06. Discussion.

1.6K 111 74
                                    

Happy reading.

"Mau ngapain sih lu? Ganggu gue mulu!" ucap Galang akhirnya setelah sekian menit mereka hanya berdiam-diaman.

"Kak Lang, ki--kita rapat ya hari ini?" tanya Kimmy akhirnya dia berani bersuara.

"Kalau udah tau kenapa nanya? Ck! Buang-buang waktu gue aja!" Galang berkata dengan ketus, lalu berjalan hendak meninggalkan Kimmy.

"Kak Galang!"

"Ck! Apa lagi Kismis?!" Galang berhenti, tanpa berbalik.

"Tungguin! Kita ba-bareng aja ya ke ruang rapatnya," pinta Kimmy berharap Galang menyetujui.

"Kita? Lo aja kali gue mah ogah!" balas Galang ketus, sekarang dia benar-benar meninggalkan Kimmy, mengacuhkan Kimmy yang saat ini meneriaki namanya.

"Kak Galang!"

"Tungguin! Kak Galang!"

"Ish, ya Rabbi salah gue apa sampe doi benci banget sama gue?"

"Apa di kehidupan sebelumnya gue cuek-cuek minta di gampar gitu ya? Makanya sekarang gue kena karma?"

"Ck, ck, ck, sayang banget kenapa karma nggak semanis kurma?" Kimmy berhenti berjalan, lalu berkacak pinggang.

"Ish, Kimmy bego! Itu kak Galang makin jauh woy!" makinya pada diri sendiri, lalu menepok jidatnya refleks.

"KAK GALANG YOGA RAMADIANSYAH! TUNGGUIN ADEK KIMMY, KAK!" pekiknya, lalu berlari menyusul langkah Galang.

Well, mereka berakhir main kejar-kejaran sepanjang koridor kelas 11.

•••

"Hosh… hosh…, gila itu bocah niat banget ngejer gue," dumel Galang dengan napas putus-putus, saat ini dia sudah berada di depan pintu ruang rapat, bisa di pastikan, sebagian murid yang sudah duduk rapi di kursi rapat memperhatikannya dengan kening berkerut samar.

"Lo kenapa Lang?" tanya Giska penasaran, "Masuk sini! Rapatnya udah mau mulai, tinggal nungguin elo sama beberapa anak kelas 10."

"Ya…," Galang berjalan menghampiri kursi yang ada di sebelah Giska, lalu langsung menyambar air mineral botol yang ada di depannya, menenggaknya hingga tandas.

"Haus apa doyan?" tanya Giska, di akhiri dengan tawa renyahnya.

"Haus Gis, elo nggak tau aja kalau gue abis di kejar fans nggak waras tadi," cerita Galang, membuat beberapa anak menoleh, termasuk Septi dan Yuni.

"Siapa?" tanya Giska kepo, karena entah Galang sadari atau tidak, Giska ini sudah suka sama dia dari lama.

"Kismis itu lho, Gis," jawab Galang acuh.

"Hah?!" Giska gagal paham, apa ada orang yang namanya Kismis? Pikirnya.

"Kimmy ya kak?" celetuk Septi tanpa sadar, dia sedari tadi menguping obrolan Galang dan Giska.

"Kimmy siapa?" kini Giska melontarkan pertanyaan itu sambil memandang Septi minta kejelasan.

"Kak Ga--lang!" panggil Kimmy putus-putus, lalu saat ia ingin melangkah;

BRUK.

Kimmy terjatuh dengan sendirinya, mengundang gelak tawa semua yang ada di sana, termasuk Galang; bahkan cowok itu adalah orang yang paling semangat meledakkan tawanya.

Duh! Setan, malu banget gue, di depan gebetan aja tetap malu-maluin. Nggak cukup apa gue udah nahan malu karena selalu di tolak kak Galang? Harus banget gue sial mulu kayaknya. Batin Kimmy mendumel, bahkan dia sudah tidak punya muka hanya untuk bangkit berdiri, yang dilakukan Kimmy hanya menunduk, sambil sesekali meringis,  menahan sakit di kakinya.

The Coldest GuyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang