Happy reading gaezz😳😳
Kimmy, Septi dan Yuni. Tiga perempuan ini adalah sahabat semenjak pertama kali duduk di bangku SMA, hingga kini telah terhitung beberapa bulan mereka menjalani hubungan yang bernamakan persahabatan.
Awalnya persahabatan mereka baik-baik saja, tapi itu sebelum adanya Galang; laki-laki yang mampu membuat ketiganya jatuh cinta, dengan gayanya yang humoris, serta kulitnya yang kecokelatan, dan wajah yang memiliki rahang tegas, membuat seorang Galang dikenal baik oleh hampir seluruh angkatan.
Pertemuan mereka berawal dari keikutsertaan dalam ekstrakulikuler basket. Kebetulan yang sangat bagus karena saat itu pembina yang mengajarkan teknik-teknik dalam bermain bola basket tidak masuk, sehingga mereka semua bebas melakukan apa saja selagi masih batas wajar.
"Kim, Yun, kita ke kelas XI IPA 1 aja yuk! Di sana kan ramai," ajak Septi kepada dua sahabatnya, setelah diberitahu bahwa Pak Suhartono -guru yang mengajarkan ekstrakurikuler basket- tidak masuk.
"Kuy, gue mah hayuk aja!" sahut Kimmy.
"Ngikut aja deh," timpal Yuni pasrah.
Setelah itu ketiganya berjalan beriringan menuju kelas XI IPA 1. sesampainya di sana mereka bertiga disuguhi pemandangan kelas yang layaknya kapal pecah; kursi dan meja yang tidak beraturan, papan tulis yang penuh dengan coretan anak-anak alay, serta terlihat pula beberapa anak yang sedang menaiki meja lalu berjalan dari meja satu ke meja yang lain. Intinya kelas ini sangat berisik.
"Kak Galang!" teriak Septi kepada seorang laki-laki yang tengah sibuk bercerita dengan beberapa anak perempuan.
Merasa namanya dipanggil laki-laki itu pun menoleh ke asal suara, setelah berbincang sedikit, laki-laki itu bangkit, kemudian berjalan ke arah tiga perempuan itu.
"Kenapa?" tanya Galang, begitu dia sudah ada di dekat ketiga perempuan ini.
"Gakpapa," Septi memasang senyum paling manis yang dia punya. "Eh, kenalin ini Kimmy."
"Galang," ujar Galang sedikit dingin, sembari menatap Kimmy tajam.
"Kimmy," balas Kimmy, sedikit takut dengan tatapan Galang yang seakan bisa membunuhnya, lagi pula Kimmy merasa tidak memiliki salah apa-apa, tapi kenapa Galang menatapnya seperti itu? Jujur saja Kimmy risih.
Jadi sebenarnya Septi sama Yuni itu sudah kenal lebih dulu sama Galang, kecuali Kimmy. Perempuan itu mengenal Galang lewat sahabatnya yaitu; Septi. Tapi, sepertinya perkenalan ini sangat buruk.
"Oh ya, Kak, elo ada kerjaan nggak?" tanya Septi pada Galang, secara Galang itu kan banyak teman, siapa tahu aja dia ingin balik lagi ke temannya.
"Nggak ada, emang kenapa?" tanya Galang, sembari tersenyum. Sangat aneh memang dengan Kimmy dia seakan-akan memusuhi perempuan itu.
"Gue sama Yuni mau ke kantin dulu, Kakak jagain Kimmy ya, bentar!" pinta Septi seenak jidat.
"Hmm…," Galang tampak berpikir sebentar, seraya memandang Kimmy sinis. "Ya udah, deh. Jangan lama-lama ya!" kata Galang sedikit dipaksakan, kemudian meninggalkan Kimmy menuju meja paling pojok di kelas.
Kimmy hanya mematung tanpa pergerakan sama sekali membuat Galang kesal, kemudian menarik tangan Kimmy sedikit kasar agar segera ikut dengannya.
"kak Lang, gue titip Kimmy bentar ya! Awas jangan Kakak apa-apain anak orang," teriak Septi, kemudian berjalan keluar kelas setelah mendapat persetujuan dari Galang.
Galang segera melepaskan cekalannya ketika telah sampai di meja yang dimaksud.
Tanpa peduli dengan kehadiran Kimmy, Galang segera duduk, tanpa mengajak Kimmy, membuat perempuan itu bingung harus bagaimana? Masa dia langsung duduk? Kalau tidak disuruh bagaimana? Kan dia sendiri yang malu. Ini juga Galang sebenarnya kenapa sih? Perasaan Kimmy tidak ada buat dia marah, kenal saja baru kok. Bagaimana coba mau bikin marah?
"Heh, elo nggak mau duduk? Mau diem aja kek manekin?" tegur Galang sedikit ketus.
"Ehh, iy-iya," Kimmy mengerjapkan mata kaget, dia tersadar dan tanpa disuruh dua kali dia segera duduk di samping Galang.
"Gue boleh nanya nggak, Kak?" tanya Kimmy sedikit ragu-ragu, mending Kimmy segera mengawali topik pembicaraan daripada terjebak dalam suasana awkward seperti ini? Tidak enak coy, sumpah!
"Apa?" balas Galang datar, tanpa menoleh ke arah lawan bicaranya.
Njirr, kalau nggak inget gue dititipkan ke dia, udah gue ceburin ke empang ini anak! Datar banget! Untung cogan. Batin Kimmy geregetan sendiri, kalau tidak ingat laki-laki ini cogan, sudah dari lama Kimmy gaplok itu muka pake sepatu kets miliknya.
"Ka-kakak kenapa sih? Dari awal kenalan sama gue kayaknya penilaian kakak bad banget ke gue? Gue salah apa sama kakak? Perasaan kita baru kenal deh." Finally, setelah beberapa menit memendam rasa penasaran, akhirnya Kimmy berani juga mengutarakan isi hatinya.
Galang langsung menoleh ke arah Kimmy, tatapannya berubah sinis dan penuh emosi. "Elo mau tau alasan gue? Simple, karena gue benci elo!"
Galang segera beranjak dari sana, meninggalkan Kimmy yang cuma bisa terdiam mematung dengan ekspresi miris.
Padahal awal perkenalan kita ini, gue udah ada feeling sama elo, Kak. Batin Kimmy sedih, sungguh miris.
----------
Double apdet, yeayy…
Jangan lupa beri vote and comment ya! Ditunggu, ehe.
Senin, 05-06-2017.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Coldest Guy
Teen FictionPrivate random. [Completed] [Twelsone School Series 1] Jika Galang membenci Kimmy, maka Kimmy sebaliknya. Jika Kimmy tersenyum karena Keenath, maka Galang akan merasa benci. Copyright © 2017 by valendafs Cover by : horxans 05-06-2017 (Start) 25-01-2...