Bagian 16

18.6K 627 3
                                    


"Pagi sayang..." sapa seorang wanita yang langsung memeluk david, wanita itu aurel.

Aku memaksa tersenyum menyapanya. Mataku menatap kesal kearah david dan aurel yang lagi bermesraan. Sebenarnya david sedikit risih dengan aurel yang aktif memeluk david dan menyuapi david. Dengan cepat aku menghabiskan sarapanku.

"Ehm...aku kekamar dulu ya?" Kataku pamit.

"Kau kenapa ril?" Tanya david padaku.

"Tidak ada apa-apa vid, aku ada janji dengan temanku nanti. Jadi, aku mau bersiap-siap dulu." Jawabku bohong.

"Tapi...kau kan baru sehat ril?" Tanya david mencemaskanku.

"Aku sudah baikan vid, bahkan jauh lebih baik berkat dirimu" jawabku lagi sambil menekankan setiap kalimatku kearah aurel.

Aurel menatapku sedikit sinis. Aku yakin sebenarnya dia sangat cemburu padaku. Tapi itulah mauku. Aku berharap dia menjauh dari david.

"Baiklah...apa mau kami antar?"

Apa?kami?itu bearti david dan aurel. Apa mereka akan jalan-jalan berdua?. Astaga, aku lupa kalau ini hari libur. Pasti kedua sahabatku tidak bisa ngumpul karena jika libur waktu mereka untuk jalan bersama keluarga.

"Tidak perlu vid, aku naik taxi saja..." aku pun tersenyum kearah  mereka dan berjalan kekamar.

Aku mengganti pakaianku dengan dress selutut tanpa lengan berwarna biru dengan motif bunga kecil dibagian bawahnya. Aku merias wajahku dengan make up tipis. Mengambil tas berwarna senada dan memakai flat shoesku.

Aku menghembuskan napas sebelum membuka pintu kamar. Dan berjalan menuruni anak tangga. Aku tidak melihat david, hanya aurel yang sedang duduk disofa menonton TV.

"Cheril tunggu...." ucap aurel memanggilku. Aku menghentikan langkahku dan mengarahkan pandanganku kearah aurel yang datang mendekatiku.

"Iya...ada apa mbak?" Jawabku polos.

Aurel melirik kekanan dan kekiri seolah memastikan tidak ada orang yang melihat. Aku sedikit bingung dengan tingkah aurel seperti ini. Dia semakin dekat kearahku tapi cara pandangnya begitu sinis kearahku.

"Dengar ril!! David milikku dan dia sangat mencintaiku. Jadi jangan berharap atau coba-coba mencari perhatian david dengan cara licikmu." Ucapnya dengan sinis.

"Maksud mbak apa?" Tanyaku tak mengerti akan perkataan aurel.

"Alah...jangan sok suci kamu ril. Aku tahu kamu menyukai david kan?"

Ternyata dia tahu persaanku pada david.

"Cheril...kamu jangan bermimpi ya untuk memiliki david. Pernikahan kalian cuma satu tahun saja kemudian david akan menikahiku segera."

Aku mulai tersulut emosi dengan perkataan aurel. Tapi aku harus tetap tenang menghadapinya. Aku melipatkan tanganku kedepan.

"Begitu ya mbak... dengar ya mbak aurel. Mbak ini seperti duri dalam pernikahan kami. Sekarang mungkin david tidak mencintaiku. Tapi sebelum setahun pernikahan ini. Aku pastikan david akan lebih mencintaiku dari pada mbak." Kataku sinis dengan penuh penekanan.

"Beraninya kau bicara seperti ini" ucap aurel penuh emosi.

"Kenapa mbak?" Ucapku sinis.

"Dengar aurel...kau..."

Aurel menahan omongannya. Sepertinya dia tidak tahu apa yang akan dia ucapkan padaku.

"Baiklah...kita bisa buktikan omongan kita masing-masing." Ucapnya menantangku.

My Love Is You (Complite)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang