19. Prepare

1K 66 35
                                    

Happy reading😸

Hari ini anggota basket yang dibantu oleh anggota OSIS mempersiapkan acara Twelsone Cup. Para anggota melaksanakan tugas mereka sebaik mungkin sesuai dengan pengelompokan yang telah dibagi oleh Rinoza, selaku ketua dalam acara ini. Dan juga Bayu, selaku ketua OSIS.

Kedua organisasi ini bekerja sama dengan sebaik-baiknya agar acara Twelsone Cup kali ini lebih meriah dari Twelsone Cup tahun kemarin, oleh karena itu mereka sampai rela pulang sore agar nantinya acara ini berjalan lancar dan sukses.

Twelsone Cup sendiri adalah pertandingan basket antar sekolah dan menjadi ajang paling bergengsi untuk menunjukan kebolehan serta bakat peserta didik, bukan hanya bagi SMA Twelsone, tetapi juga bagi SMA lain yang ingin menunjukkan bakat mereka khususnya dalam bidang basket. Dengan SMA Twelsone yang bertindak sebagai tuan rumah.

Pada kesempatan kali ini, pihak sekolah menyerahkan acara ini sepenuhnya pada anggota basket dan juga OSIS, oleh karena itulah penanggung jawab acara kali ini adalah Rinoza, yang merupakan hasil polling para anggota. Sedangkan Kepala Sekolah dan para guru hanya sebagai tamu undangan dan juga sponsor biaya.

Kimmy dan Keenath yang kebetulan masih kelas 10 diberikan tanggung jawab dalam mendekor lapangan basket indoor, sedangkan Galang dan Giska diberi tugas bagian konsumsi dan juga bagian pendekoran panggung.

Berbeda dengan tahun sebelumnya yang hanya memfokuskan pada pertandingan basket, karena tahun ini SMA Twelsone Cup tidak hanya fokus pada basket, tetapi juga dengan adanya kertas atensi, dan juga panggung band ataupun bernyanyi solo untuk mereka yang ingin menunjukan kebolehan bakatnya sekalian menghibur para peserta yang sedang bertanding.

Sementara itu di ujung sisi kanan lapangan terlihat Keenath dan Kimmy yang sedang memasang spanduk yang mensponsori acara Twelsone Cup. Setelah kurang lebih sebulan lamanya mencari dana akhirnya sponsor mereka dapatkan dari produk mie, air mineral yang ada manis-manisnya, serta minuman teh yang iklannya ada ulat sambil berkata 'Pucuk! pucuk!'

"Kim, itu tinggiin sedikit lagi spanduknya," intruksi Keenath yang langsung di oke kan oleh Kimmy.

"Sip," Keenath tersenyum sambil membantu Kimmy yang akan turun dari meja.

Hap!

Dengan gentlenya Keenath menangkap tubuh Kimmy yang melompat dari atas meja, lalu keduanya berjalan menuju kursi penonton untuk mengambil air mineral yang terletak di sana.

Kimmy meneguk air mineralnya dengan pelan, sedangkan matanya fokus pada Keenath yang saat ini tengah membasahi rambutnya.

Damn! He so hot. Batin Kimmy tercengang.

Sadar akan pikirannya, Kimmy buru-buru menggelengkan kepalanya sambil mencengkeram botol air mineralnya dengan erat.

Kimmy memejamkan matanya, setelah itu ia kembali membuka matanya dan menatap Keenath yang saat ini juga menatapnya dengan kernyitan heran.

"Lo kenapa?" Keenath membuka suara, membuat Kimmy langsung gelagapan.

"Eh, g-gue nggak papa kok," kilah Kimmy, gadis itu buru-buru menunduk untuk menyembunyikan rasa saltingnya.

Keenath ber-oh ria walaupun sebenarnya ia masih sangat penasaran, kemudian Keenath berjalan menghampiri Rino yang saat ini sedang mengangkat berdus-dus teh botol.

"Kak, gue sama Kimmy udah selesai pasang spanduknya. Boleh nggak kita berdua istirahat dulu, laper," izin Keenath.

Rino mengangguk kemudian berkata, "boleh, break lima belas menit setelah itu kalian lanjut lagi."

The Coldest GuyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang