Bagian 25

21.7K 671 2
                                    

Setelah hampir seminggu aku menginap dirumah. Akhirnya aku memutuskan untuk pulang kembali keapartement bersama David. Berat rasanya untuk meninggaalkan kedua kakakku tapi aku juga harus mandiri setelah menikah. Apalagi aku dan david sekarang sudah lebih baik dari sebelumnya. Jadi kami akan menjalani rumah tangga dengan penuh cinta tentunya.

"Hai bi, apa kabar?"
Sapaku riang kepada bi mia yang membukakan pintu.

"Baik non..."
Jawab bi mia sambil tersenyum dan meraih tas dari tangan david.

"Bi...apa semuanya sudah beres?"
Tanya david serius kepada bi mia.

"Sudah Tuan..."

"Terimakasih ya bi.."

"Sama-sama Tuan, maaf bibi tinggal dulu..."
Kata bi mia sopan.

Aku sedikit penasaran dengan david. Apa maksudnya menanyakan sudah beres pada bi mia.

"Ada apa ril?"
Tanya david membuyarkan lamunanku.

"Apa yang kau maksud sudah beres kepada bi mia vid?"

"Nanti kau juga akan mengetahuinya...."

Aku semakin penasaran dengan apa yang dikatakan david. Akhirnya aku memutuskan kekamar dulu untuk meletakkan tasku. Dan david terlihat santai menuju ruangan keluarga.

Aku berjalan pelan menaiki tangga. Aku masih bingung dengan suasananya. Aku dan david sudah saling mencintai, tapi apa aku harus tidur dikamar berbeda sekarang. Aku berhenti sebentar dan menoleh kebelakang . Aku melihat david masih dengan sikap santainya. Sebenarnya aku ingin mengatakan dengan david perihal ini. Tapi...sudahlah.

Kini aku sudah berada tepat didepan pintu kamarku. Aku menarik nafas sebelum membukanya. Dan....apa yang terjadi, kenapa pintunya tidak bisa dibuka. Aku berusaha membukanya lagi tapi tetap tidak bisa.

"Kenapa membuka pintu kamar ini ril?"
Aku langsung reflek membalikkan badan kearah david. Karena aku kaget tiba-tiba dia sudah ada dibelakangku.

"A...aku ingin meletakkan tas kekamar tapi....pintunya..."

Kemudian david menarik tanganku kearah pintu kamarnya.

"Letakkan tas mu disini saja?.."
Kata david sambil membuka pintu kamarnya...

Begitu aku melangkah masuk. Aku kaget dengan kamar david. Hampir separuh ruangannya dicat dengan nuansa pink dan merah. Begitu juga dengan barang-barangnya. Entah kenapa aku merasa paduan warna kesukaanku sangan cocok dipadukan dengan warna kamar david sebelumnya.

"Kau suka ril?"
Tanya david membuyarkan lamunanku.

"Mmmm"
Aku menganggukkan kepalaku semangat.

"Ini adalah kamar kita dan...ini nanti akan menjadi kamar anak kita"
Kata david sambil membuka pintu yang menghubungkan kamar kami dan anak kami nantinya. Dan kamar itu adalah kamarku yang sudah didekor ulang.

"Vid, sejak kapan kau merubahnya?"
Tanyaku penasaran.

"Ketika kita dirumah kakakmu dan aku langsung meminta bi mia untuk mengatur semuanya..."

"Terimakasih vid...aku sangat menyukainya.."

"Sama-sama sayang....."

Seketika wajahku memerah ketika david memanggilku sayang.

"Kenapa wajahmu ril?"
Tanyanya pura-pura dan itu membuatku sedikit kesal.

"Ini karena ulahmu vid?"

"Oohhh ayolah sayang, aku sangat senang melihatmu seperti ini. Dan sekarang aku akan memanggilmu sayang. Bagaimana?"

Lagi-lagi david menggodaku dan sukses membuat wajahku seperti kepiting rebus. Aku pun segera menjauh dari david dengan alasan akan meletakkan tas didalam lemari. Tapi....david menarik tanganku dan itu sukses membuatku menghadap dadanya yang bidang. Aku dapat menghirup aroma khasnya.

My Love Is You (Complite)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang