Masih terbayang jelas paras sang kekasih kala berpapasan dengannya. Sseorang gadis sanggup menembus pertahanan irisnya, memasukinya bagaikan angin bertiup, yang dapat menguak segenap masa lalunya—terkubur bersama kepedihan yang ia lalui, dulu.
Tanpa disadari, Jungkook menggigit kuku-kukunya. Kebiasaan yang takkan pernah padam. Kadang ia melakukannya karena sedang berpikir keras, hal lainnya mungkin takut atau gugup.
Lamunan Jungkook terbuyar ketika mendengar erangan Taehyung bangun dari tidurnya. Kaki kanan Taehyung terbaluti perban, membuat Jungkook merasa sedikit iba padanya.
Ingatkah kalau dulu Jungkook memiliki perasaan pada Taehyung? Jika Lisa tak pernah datang dalam hidupnya, mungkin saja lelaki itu masih menyukai manusia dihadapannya.
"Kook," panggil Taehyung.
Jungkook menaikkan alis kanannya seakan berkata 'apa?'
"Cepat selamatkan kekasihmu sebelum keparat itu merubahnya menjadi monster."
Jungkook mengerutkan dahinya. "Pardon?"
Taehyung menyeringai. Lantas menggaruk alis kirinya. "Kau telah bersamaku sejak lama. Tapi masih belum mengenalku, astaga."
Jungkook bingung dengan perkataan Taehyung, layaknya teka-teki.
"Langsung ke-intinya."
"Lisa. Gadis itu. Dia... kekasihmu, bukan?" tanya Taehyung menebak.
Apa yang harus Jungkook jawab. Lisa adalah kekasihnya, tapi ia juga adik tirinya. Dia mencintai Lisa. Sangat. Semua orang yang mengetahui keadaan mereka kini mestinya tahu akan sesuatu. Kalau di setiap detak jantung pria itu yang ada hanyalah Lisa.
"Kau tahu apa saja mengenainya?" Jungkook bertanya.
Taehyung terlihat berpikir sejenak. "Well, tidak banyak. Hanya seorang gadis Thailand yang menjadi kekasih Jeon Jungkook. Betapa menakjubkan orang dari negeri asing menjadi kekasihmu. Dia sangat beruntung."
Jungkook tertawa dalam hati mendengar penuturan dari Taehyung. Nyatanya, Lisa nampak tak beruntung. Sama sekali tidak.
"Terakhir kali ia menyerangku demi mendapatkan koper itu. Kali ini biar Yang Kuasa mempertemukan kami. Kalau setelah ini aku tidak akan bertemu dengannya, aku akan melepaskannya. Kalau kami bertemu kembali, aku tidak akan tinggal diam."
Taehyung yang mendengarnya seketika melongo. "Apa lagi yang ingin kau perbuat? Jangan tarik aku pada masalahmu, okay?"
Jungkook mengangguk paham.
Karena sejujurnya Lisa membuat pria itu tengah dihadapkan pada sesuatu yang terasa adiktif.
***
Gadis itu melucuti kemeja putih polos yang ia kenakan, dan melemparnya ke sembarang arah. Tereksposlah bentuk tubuh indahnya. Ia mengenakan hot pants dan tanktop hitam.
Bersama dengan temannya, Momo. Lisa akan melatih ketangkasan dan kekuatannya. Banyak orang menyimak setiap gerakan gesitnya.
Ia memulai latihannya dengan kedua tangan yang berpegangan pada palang diatasnya sedangkan tubuhnya tergantung, lantas ia mengayunkan tubuhnya memutari palang, lalu tangannya berpindah pada palang yang lain.
Selanjutnya ia melakukan putaran tiga kali Arabia. Orang-orang terkesiap betapa lincahnya gadis tersebut.
Latihannya ia akhiri dengan melakukan gerakan lenting. Dengan kedua telapak tangan yang bertumpu di lantai, Lisa melentingkan tubuhnya. Hingga kembali berdiri seperti semula.
"Dasar pamer," ledek Momo. Ia pun segera menunjukkan keahlian yang sama gesitnya seperti Lisa.
Keduanya pun bersaing. Persaingan sengit membuat para penonton lebih menikmati pertunjukan yang mereka ciptakan berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fugitive
Fanfiction[ WRITTEN IN INDONESIA ] Lisa hanya ingin kehidupannya kembali sederhana. Namun ia terlanjur masuk ke dunia Jeon Jungkook. Tentang Jungkook, dia bukan orang biasa dan dia tidak lemah. Masalah semakin rumit dengan Lisa yang tidak bisa berhenti menci...