Bagian 39

16.5K 451 3
                                    

Cheril pov

Hari ini aku akan pulang keapartemen bersama ketiga bayiku. David memberi mereka nama yang bagus. Jika kalian melihat bayiku. Kalian akan sulit membedakan mana Arlan, Briyan dan Cecilia. Karena wajah mereka sangat mirip. Kadang-kadang orang tua david bingung membedakannya.

Berapa hari dirumah sakit membuatku sedikit kurang istirahat karena banyaknya yang menjenguk little dache. Dan yang rutin menjenguk adalah kedua kakakku. Mereka sangat senang melihat ketiga bayiku.

"Non cheril....?" Sambut bi mia bahagia ketika aku sudah sampai diapartemen.

Aku memeluk bi mia bahagia. Lalu bi mia membantu membawa barang-barang kekamar. Little dache digendong mama dan kedua perawat dari rumah sakit. Karena papa dan david membawa barang-barang yang cukup banyak.

Aku membuka pintu kamar little dache yang kemarin belum sempat aku lihat. Satu kata yang kuucap 'Amazing'. Aku sangat takjub dengan desain yang dibuat david untuk ketiga bayi kami. Warnanya pas untuk anak laki-laki dan perempuan.

Mama meletakkan Cecilia dibox bayi disusul dengan Arlan dan Briyan. Mereka sedang tidur terlelap selama perjalan pulang. Setelah semuanya selesai, kedua perawat yang ikut mengantar kami pamit pulang kerumah sakit. Aku memandangi ketiga bayi kami. Akhirnya aku menjadi seorang ibu. Oya, aku memanggil ketiga bayi kami dengan sebutan A, B, dan C kadang-kadang little dache.

"Sebaiknya kita makan dulu sayang?" Ajak david membuyarkan pandanganku.

Aku tersenyum david memelukku tiba-tiba. Aku juga harus makan untuk memproduksi ASI ku. Karena aku ingin little dache mendapatkan ASI eksklusif enam bulan pertama. Untuk sementara aku tak menghiraukan berat badanku karena aku ingin memberikan yang terbaik untuk anak-anakku. Dan david juga mendukungku untuk hal ini.

"Sayang kamu harus banyak makan ya? Terutama sayuran. Agar ASI kamu banyak dan lancar..." kata mama sambil menuangkan sayuran dipiringku.

"Iya ma, tapi cheril bisa ambil sendiri. Mama ga perlu repot menuangkannya.."

"Tidak apa sayang, mama senang melakukannya."

Baru makan beberapa suap, tiba-tiba little dache menangis. Aku segera menyudahi acara makanku. Tapi mama dengan sigap langsung beranjak dari meja makan menuju kamar. Kemudian aku menyusul mama kekamar.

"Kenapa B ma?" Tanyaku ketika sampai dikamar.

"Dia pup ril?" Jawab mama sambil membuka popok B.

"Biar cheril saja ma yang gantiin popoknya. Mama lanjutin makan aja dulu." Kataku sambil mengambil popok dilaci.

"Tidak apa sayang, kamu makan aja ya..."

"Tapi ma,..."

"Sudah tidak apa, mama senang bisa ngurusin cucu mama ril."

"Baiklah ma. Apa B haus ma?"

"Mama rasa iya, soalnya dari tadi mulutnya sibuk nyari susu..."

Kemudian mama menyerahkan B kepadaku. Aku duduk dikursi khusus menyusui. Aku mulai menyusui B yang sudah sangat haus. Tak berapa lama A menyusul menangis, kemudian mama memeriksa popok A. Ternyata A juga haus. Untunglah B sudah kenyang, jadi aku lanjut menyusui A.

A dan B sepertinya punya ikatan yang sangat kuat. Karena jika A haus maka B juga haus. atau karena mereka laki-laki mungkin. Berbeda dengan C setelah kedua kakaknya kenyang maka tak berapa lama ia akan rewel juga. Setelah puas menyusui little dache, mama membawakan makananku yang tadi masih ada. Malah ditambah lagi porsinya. Aku juga dengan sebentar menghabiskannya. Karena setelah menyusui aku benar-benar kelaparan.

My Love Is You (Complite)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang