Bagian 17

18.8K 638 2
                                    


"Hai sean kau dari mana saja?" Sapa lisa kepada pria tadi. Dan ternyata namanya sean.

"Sorry kak, aku tadi ketoilet dulu. Ini es krimnya?"
Lisa meraih kantung berisi es krim dari tangan sean. Dan mengambilnya satu kemudian melambaikannya kearah andrew yang lagi bermain.

Anak itu tersenyum dari kejauhan dan berlari kearah kami diikuti ayahnya.

"Mommy...." sapa andrew memanggil lisa dengan sebutan mommy.

Lisa memberikan es krim kepada andrew dan anak itu dengan gembira menerimanya.

"Ini untukmu ril?"
Kemudian lisa memberikan es krim itu kepadaku. Aku tersenyum menerimanya.

"Oya ril kenalkan, ini lucas suami ku, sean adik iparku dan andrew anak pertamaku. Dan semua kenalkan ini cheril. Dia adalah saudara perempuanku."
Ucap lisa memperkenalkanku pada mereka.

"Hai..." sapaku sambil tersenyum.

"Wow....cantik sekali kak, saudaramu. Tapi, bukannya kakak anak tunggal?" Tanya sean bingung.

"Kau ini sean. Dulu memang aku anak tunggal tapi sekarang aku dan cheril sudah mengesahkan kalau kami sudah saudara sekarang. Iya kan ril?"

"Emm...."

"Kalau begitu mari kita rayakan dengan makan-makan kak. Kebetulan ini juga sudah siang kan?"

"Usulan yang bagus sean. Kau tidak keberatan kan ril?"

"Mm...apa aku merepotkan kalian?"

"Repot? Astaga...malah kami senang ril. Ayo..?"

Aku mengangguk kemudian lisa meraih ayu dari pangkuanku.

Lisa dan keluarganya mengendarai mobil sendiri. Dan aku bersama sean. Sebenarnya aku sedikit canggung semobil bersama sean. Pembicaraan kami juga hanya dia yang paling mendominan.

Kami sudah sampai dicafe yang tidak terlalu jauh dari taman. Masing-masing memesan makanan kesukaan mereka dan aku memesan makanan kesukaanku juga. Sean duduk disampingku. Dia terus bercerita dan membuat lelucon hingga suasana makan siang begitu riuh.

Aku menikmati makan siang bersama keluarga lisa. Hingga tak terasa waktu sudah mulai sore.

"Mmm...maaf sebelumnya. Ini sudah sore. Aku harus pulang?"
Kataku pamit.

"Baiklah ril, sean kau antar cheril pulang ya?" Pinta lisa kearah sean. Dan sean mengacungkan jempolnya.

"Tidak perlu repot. Aku bisa naik taxi."

"Kau ini saudaraku ril, jadi keselamatanmu pulang adalah tanggung jawabku sekarang."

"Tapi..."

"Tidak ada penolakan ril".

Aku tidak bisa menolak lagi tawaran lisa. Dia sangat peduli padaku.

"Oya ril, nanti jangan lupa hubungi aku ya kalau kau ada waktu senggang." Ucap lisa mengingatkan

"Pasti. Aunty pamit dulu ya ayu sayang dan kau jagoan..." pamitku pada andrew yang kupanggil jagoan. Dia juga mengacungkan jempol sama seperti sean tadi.

Sean mengantarku pulang keapartemen.

"Maaf aku merepotkanmu sean?"
Kataku memulai pembicaraan.

"Its ok. Aku tidak keberatan mengantar seorang gadis cantik sepertimu..."

"Kau seorang playboy juga sean.." ucapku bercanda.

"Aku tidak seperti yang kau maksud ril, aku termasuk seorang pria yang pemilih."

My Love Is You (Complite)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang