Bagian 7

20.4K 744 1
                                    


"Bagaimana sah?"tanya penghulu kepada semua saksi.

"Sah...!!!" Jawab semua saksi dan orang-orang yang hadir pada acara Ijab Qabul.

Kemudian sahabatku caca menghampiriku tersenyum bahagia. Kemudian menuntunku keluar dari ruangan untuk menemui semua orang karena acara ijab qabulnya sudah selesai. Aku melihat semua orang tersenyum ketika aku datang termasuk david. 'Eh, tu anak kesambet apaan tersenyum gitu' batinku.

Kemudian caca menuntunku duduk disebelah david. Seketika itu david menatapku. Aku meraih tangannya kemudian mencium punggung tangannya sebagai penghormatanku kepada suami. Kemudian david mencium keningku. Setelah itu david menghampiri orangtua nya kemudian mencium punggung tangan mereka diiukuti oleh diriku juga. Kemudian kami menghampiri kedua kakakku dan mencium punggung tangan mereka. Aku sempat terharu ketika acara salaman selesai.

Setelah acara ijab qabul selesai kemudian dilanjutkan acara resepsi. Cukup banyak juga tamu undangan yang datang mulai dari keluarga dan rekan-rekan bisnis baik dari pihak david dan pihak kedua kakakku.

***

Hari yang benar melelahkan. Setelah acara resepsi aku langsung dibawa kerumah tante lucy. Karena apartemen david cukup jauh dari hotel tempat kami resepsi. Jadi malam ini aku menginap dulu dirumah david.

Tante lucy mengajakku langsung kekamar david. Wajahnya terus tersenyum kepadaku.

"Sayang...ini kamar david sekarang kamar kamu juga ya" kemudian tante lucy mengajakku masuk kekamar david.
Kamar khas seorang pria begitu aku melihat sekeliling kamarnya. Aku tersenyum melihat tante lucy.

"Oya Cheril..sekarang jangan panggil tante ya? Kamu panggil mama karena kamu sekarang sudah menikah dengan david."
Pinta tante lucy sambil tersenyum padaku dan mengelus pundakku.

"Iya ta--, eh maksud cheril iya ma" jawabku kaku.

"Terimakasih ya ril. Ya sudah sekarang kamu istirahat ya. Mungkin sebentar lagi david kemari."
Kemudian mama meninggalkanku dikamar david.

Aku mulai membuka riasan yang ada dikepalaku. Kemudian aku teringat kalau koperku tadi sebelum acara ijab qabul dibawa ke apartemen david.

"Ya ampun, aku pakai baju apa? Mana mungkin tidur dengan gaun pengantin seperti ini"

1 menit....

2 menit....

3 menit...

"Ah, aku pakai baju david saja dulu."
Kemudian aku mendekati lemari dan membukanya satu persatu. Karena dikamar david ada tiga lemari. Satu khusus untuk pakaian kantor. Satu lagi untuk pakaian harian dan satu lagi untuk tempat selimut, handuk dan lainnya. Aku mengambil pakaian kaos dan celana trening. Kemudian memasuki kamar mandi untuk membersihkan diri.

"Ha........." aku menjerit kaget ketika melihat david berada dikamar tapi seketika itu aku terdiam karena aku ingat ini adalah kamar david.

Tatapan david membuatku takut. Seolah-olah dia akan marah besar padaku. Aku menundukkan wajahku,dan seketika itu aku melihat pakaian yang kupakai adalah baju david. Aku menelan ludahku saat itu juga.

"Ma-..maaf. pakaianku semuanya dibawa ke apartemenmu. Jadi aku pinjam bajumu saja" kataku takut kemudian kuberanikan mengangkat wajahku. Tatapan david semakin tajam.

"Tadi aku juga menunggumu untuk meminta persetujuan tapi kau lama sekali dan aku harus segera mandi" sambungku lagi. Tapi tatapan david tak berubah sama sekali. Aku bingung mau bagaimana lagi. Cairan bening sudah tidak sabar ingin keluar dari mataku.

"Kalau begitu, aku akan buka bajumu.." kemudian aku membalikkan badanku hendak kekamar mandi tapi seketika langkahku terhenti.

