07. Fake

1.5K 102 83
                                    

Happy reading😳😳😳

Seorang gadis berjalan dengan langkah yang sedikit pelan dan tertatih memasuki area SMA Twelsone, sesekali ringisan kecil terdengar dari bibir mungilnya, karena bagaimana pun juga kakinya masih terasa sedikit sakit.

"Dorr!!" seseorang mengagetkannya, membuat gadis itu terkejut.

"Saytonah! Aduh! Kaki gue!" ringis gadis itu, lalu menatap tajam tersangka yang mengagetkannya.

"Ihh, refleksnya gitu banget sih, Kim," goda Keenath, lalu merangkul Kimmy.

Kimmy menepis tangan Keenath yang saat ini memeluk lehernya, tatapannya semakin kesal, untung saja sekolah ini masih sepi. "Jangan rangkul sembarangan dong! Bukan muhrim tau!" kesal Kimmy.

Keenath hanya terkekeh kecil, lalu menyusul kembali langkah Kimmy.

"Cantik!" ucap Keenath, Kimmy mengernyitkan dahinya.

"Apa sih? Nggak jelas," Kimmy memandang Keenath bingung.

"Elo cantik, saking cantiknya pengen gue ajak berantem rasanya," Keenath menarik hidung Kimmy, kemudian dia berlari sebelum mendapat amukan dari si gadis.

Satu...

Dua...

Tiga...

"KEENATH! JANGAN LARI! SINI LO TITISAN PIPI PERI!!"

•••

"Emang kambing lo!" maki Kimmy, kesal. Dia sudah sampai di kelas yang mulai ramai.

Keenath hanya terkekeh pelan menanggapi kekesalan Kimmy. "Kaki lo masih sakit nggak?"

"Masih sedikit, tapi udah mendingan dari yang kemarin," ucap Kimmy dengan senyum.

Keenath melirik jam yang melingkari pergelangan tangannya. "Masih ada waktu 20 menitan lagi nih, kita ke rooftop yuk!"

Kimmy berpikir sejenak, ia memandang Keenath tajam. "Nggak ah... nanti lo apa-apain gue lagi."

Ucapan Kimmy membuat tawa Keenath berderai. "Gue juga pilih-pilih kali Kim, elo mah nggak ada bagus-bagusnya, badan kek papan aja dibanggain!"

"Ya udah, pergi sana!" usir Kimmy, cewek mana yang tidak kesal kalau dibilangin begitu? Kimmy tau kok dia memang rata, nggak semok, tetapi, jangan terlalu jujur kenapa? Bikin badmood aja.

"Yee... gitu aja ngambek lu! Udah ayo, temenin gue!" Keenath menarik Kimmy tanpa izin.

"Ish, nggak pake tarik-menarik juga Kee," protes si gadis. "Emang temen se-gang elo mana?"

"Nanti, agak siangan mereka datangnya."

"Oh iya ya, temen elu kan pada bad semua ya," ini lebih ke pernyataan dibandingkan pertanyaan.

"Nah, itu lo tau," balasnya cuek.

"Kenapa lo nggak siang juga? Kan elo badboy juga?"

"Bawel lu!"

"Yee... kan gue cuma tanya," sungut Kimmy dengan bibir yang mengerucut.

Hening...

Tidak sampai 5 menit kemudian, mereka sampai di rooftop sekolah, yang di bawahnya adalah pemandangan lapangan basket outdoor, tempat Kimmy suka latihan, huh... Kimmy jadi mengingat Galang.

Kimmy duduk di sebuah sofa panjang yang telah buluk, tetapi masih layak di duduki, Keenath pun melakukan hal yang sama, duduk di samping cewek itu sambil menyalakan rokok.

The Coldest GuyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang