Lisa jatuh pingsan dalam rengkuhan Jungkook. Ia kehabisan nafas. Jungkook yang menyadari hal itu tersenyum dan mengelus lembut surai pirang Lisa direngkuhan hangatnya.
Lelaki gila, mana ada manusia yang bertahan dalam waktu lima menit tanpa jeda untuk hal semacam itu, jika kau tau apa yang kumaksud.
Sedari tadi seorang gadis menonton pertunjukkan yang cukup bergairah itu. Jung Eunha—ia meremas ujung gaun yang ia pakai. Kepalan tangannya mengeras.
Kini disisi lain, Jisoo dan Rosé sungguh panik. Mereka tak tau apa yang harus mereka lakukan. "Irene, cepat hubungi Minho, beritahu dia agar segera menggunakan Taxi. Seulgi, Yeri, Jisoo, cepat kau bocorkan ban mobil mereka. Ini keadaan darurat, aset jatuh di tangan orang lain."
"Jennie, segera buat pengalihan pada Jungkook. Rosé dan Joy yang akan membawa Lisa. Ingat, kita harus bergerak cepat." Wendy mengawal mereka. Dia bertanggung jawab untuk ini juga. Dia seorang planner, ingat?
Langkah kaki Seulgi yang mengendap-endap keluar dari arena acara. Terdapat dua bodyguard yang menjaga mobil istimewa milik keluarga Bangtan. Seulgi memukul pundak sang bodyguard hingga jatuh pingsan.
Bodyguard yang lain menyadari hal itu, lantas segera menyerbu Seulgi. Namun perempuan itu menghantamnya dengan kepalan tangannya.
Bodyguard itu tidak lumpuh dengan mudah, telapak tangannya menahan kepalan tangan Seulgi yang akan meninjunya, lalu memelintir tangan Seulgi. Perempuan itu berteriak kesakitan. Jisoo dan Yeri sibuk mengempiskan ban mobil.
Seorang lelaki asing datang, ia membawa sebilah kayu dan segera mengibaskannya pada sang bodyguard yang memelintir tangan Seulgi.
Alhasil Seulgi lepas dari genggaman kuat sang bodyguard, malah kini lelaki asing itu berkelahi dengan bodyguard tersebut.
Seulgi tak dapat mengenali wajahnya, karena dia berpenampilan sangat misterius. Hoodie hitam serta dengan tudungnya, penutup wajah berwarna hitam, jeans berwarna hitam. Hal yang akurat, lelaki itu mengenakan pakaian serba hitam.
"Seulgi! Bantu yang lain!" teriak Jisoo dari belakang. Ia segera menoleh, dan meninggalkan lelaki asing itu. Ban mulai mengempis, sedangkan Seulgi sibuk mencari kawan-kawannya.
Irene berhasil menghubungi Minho, sementara Seulgi mencari Jennie, Rosé, dan Joy. Nyatanya mereka diam tak melakukan apapun. Maksudnya, mereka tak dapat melakukan apapun karena Jungkook dan Lisa telah hilang.
Ini diluar dugaan, dengan gesit Jungkook membawa kabur Lisa. Hal ini pun menimbulkan dampak buruk bagi organisasi mereka, terutama Bos akan marah besar karena salah satu aset berharganya hilang tanpa kabar.
"Kita harus mencari Lisa! Bos akan marah!" Seulgi tak dapat menahan teriakannya, nafasnya yang terengah-engah serta hawa tubuhnya yang memanas memicu timbulnya amarah.
Jennie duduk merosot, ia merasa menjadi anggota yang tak becus. Joy menaruh kedua tangannya di pinggulnya seakan pasrah, sedangkan Rosé melangkahkan kakinya menuju lantai satu. Ia mengawasi setiap orang yang berada di lantai dansa dengan Spy Sunglasses miliknya.
Hingga dari kejauhan seorang lelaki yang memikul perempuan didekapannya menarik perhatiannya. Rosé memperbesar penglihatan Spy Sunglasses yang ia gunakan. Matanya membelalak menangkap dua insan tersebut.
Rosé menuruni satu persatu anak tangga. Rosé membuntuti lelaki tersebut. Seulgi, Jennie, dan Joy yang melihat hal itu bersegera menyusul Rosé.
Namun ironis sekali mereka kehilangan jejaknya. Lelaki itu memberhentikan Taxi yang tiba-tiba muncul. Yang benar saja, apa Jungkook telah merencanakan sepenuhnya?