"Sudah...tak masalah jika kau memakainya. Lagipula alasanmu benar" kemudian david melewatiku memasuki kamar mandi dengan handuk ditangannya.

Fiuuhhhh....aku langsung menghembuskan napasku lega. Aku membalikkan pandanganku dan melihat hanya ada satu ranjang dikamar ini. Tidak mungkin aku seranjang bersamanya. 'Aduh....bagaimana ini? Aku tidur dimana? Kakak help me.....' Gumanku cemas.

Ceklekk...

Pintu kamar mandi terbuka. Kulihat david keluar dengan memakai kaos oblong dan celana pendek selututnya sambil mengelap rambutnya yang basah dengan handuk.

Dia melihatku yang melamun, kemudian berjalan melewatiku dan mengambil bantal dan selimut dari ranjang kemudian meletakkannya disofa dekat ranjang.

"Kau tidur saja diranjang dan aku akan disofa. Besok pagi kita akan keapartemenku."

Aku masih terpatung setelah david bicara seperti itu. Dia merebahkan badannya disofa, dan mengatur posisi badannya agar bisa nyaman.

"Tak perlu melihatku seperti ini.."
Kata david mengagetkanku.

Akupun langsung naik ketempat tidur dan menutupi tubuhku dengan selimut.

***
David pov

Hari yang sangat melelahkan setelah acara ijab qabul dilanjutkan dengan acara resepsi. Aku dan cheril tidak langsung keapartemenku dikarenakan apartemenku cukup jauh dari lokasi resepsi kami. Jadi kami menginap dirumah mama malam ini.

Aku melihat mama berjalan keatas bersama cheril. Kemana lagi kalau bukan kekamarku. Akupun mencari alasan dengan mengobrol sebentar bersama papa mengingat aku akan sekamar untuk malam ini. Tak berapa lama mama turun dan menghampiriku.

"David..kamu ngapain ngobrol disini? Pergi sana, cheril sudah menunggu kamu.." kata mama sambil tersenyum padaku.

"Ya udah ma, pa, david kekamar dulu..." kataku pamit dan berjalan kearah kamarku.

Ada perasaan malas saat aku membuka pintu. Tapi aku tak melihat cheril ada dikamar. 'Mungkin dia dikamaf mandi' batinku. Akupun membuka tuxedoku meninggalkan baju dalaman saja. Aku mengambil handuk didalam lemari dan duduk sebentar diranjang menunggu cheril keluar.

Mataku sempat terpesona melihat cheril dengan rambutnya yang basah tergerai tapi ketika melihat dia memakai bajuku. Akupun merasa marah. Karena aku tidak suka orang memakai barangku tanpa persetujuan dariku. Emosiku mereda ketika jawabannya tepat sekali. Tapi aku menghentikan langkahnya ketika hendak kekamar mandi untuk membuka pakaiannya.

Aku tersenyum ketika dia masih membelakangiku. 'Lucu juga melihat dia ketakutan begini'. Kemudian aku berjalan melewatinya yang masih mematung.

Aku melihat wajaku dicermin. 'Apa yang harus kulakukan sekarang? Wanita itu telah menjadi isteriku. Bagaimana caranya agar aku bisa lepas dari semua ini sebelum satu tahun dan segera menyusul aurel.'
Aku menghembuskan napas kemudian segera membersihkan diriku karena aku sangat lelah sekali.

Begitu aku keluar dari kamar mandi. Kulihat cheril masih melamun. Aku melewatinya kemudian mengambil bantal dan membaringkan tubuhku disofa mencoba mengatur badanku agar nyaman tidur walau disofa.

Ketika sudah merasa nyaman aku masih melihat cheril masih memperhatikanku.

"Tak perlu menatapku seperti ini" kataku mengagetkannya dari lamunannya.

Kemudian kulihat dia naik kekasur dan menarik selimut. Kemudia aku menutup mataku karena rasanya aku benar-benar lelah sekali.

.
.
.
.
.
.

Mohon klik 🌟🌟🌟 ya.

My Love Is You (Complite)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang