4. Paparazzi & Him Again

942 100 2
                                    

Aku berbohong pada Kang Saem supaya selamat dari hukuman, di hari pertamaku masuk kelasnya aku sudah terlambat hampir 30 menit.. heol, bahkan di sekolah lamaku aku belum pernah terlambat satu menitpun.

Eunbi yang terlihat khawatir, sudah pasti akan memberondongku dengan pertanyaan-pertanyaannya. Dia sudah menatapku minta penjelasan saat aku selesai memberi alasan keterlambatanku pada Kang Saem, dan juga memperkenalkan diriku pada teman-teman di kelas.

"Kau harus jelaskan kenapa kau terlambat." Bisiknya, sedikit mendekatkan wajahnya padaku.

"Arasseo.. nanti kujelaskan." Kataku pelan.

Kang Saem adalah pria paruh baya dengan rambut setengah botak dan perut gendut yang terlihat ramah, dia mengajar dengan baik.. kelas Ekonomi Bisnis yang kubayangkan akan membosankan ternyata cukup menyenangkan.

"Ah aku tidak bisa menunggu, Yeseul-ah.. apa yang membuatmu terlambat?" bisik Eunbi, ya ampun!

"Nanti kuceritakan."

"Haa.. aku sangat penasaran."

"Diamlah, dengarkan penjelasan Kang Saem."

"Yeseul-aaah..."

"Aaa...ni."

"Auh.."

Aku kembali fokus pada materi pelajaran, mencatat hal-hal yang kurasa penting.

"Yeseul-ah, apa karena Taehyung Sunbae?" bisik Eunbi lagi, aku hanya menoleh ke arahnya dan menatapnya datar, dia meringis lalu menepuk-nepuk tanganku pelan.

"Hehe.. baiklah nanti saja." Katanya masih sambil tersenyum aneh, lalu dia menatap layar proyektor pura-pura fokus, aku menahan tawa karenanya.

"Baiklah... sampai di sini kelas hari ini. Sampai ketemu minggu depan."

"Ne, gamsahamnida Kang Saem." Seru kami bersamaan.

"Ya! Cepat ceritakan!"

"Bukankah setelah ini kau di kelas Matematika?"

"Masih ada waktu."

"Aku yang tidak ada waktu, kelas Bahasa Korea ada di ujung. Jadi... sampai ketemu jam makan siang, Eunbi-yah." aku mencubit pipinya sebelum beranjak dan keluar kelas.

"Ya! Yeseul-aaaah..."

Aku bukannya tidak mau menceritakan pada Eunbi, hanya saja aku belum siap menjawab deretan pertanyaannya yang sudah mirip reporter, yahh kurasa Eunbi sudah mendapatkan bakat dan minatnya.

Kelas Bahasa Korea ada di gedung ujung, aku harus memutar melewati gedung kafetaria dan melewati gedung 2 untuk sampai di sana.

Di perjalanan aku melihat Jaehyun yang baru keluar dari Ruang Kesehatan bersama seorang temannya. Dia bisa berjalan, hanya saja lebam di wajahnya terlihat menyakitkan.

Kurasa dia melihatku, karena dia berhenti berjalan dan tersenyum serta melambaikan tangan padaku. Aku balas tersenyum, dan berjalan menghampirinya.

"Gwaencahana?" tanyaku memperhatikan lukanya dari dekat, wajahnya sedikit membengkak karena lebam-lebamnya.

"An-gwaenchana. Tapi ini sudah lebih baik." (Tidak baik-baik)

"Ah.. kau harus rajin memberikan antiseptik dan mengganti plesternya supaya tidak infeksi."

"Ya, terimakasih untuk nasehatnya.. dan untuk yang tadi pagi." Jaehyun tersenyum padaku, masih terlihat manis walaupun hanya senyum simpul.

"Ekhem...Kheeemmm" temannya yang berambut hitam menginterupsi.

The Troublemakers (bts & svt & nct)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang