Aku membuka pintu mobil untuk cheril ketika sudah sampai dikantor. Hari ini dia ingin sekali ikut kekantor. Mungkin pengaruh hormon kehamilan membuat dia ingin ikut kekantor. Karena kadang aku mengajaknya ketika memang harus kekantor, tapi dia selalu menolak. Alasannya karena tidak ingin menganggu aku bekerja."Pagi pak, ibu?" Sapa seorang satpam menyambut kami ketika sudah memasuki kantor. Diikuti sapaan karyawan lainnya.
Aku melihat cheril tersenyum membalas sapaan semua karyawan yang menyapa kami. Dia terus menggandeng tanganku hingga menuju lift. Sehingga aku juga mengikuti langkah cheril yang berjalan berlahan.
"Hai...cheril?"
Sapa aurel ketika kami sudah sampai kearah ruanganku."Hai juga mbak aurel?"
"Selamat ya ril atas kehamilan kamu? Jadi ga sabar pengen lihat sikembar tiga?"
Kata aurel senang."Iya mbak, terimakasih banyak. Saya minta doanya biar kehamilan saya lancar sampai lahiran nanti."
"Aamiin. Pasti saya doain."
"Oya rel. Jam berapa nanti meetingnya?" Aku bertanya pada aurel. Karena jika tidak pasti cheril dan aurel akan mengobrol panjang.
"Jam setengah sepuluh vid, masih ada waktu tigapuluh lima menit untuk melihat berkasnya." Jawab aurel sambil melihat jam tangannya.
"Apa sudah kamu siapkan semuanya?"
"Sudah, semuanya ada dimeja kamu?"
Aku mengajak cheril masuk keruanganku. Lalu cheril duduk disofa. Dan aku mulai membuka berkas untuk meeting nanti.
Tok..tok...
Aurel masuk setelah mengetuk pintu. Karena dia takut kejadian kemarin terulang. Tanpa mengetuk pintu aurel masuk dan tak sengaja melihat aku dan aurel lagi bermesraan.
"Vid, tamunya sudah menunggu diruangan meeting?" Kata aurel mengingatkan aku.
"Baiklah, lima menit lagi aku kesana" lalu aku membereskan berkasku.
"Oya rel, sebaiknya kamu menemani cheril disini ya?" Kataku memohon.
"Oke..."
"Sayang, aku tinggal dulu ya. Kamu ditemani aurel dulu ya?"
Kataku dan berjalan kearah cheril sebelum pergi."Iya vid...."
"Eh kok panggil nama?" Dengan cepat aku mengingatkan cheril.
"Uupppsss maaf. Maksudku iya sayang.."
"Gitu dong. Ya sudah aku tinggal dulu ya?" Akupun mencium pipi cheril sebelum pergi meeting.
***
Cheril pov
Hari ini aku ikut kekantor david, entah kenapa aku ingin selalu didekat david.
Sekarang david sedang ada rapat. Dan aku ditemani dengan mbak aurel disini. Aku memakan cake cokelat yang dipesan mbak aurel.
"Ril...kamu sudah tau jenis kelamin anak-anak kamu?" Tanya mbak aurel memulai pembicaraan.
Karena mulutku penuh dengan cake coklat, jadi aku hanya menggeleng saja.
"Saya jadi penasaran deh ril...?"
Aku menelan cake ku lalu meminum air yang sudah disediakan.
"Saya juga penasaran mbak. Nanti sore kami akan cek kandungan..."
Kataku setelah memastikan cake dimulutku sudah kutelan."Oh ya....? Jangan lupa kalian mengabari saya ya...?"
Kata mbak aurel penuh harap."Sipp mbak..."
Aku mengacungkan jempolku.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Is You (Complite)
RomanceCheril hidup dan tinggal pada kedua kakak laki-lakinya sejak orangtua mereka meninggal karena kecelakaan. Hingga suatu saat dia kehidupannya penuh suka cita ketika dia dijodohkan pada anak teman almarhum mamanya. Dan itu salah satu pesan almarhum pa...