Rosé menghentikan larinya dengan rasa putus asa, diikuti Seulgi, Jennie, dan Joy. "Kita kehilangan mereka." Mereka menatap mobil yang kian lama hilang sangat cepat.
"Tidak, kita tidak kehilangan mereka. Aku telah memasangkan pelacak pada mobilnya. Sekarang kita akan tau dimana Jungkook menyembunyikan kekasih kesayangannya itu." Irene yang tiba-tiba datang, menunjukkan alat pelacak yang berbentuk seperti ponsel.
Jisoo yang mendengar itu menghela nafas kasar, seolah mengeluh. "Seandainya kau mengenal Jeon Jungkook dan keluarganya. Dia memiliki banyak kawanan diluar sana semenjak kekasihnya itu menghilang."
"Dia begitu protektif,"
"Jungkook seperti psikopat,"
"Kawanan seperti apa maksudmu?"
"Kawanan? Maksudmu kawanan serigala? Apa Jungkook manusia serigala? Dia werewolf? Aplha atau Omega?" tanya Yeri bertubi-tubi.
"Otak fantasi, diam saja kau."
Jisoo mengeluarkan sebuah benda kecil, ukurannya seperti iPod, namun kegunaannya sangat melebihi ponsel. Jisoo menoleh ke arah kanan dan kiri, memastikan tak ada yang mengawasi mereka.
Lantas ia meletakkan benda kecil yang Jisoo sebut iBlazer. Para anggota mengitari iBlazer tersebut. Dari benda kecil itu memunculkan hologram gambar wajah Jeon Jungkook beserta identitas singkat disampingnya.
"Nama, Jeon Jungkook. Jabatan, keturunan terakhir keluarga Jeon. Status, single. Pekerjaan, masih sebagai putra sekaligus anak didik Jeon Jiyong."
Jisoo mematikan iBlazernya menggunakan remote control yang ia genggam. "Ia memiliki tanah, perusahaan, atau apapun yang menjadi impian setiap insan. Dia laki-laki sempurna. Aku mendapatkan informasi itu dari Mesin Pencari Nomor Utama Di Dunia, Google. Serta beberapa ucapan orang sekitar.
"Nama Jeon Jungkook sangat terkenal, terutama ia berasal dari keluarga Bangtan. Bahkan ada berita mengenai dirinya, dia memiliki kawanan yang berasal dari keluarga Bangtan sendiri. Dan apa kalian tau, dulu ada misteri mengenai Kota Bangtan. Pembangunnya adalah leluhur-leluhur mereka. Penduduknya bahkan tunduk pada keluarga Bangtan.
"Bisa kau bayangkan bagaimana kuat mereka? Kita harus memikirkan sebuah rencana dengan sangat matang, karena coba lihat, Jungkook dapat membawa kabur Lisa, kira-kira darimana ia tahu tentang rencana ini? Pasti salah seorang telah melaporkannya pada Jungkook. Dan itu berarti, anak buahnya berkeliaran dimana-mana.
"Aku juga memikirkan Lisa, dan bagaimana kabarnya, bagaimana nasibnya dengan lelaki itu. Aku tak bisa membayangkan bagaimana keagresifan lelaki itu terhadap Lisa. Aku memikirkan Lisa, aku mengenalnya, dia juga telah menganggapku sebagai sahabatnya."
Setiap anggota yang mendengarkan itu terdiam. Mereka membangun keheningan yang bertahan cukup lama.
Irene pun mengecek alat yang melacak keberadaan Jungkook serta Lisa. "Guys, kalian harus lihat ini."
Jennie mengambil alih dan melihat alat pelacak yang menyerupai ponsel itu. Tertera di sudut kiri atas lokasi mereka berdua.
"Ini berarti.." Jennie berhenti.
Seulgi menatap sang sepupu.
Sementara Yeri membekap mulutnya tak percaya.
Wendy dan Rosé saling bertatapan.
Irene hanya mampu mengangguk pelan pada Jisoo, yang bertanya melalui raut wajahnya mengapa seluruh anggota tampak terkejut.
"Mereka berada di Bangtan City."
"Bencana. Bahkan masalah mengenai musuh pun tak tertuntas, kini apa?"
© chainsther
KAMU SEDANG MEMBACA
Fugitive
Fanfiction[ WRITTEN IN INDONESIA ] Lisa hanya ingin kehidupannya kembali sederhana. Namun ia terlanjur masuk ke dunia Jeon Jungkook. Tentang Jungkook, dia bukan orang biasa dan dia tidak lemah. Masalah semakin rumit dengan Lisa yang tidak bisa berhenti menci...