Bagian 21

20.9K 668 3
                                    


David pov

Aku melajukan mobilku dengan gesit. Menyalip kendaraan yang ada didepanku. Tujuanku cuma satu bertemu cheril dan mengajaknya jalan-jalan. Sebelum pria bule itu mendahuluiku.

Sebelumnya aku menelpon cheril berkali-kali tapi tidak diangkat. Kebiasaan cheril menaruh ponsel dikamar sementara dia diluar kamar. Maka dari itu aku melajukan mobilku dengan kecepatan diatas rata-rata.

Aku berlari menuju apartemenku setelah memarkirkan mobilku. Memasukkan passwordnya dan mencari cheril.

"Bi...bi mia cheril dimana?" Tanyaku dengan napas yang ngos-ngosan.

Bi mia menatapku bingung. Aneh mungkin melihat keadaanku yang seperti ini.

"Non..non cheril dikolam renang Tuan..."

"Ok.."

"Tapi tuan..."
Aku meninggalkan bi mia yang ingin melanjutkan kalimatnya.

Aku berlari kearah kolam renang. Aku yakin cheril sedang membaca novel. Sebenarnya aku tidak memberi ijin membaca dimanapun kecuali diruang kerjaku. Dan kadang cheril melanggar aturanku jika aku tidak dirumah, Dengan membaca novel dimanapun yang dia inginkan. Aku tahu karena aku kadang menemukan novelnya dikursi kolam renang. Dia juga suka teledor menaruh barang.

Sesampai dikolam renang. Aku menelan ludahku. Bagaimana tidak, cheril tengah berenang dengan pakai bikini. Dia tidak menyadari kedatanganku. Dia terus berenang kemudian naik keatas berjalan kearah kursi santai. Mataku terus menatapnya, mungkin tanpa berkedip. Dia kelihatan sexy.

"Aaaaakkkkkkkkk......."
Cheril menjerit ketika melihatku berdiri didekat pintu kolam. Kemudian buru-buru memakai baju handuknya.

Akupun kaget mendengar cheril menjerit. Spontan aku membalikkan badanku. Sebenarnya mau lari tapi tidak mungkin karena aku sudah ketahuan. Wajahku juga seperti orang yang ketahuan maling.

"Ngapai kamu ngintip aku hah..."
Tanya cheril yang sudah berdiri dibelakangku. Aku tak berani menghadap kearahnya.

"Aa...aku tidak mengintip. Aku tadi mencarimu. Aku sudah memanggil tapi kau tidak dengar." Jawabku gugup.

"Tapi kan kau bisa menyuruh bi mia memanggilku tadi tidak harus melihatku seperti tadi."

Ah, aku baru ingat. Ternyata bi mia tadi mau mengatakan kalau cheril sedang berenang. Kenapa aku tak mendengar saja dulu sebelum kekolam.

"Maaf..."
Cuma itu yang bisa aku ucapkan.

"Ada perlu apa kamu mencariku vid, tumben-tumbennya"

"Aku ingin mengajakmu jalan-jalan ril..."

"Jalan-jalan?"
Kemudian cheril memutar badanku menghadap kearahnya. Aku melihat wajah cheril yang sexy dengan rambut basah yang tergerai.

Kemudian dia menempelkan tangannya didahiku kemudian melihat kearah sekelilingku.

"Kamu lagi kesambet ya vid?"

Apa, bagaimana dia bisa bilang aku lagi kesambet. Padahal aku tulus mengajaknya jalan-jalan.

"Ti...tidak. aku baik-baik saja. Kuharap kau tidak menolak."
Kataku gugup.

"Gimana ya...."
Cheril seperti mempertimbangkan ajakanku. Pasti karena sibule itu.

"Tidak ada penolakan. Aku suami kamu." Ucapku tegas. Bagaimanapun cheril tidak boleh pergi bareng sibule itu.

"Eh...kenapa bicara seperti itu vid?" Tanya cheril bingung.

"Sekarang kau ganti baju, aku akan menunggumu dibawah..."
Perintahku, karena aku tak tahu menjawan apa.

"Aneh..." ucap cheril pelan tapi masih bisa kudengar. Dia berjalan melewatiku. Ketika cheril masuk kekamarnya. Aku duduk disofa menyalakan TV dan bi mia meletakkan teh didepanku sambil tersenyum-senyum. Pasti bi mia tertawa melihatku tadi.

My Love Is You (Complite)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang