Happy reading~
"Makasih lho, karena kamu aku jadi tahu rasanya patah hati."
•••
Kimmy terduduk dilantai rooftop dengan lemas, ia mengusap kasar air matanya yang dengan tidak tahu malunya masih mengalir deras, ia capek dengan semuanya.
Capek dengan tingkah manis Galang, capek dengan tingkah pura-pura tegarnya, dan capek dengan perasaannya yang masih menyayangi Galang dengan hebat.
Iya, Kimmy capek!
Dan, inilah saatnya ia berhenti.
Kimmy akan mengakhiri semuanya hari ini. Meski sakit, tapi mau tidak mau semuanya harus berakhir.
Menyerah, itulah yang Kimmy rasakan sekarang.
Kimmy bangkit dari duduknya begitu mendengar pintu rooftop terbuka, dilihatnya Galang yang terengah-engah di depan pintu sambil menatapnya dengan rasa bersalah.
Kimmy tersenyum tipis, amat tipis. Sampai orang mengira itu bukanlah senyuman.
"Kenapa?" tanya Galang datar, ia berjalan perlahan menghampiri posisi Kimmy berdiri.
"Apanya yang kenapa?" Kimmy balik bertanya pelan, ia mendongak untuk menatap wajah Galang.
"Jangan pura-pura, lo tau apa yang gue maksud!" ujar Galang ketus, rahangnya mengeras, menandakan laki-laki itu sedang menahan amarahnya.
"Kenapa jadi Kakak yang marah? Harusnya Kimmy yang marah, di sini Kimmy yang tersakiti, Kak." Kimmy menghapus air matanya yang kembali menetes. Sialan, ia benci terlihat lemah di depan laki-laki ini.
"Udah berapa lama lo tau?" tanya Galang, tanpa mengindahkan ucapan Kimmy tadi.
"Emang penting buat Kakak?" suaranya serak, terlalu banyak air matanya terbuang. Sedangkan Galang memejamkan matanya sebentar, terlihat frustasi.
"Jangan nangis! Jangan buat gue merasa bersalah, karena gue benci harus minta maaf… apa lagi sama lo!" sukses, Galang sukses membuat Kimmy sakit, sakit sekali.
"Kimmy sayang Kak Galang, sayang banget. Karena sayangnya, Kimmy rela jadi yang kedua. Bodoh? Banget. Kalau kakak nanya sejak kapan Kimmy tau? Dari awal, dari awal Kakak nembak Kimmy, Kimmy tau kalau kak Galang udah pacaran duluan sama Kak Giska," ucap gadis itu pelan, sesekali mengusap air matanya yang terus jatuh, tidak ingin berhenti.
Galang bungkam, entah mendengar atau tidak. Tapi, Kimmy tidak perduli, ia harus mengeluarkan rasa sesak ini semuanya.
"Kimmy… entah kenapa Kimmy nggak bisa benci sama Kakak, padahal Kakak selalu sakiti Kimmy, Kimmy juga tau kok kalau kakak nembak Kimmy itu karena pengen balesin dendam kakak sama Kak Rio kan? Nggak usah bohong, Kimmy udah tau semuanya, kak Nadya atau yang biasanya dipanggil Nay itu dulunya pacar Kakak kan? Dia mutusin Kakak karena dia lebih pilih Kak Rio daripada Kakak, Kimmy bener kan?" gadis itu menghembuskan napasnya sebelum melanjutkan, sedangkan Galang menunggu dengan ekspresi yang tidak terbaca sama sekali.
"Kakak pasti kaget kan? Dari mana Kimmy tau? Ah, kayaknya nggak penting deh, yang jelas semuanya bener kan? Kakak sengaja deketin Kimmy karena kak Galang tau Kimmy itu adiknya Kak Rio, Kakak pacarin Kimmy dengan harapan agar Kimmy ngerasain apa yang Kakak rasain dulu, karena Kakak tau kalo Kimmy itu sayang sama Kakak,
KAMU SEDANG MEMBACA
The Coldest Guy
Teen FictionPrivate random. [Completed] [Twelsone School Series 1] Jika Galang membenci Kimmy, maka Kimmy sebaliknya. Jika Kimmy tersenyum karena Keenath, maka Galang akan merasa benci. Copyright © 2017 by valendafs Cover by : horxans 05-06-2017 (Start) 25-01-2...