41. Tell A Tale

374 43 10
                                    




Update cepaaaat gaes :*

Enjoy yaa, jangan lupa vommentnya sangat aku tunggu :))

ini 2811 kata by the way xD

***

 

Perjodohan. Jeon Jungkook. Kim Taehyung.

Tiga hal itu berputar-putar di kepalaku sejak semalam. Sejak aku menikmati ramyeon panas di pinggir sungai Han bersama salah satu dari tiga hal yang menyebabkan kepalaku berdenyut, hingga saat ini, ketika jarum pendek pada arloji di tanganku menunjuk angka sebelas. Sudah hampir dua belas jam sejak ramyeon panas itu.

Hari ini aku mencatat sejarah baru yang kutorehkan dalam lembar buku kehidupanku. Pertama kalinya dalam hidup aku membolos dari kelas. Secara sengaja. Tidak karena sakit ataupun alasan logis lainnya. Tidak masuk kelas tanpa meminta ijin pada siapapun sejak kelas pertama setelah sarapan.

Aku bahkan hanya sempat bertemu Haerin dan Eunbi di pagi hari. Itupun hanya sekedar mengucapkan selamat pagi ketika mereka bangun. Aku sudah siap dengan seragamku pagi-pagi sekali sebelum mereka bangun tidur. Sejujurnya, aku menghindari kemungkinan mereka bertanya-tanya tentang makan malam itu.

Beruntung aku pulang ke asrama tepat tiga puluh menit sebelum tengah malam, ketika mereka sudah tidur. Aku tahu, kami bertiga sudah berjanji untuk saling terbuka, namun untuk saat ini aku merasa tidak bisa. Maafkan aku.

Sejak pagi hari hingga sepuluh menit lalu, aku membawa diriku duduk tenang di perpustakaan. Mengubur diri diantara rak-rak tinggi penuh buku. Hanya agar mengurangi peluang untuk bertemu Taehyung ataupun Jungkook.

Sejak keluar dari perpustakaan sepuluh menit lalu, aku berdiri dalam diam dengan punggung menempel pada dinding sebuah kamar di asrama putera. Entah apa yang kupikirkan hingga seberani ini. Namun beruntungnya tempat ini sepi—yahh, jam pelajaran masih berlangsung.

Di menit ke tiga belas aku menunggu, pintu kamar yang sedari tadi kutunggu untuk terbuka akhirnya terbuka. Dan seseorang yang memang aku ingin temui muncul dari baliknya. Merasa lega ketika instingku tidak salah. Dia juga tidak masuk ke kelasnya.

"Kim Mingyu." panggilku pelan, masih bersandar pada tembok. Pemuda tinggi itu sedikit terkejut ketika mendapatiku ada di depan kamarnya.

"Wow. Apa aku tidak salah lihat? Benarkah ini kau, Han Yeseul?" Mingyu menyunggingkan senyum lebar, tangannya bergerak menggulung lengan jasnya. Berjalan mendekat padaku setelah menutup pintu kamarnya.

Tidak menghiraukan ucapannya, aku berujar cepat. "Aku ingin bolos. Ayo keluar."

Mingyu menaikkan satu alis tebalnya, heran mendengar kata sakral itu keluar dari mulutku, kurasa. "Siapa kau? Mana Han Yeseul yang kemarin meneriakiku karena tidak ikut kelas matematika?" dia tertawa kecil.

"Cukup katakan kau mau atau tidak, Kim Ming yang terhormat."

"Suatu kehormatan bagiku. Jelas aku tidak akan menolak, Nona Han yang luar biasa."

Berjalan berdampingan bersama manusia setengah tiang itu, aku tidak berencana pergi ke tempat tertentu. Hanya keluar dari sekolah dan pergi kemanapun menghindari Taehyung maupun Jungkook.

Tapi tetap saja, ketika duduk di dalam bus pun kepalaku terisi oleh Taehyung. Karena berkatnya yang pernah memaksa meminta suat ijin pada Soyeon Eonni di bagian Sekretariat, aku melakukan hal yang sama hingga bisa keluar dari sekolah—bersama Mingyu tentu saja.

The Troublemakers (bts & svt & nct)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang