Bagian 42 (End)

27.9K 547 13
                                    


David pov

"Mama........" teriakku ketika kami sudah sampai dirumah.

Mungkin kaget mendengar teriakanku, mama langsung menghampiri kami dengan ekspresi kaget.

"David...kenapa ga bilang mau datang?" Tanya mama sambil menciumku.

"Suprise ma..." sahut cheril kemudian.

"Kalian ini ya, tahu aja mama sedang kangen berat sama cucu mama..." kata mama lalu mencium satu persatu little dache.

"Papa mana ma?" Tanya cheril.

"Ohh..papa lagi dikamar ril. Mungkin bentar lagi turun.."

Kemudian kami berjalan kearah taman belakang, tempat favorit little dache bermain kalau kerumah mama. Disana banyak mainan little dache yang disiapakan papa jika kami berkunjung.

"Hai...cucu opa..." teriak papa begitu sampai ditaman.

Dan yang begitu antusian menyambut papa datang adalah B, karena B sangat senang bermain dengan papa.

"Kalian sudah makan vid?" Tanya mama.

"Tadi sebelum kemari, kami makan dulu tadi ma..."

"Oohhh..."

"Oya ma, titip little dache dulu ya. David ada perlu sama cheril sebentar..."

Cheril menatapku heran.

"Tentu dong vid..."

"Ayo ril, kita berangkat dulu.."
Ajakku pada cheril yang masih bingung.

"Kita kemana vid?"

"Ada deh..."

***

Aku melajukan mobil dengan kecepatan sedang. Dan tidak menjawab pertanyaan cheril dari tadi. Well, sekarang dia kelihatan kesal karena ulahku. Tapi aku ingin memberinya kejutan. Seharusnya kejutan ini belum saatnya.

"Kita sudah sampai sayang..." kataku setelah memakirkan mobil dipinggir jalan.

"Kita dimana ini vid?" Tanya cheril penasaran. Karena kami berhentinya didepan sebuah rumah yang masih dalam tahap proses.

Kemudian aku mengajak cheril masuk kedalam area pembangunan rumah. Salah seorang mandor menyapaku.

"Apa kabar dav?"
Tanya mandor itu kepadaku. Mandor itu adalah temanku, aji. Kebetulan dia bekerja dibagian tekhnik arsitektur.

"Baik ji..."

"Bagaimana dengan pekerjaannya.."

"Look, masih 90 %. Apa ada yang mau ditambah?"

"Entahlah...tergantung yang punya..."

"Maksud nya?"

Aku memberi kode pada aji, bahwa aku membawa isteri aku.

"Ohh..maaf. saya aji temannya david."

"Cheril, isterinya david."

Kemudian mereka bersalaman.

"Bagaiman bu dermawan, apa ada tambahan yang lain?" Tanya aji pada cheril.

Aku melihat cheril menatapku heran.

"Sayang, sebenarnya ini adalah rumah kita." Kataku menjelaskan.

"Apa? rumah kita? Maksudnya?"

"Aku ingin membangun rumah untuk kita tinggal. Sebenarnya ini kejutan untuk kamu. Tapi setelah aku pikir-pikir, aku ingin kamu yang mendekor bagian dalamnya nanti. Jadi untuk seluruh ruangannya nanti adalah hasil rancangan kamu..."

My Love Is You (Complite)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang