhh"

"Ya! Aku memang selalu dekat dengan ahjumma." Ucapnya tidak terima, dan itu terdengar imut di telingaku.

Aku tertawa kecil karena itu, lantas mengangguk-angguk mengiyakan.

Kafetaria pagi ini masih terlihat ramai. Beberapa siswa bahkan masih mengantri di counter pengambilan makanan. Taehyung mengantri di belakangku, sesekali memainkan rambutku. Wajah Taehyung tiba-tiba ada di atas pundak kananku, membuatku menoleh.

The Troublemakers (bts & svt & nct)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang