Bagian 33

18.1K 537 3
                                    


Aku merasa khawatir dengan keadaan cheril. Seorang perawat sedang memasang jarum infus ditangannya. Cheril sebenarnya dalam keadaan sadar, tapi tenaga terlalu lemah dikarenakan tidak ada lagi makanan yang tersisa dilambungnya.

"Bagaimana keadaan isteri saya dokter?" Tanyaku ketika dokter menghampiriku.

"Hal ini biasa terjadi pada wanita yang sedang hamil muda pak..." jawab dokter itu dengan tersenyum.

Hamil muda?

"Maksud dokter?" Tanyaku lagi memastikan kebenaran yang sedang aku pikirkan.

"Selamat pak, sebentar lagi anda akan menjadi seorang ayah..." jawab dokter itu sambil tersenyum.

Jadi ayah? Bearti cheril sekarang sedang hamil. Bukan karena makanan atau apa yang membuatnya muntah hebat seperti tadi. Aku masih mematung. Bahagia? jelas aku sangat bahagia. Tapi tiba-tiba aku mendengar suara mual yang dikeluarkan oleh cheril. Seketika itu aku ingat dengan kondisi cheril.

"Tapi, kenapa isteri saya harus dipasang infus dok?" Tanyaku khawatir.

"Isteri bapak terlalu lemah, karena pengaruh mual. Hal itu memang wajar untuk wanita sedang hamil. Jadi untuk menjaga isteri bapak kami memasangkan infus sementara hingga kondisi isteri bapak stabil. Jika ibu sehat maka bayi juga akan sehat." Jawab dokter itu panjang lebar.

Disatu sisi aku senang dan disatu sisi aku juga merasa khawatir dengan keadaan cheril.

"Sebentar lagi akan ada praktek dokter kandungan" dokter itu melihat arlojinya "jadi bapak bisa langsung memeriksakan ibu dan janinnya. Saya sudah memberikannya obat anti mual dan penguat kandungan untuk sementara." Kata dokter itu mengingatkan.

"Terimakasih dokter, terimakasih..." aku menyalami dokter itu dengan senang.

Aku menghampiri cheril yang sedang terbaring lemah diruangan UGD ini. Aku mencium keningnya lalu membisikkannya 'aku sangat mencintai mu sayang, bertahanlah karena sebentar lagi kita akan menjadi orang tua dari anak kita'. Seketika itu mata cheril terbuka.

"Vid...aku kenapa?"
Tanya cheril dengan suaranya yang lemah. Ternyata dia tidak mendengar aku berbisik tadi.

"Sayang, kita akan menjadi orang tua sebentar lagi..." kataku senang.

"Maksudnya vid?"

"Kamu sedang hamil sayang?" Mataku mulai berkaca-kaca melihat wajah cheril yang senang mendengar kabar baik ini.

"Tapi, kenapa aku dipasang jarum infus vid?" Cheril menyadari kalau tangannya sudah terpasang jarum infus.

"Karena kamu tadi mual dan muntah hebat, jadi kondisi kamu lemah sayang. Ini hanya sementara sampai keadaan kamu stabil sayang..." jawabku menjelaskan seperti yang dijelaskan dokter tadi.

"Sayang, aku telpon mama dulu ya? Pasti mereka senang mendengarnya.."

Cheril tersenyum ketika aku pamit sebentar untuk menelpon mama.

Tut....tut....

Sambungan ketiga mama langsung mengangkat telponku.

"Hallo vid, umur panjang kamu nak?" Sahut mama disebrang telpon.

Umur panjang, maksud mama apa?

"Maksud mama apa?"

"Mama dan papa sedang dijalan menuju apartemen kamu sayang, kami ingin memberi kejutan..." kata mama semangat.

"Ma, david sekarang dirumah sakit. Tidak jauh dari apartement. Dav...."

Mama memotong kalimatku karena Tiba-tiba mama terkejut mendengar aku dirumah sakit.

My Love Is You (Complite)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang