Bagian 29

19.4K 530 1
                                    


Sean pov

Entah kenapa perasaanku merasa tidak enak. Tiba-tiba aku teringat cheril. Apa sebaiknya aku mampir saja.

Ketika mengetuk pintu, kulihat seorang wanita yang tidak terlalu tua membuka dengan wajah cemas.

"Tuan...tolongin non cheril. Non cheril pingsan.."

"Apa? Dimana cheril sekarang bi?"

Akupun langsung mengikuti bibi ini menuju kamar cheril. Spontan aku menghampiri cheril yang tergeletak dilantai. Aku Berusaha membangunkan cheril. Tapi hasilnya nihil. Aku sempat melihat tangga yang juga terjatuh tak jauh dari cheril.

Aku yakin cheril terjatuh. Akupun langsung menggendong badan cheril dan membawanya kerumah sakit terdekat.

"Bi..hubungi david?" Kataku sambil berjalan keluar kamar.

"Sudah tuan. Mungkin sebentar lagi pulang..."

Benar saja, ketika menuruni tangga david sudah menghampiriku. Kemudian dia mengambil alih cheril.

Aku tak mempermasalahkan itu. Aku langsung berjalan keluar menuju parkiran dan menyiapkan mobil. Tak butuh waktu lama, david sudah tiba dan duduk dikursi belakang menemani cheril. Aku melajukan mobilku dengan cepat. Aku juga panik tapi aku tetap tenang.

Untunglah ada rumah sakit yang tidak terlalu jauh dari apartemen. Aku segera memakirkan mobil dan membuka pintu belakang. David segera keluar dan membawa cheril keruangan UGD. Sama seperti david, aku juga merasa khawatir. Aku langsung masuk keruangan UGD, dan menjelaskan alasan cheril pingsan.

Dokter menyuruh kami untuk menuggu diluar.

Aku berusaha menenangkan david, dan menyuruhnya memberi kabar ini pada keluarganya.

***

Kini aku duduk ditaman rumah sakit. Menangis tanpa seorangpun yang tahu. Aku mencintai cheril tapi aku menyembunyikan perasaanku pada semua orang.

Melihatnya seperti ini, perasaanku hancur.

Entah sudah berapa lama aku duduk disini. Akhirnya aku memutuskan untuk masuk kedalam.

Aku melihat seorang dokter baru keluar dari ruangan cheril dan mengabarkan cheril sudah sadar. Dan kondisinya baik-baik saja. Aku merasa lega, tapi aku melihat ibunya david panik masuk keruangan sebelah ruangan cheril. Akupun menghampirinya.

"Maaf bu, kenapa ibu panik?" Tanyaku penasaran.

"David tiba-tiba drop nak..."

"Ibu tenanglah..mungkin david kelelahan bu..."
Aku berusaha menenangkat mama david.

Kemudian aku menghampiri seorang pria yang baru keluar dari ruangan cheril.

"Maaf mas, bagaimana cheril?" Tanyaku sopan.

"Saya sean, temannya cheril mas.." sambungku memperkenalkan diri karena pria itu heran kenapa aku ada disini.

"Cheril sudah sadar, saya kakaknya cheril, William.."
Jawabnya sambil mengulurkan tangan kearahku. Dan spontan aku menyambut menyalam tangan kak William.

"Apa saya bisa melihatnya sebentar kak?" Pintaku memohon.

"Boleh, tapi setelah kak Ashlan keluar. Karena tidak boleh terlalu rame didalam." Katanya sambil tersenyum.

Akupun duduk disamping ruangana cheril menunggu seorang pria keluar. Yang kutahu namanya Ashlan. Mungkin pria itu adalah kakaknya cheril juga. Cukup lama juga aku harus bersabar menunggunya keluar. Dan...

Ceklek...

Aku langsung berdiri ketika pintu ruangan cheril dibuka. Dan sudah berdiri seorang pria yang hampir mirip dengan cheril.

My Love Is You (Complite)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang