3. The Number 3 & 14

993 93 2
                                    

Setelah lumayan lama berpikir, aku memilih tidak menceritakan pada Eunbi dan Haerin insiden menyebalkan di tengah-tengah pesta kemenangan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah lumayan lama berpikir, aku memilih tidak menceritakan pada Eunbi dan Haerin insiden menyebalkan di tengah-tengah pesta kemenangan itu. Memalukan dan akupun tidak siap jika mereka bertanya banyak hal.

Oh kumohon.. Aku sangat berharap hari ini tidak bertemu dengan Taehyung mesum sialan itu. Semalaman aku menghafal peta sekolah, hanya agar bisa mencari jalan lain jika saja bertemu dengannya di koridor.

Maksudku, ini official hari pertamaku di Kyungsan.. aku tidak mau semuanya kacau hanya karena namja urakan dan mesum itu.

"Yeseul-ah, aku lupa.. apa kelas pertamamu?" tanya Haerin yang sedang memasang dasi di depan kaca.

"Ekonomi Bisnis. Wae?" Jawabku masih menyisir rambut.

"Aku harus ke perpustakaan, jadi tidak apa kan kalau aku keluar duluan?" Katanya setelah selesai dengan dasinya.

"Gwaenchana. Kau tidak ikut sarapan?"

Haerin menggeleng,"Pagi ini aku tidak nafsu makan nasi. Ini, aku membawa roti." Katanya sambil menunjukkan 2 bungkus roti isi.

"Kau yakin tidak apa aku tinggal?" lanjutnya.

"Tidak apa, kau tidak perlu mengkhawatirkan aku, lagipula aku satu kelas dengan Eunbi, semalam aku sudah menghafal peta sekolah, jadi kau tenang saja."

"Ah baiklah kalau begitu, aku hanya takut kau bertemu Taehyung Sunbae atau tersesat." Ucapnya yang tiba-tiba membuatku teringat smirk menyebalkan si Taehyung itu. Kurasa tersesat lebih baik daripada bertemu dengannya.

"Oke, sampai ketemu jam makan siang. Eunbi-yaaah... aku duluan." Teriak Haerin sebelum keluar kamar, Eunbi masih ada di kamar mandi, ritual pagi kurasa.

"Eoh.. Sampai ketemu nanti." Teriak Eunbi juga.

Sesaat kemudian Eunbi keluar dari kamar mandi, dia berkaca sebentar lalu kami keluar menuju kafetaria. Beruntung antrian belum panjang, hanya ada 3 siswa yang berbaris.

"Uwaaa telur gulung.. Ahjumma, seperti biasa boleh?" pinta Eunbi pada ahjumma dibalik counter.

Ahjumma itu tertawa kecil,"keurae.. keurae.. untuk Eunbi yang suka sekali telur gulung." Ahjumma menambahkan 2 gulungan di nampan Eunbi.

"Gamsahamnida, ahjumma jjang!"

Aku tersenyum karena tingkah imutnya, Yahh... aku beruntung sepertinya bisa sekamar dengan Eunbi.

Kami duduk di meja yang ada di dekat jendela, Eunbi memilih tempat ini karena di sini kita bisa melihat taman kecil dan koridor yang ada di belakang gedung utama. Sekali lagi aku mengakui, Kyungsan punya desain exterior yang indah.

Kami asik mengobrol dan makan ketika Eunbi tiba-tiba berhenti bicara dan menyenggol lenganku.

"Wae?"

"Lihat ke jendela."

Aku langsung menoleh ke kanan, mengikuti instruksi Eunbi, ada beberapa namja yang sedang berjalan di koridor menuju kafetaria. Daaaan salah satunya si mesum sialan itu.

The Troublemakers (bts & svt & nct)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang