Happy reading.
"Kopi dengan pahit. Mawar dengan duri. Cinta juga dengan patah hati."
•••
Tiga hari setelah kejadian menyedihkan itu, Kimmy tetap menjalani hari-hari seperti biasanya; berangkat sekolah, belajar, jahil-jahilan bareng Keenath, ke mana-mana bareng Keenath-minus ke toilet. Hehe, ya kali sampai ke toilet saja bareng Keenath, 'kan tidak lucu.
Tetapi ada yang berbeda, jika biasanya Kimmy makan di kantin duduk bersama Galang cs, maka mulai tiga hari yang lalu gadis itu makan bersama Keenath cs.
Dan itu menjadi tanda tanya besar bagi teman-teman Keenath, rasanya mulut mereka gatal ingin bertanya. Tetapi semuanya memilih bungkam karena Keenath melarang mereka semua untuk buka suara.
Jadilah mereka semua pura-pura tidak ingin tahu, seolah hal ini sudah biasa terjadi.
Seluruh siswa SMA Twelsone pun menduga-duga bahwa Galang dan Kimmy sedang bertengkar, ada pula yang menebak mereka berdua putus karena melihat Kimmy menangis sewaktu acara Twelsone Cup kemarin.
Ada pula yang menggosipkan bahwa Galang menduakan Kimmy dengan Giska, karena melihat Galang dan Giska selalu berdua.
Posisi Kimmy pun digantikan oleh Giska, yang sebenarnya membuat Meylu sedikit muak.
Meylu mulai membenci Giska, karena menurutnya Giska itu jahat.
Memang Giska jahat, lebih tepatnya sih kejam.
Seperti sekarang ini, Meylu terang-terangan menunjukkan ketidaksukaannya terhadap Giska, tatapannya selalu sinis, menjawab pertanyaan Giska pun dengan nada ketus.
"Lang, lo ada masalah apa sih sama Kimmy?" tanya Meylu dengan sedikit membentak.
Sudah seperti preman lagi malak lah Meylu ini.
"Nggak ada, biasa aja." Galang menjawab singkat, tanpa menatap wajah lawan bicaranya.
"Jadi kenapa dia duduk sama Keenath terus? Nggak sama kita-kita lagi," tanya Meylu keheranan.
"Suka-suka dia lah, kenapa jadi lo yang ribet?" Galang balik bertanya dengan nada kesal.
"Heh, setan! Kimmy tuh pacar lo, sialan. Nggak ada perhatian amat!" Meylu menggebrak meja dengan kesal, membuat Yoga yang ada di sampingnya terlonjak kaget.
Seisi kantin menatap ke arah meja Galang cs dengan raut wajah bingung, begitu juga dengan Kimmy yang duduk di pojokan dekat stan mie ayam.
Melihat situasi semakin memanas, Yoga menarik pergelangan tangan Meylu agar gadis itu kembali duduk.
"Jangan emosi dulu, tanya baik-baik sama Galang kan bisa? Lo juga Lang, Mey ini cuma tanya harusnya lo nggak perlu ngegas," lerai Yoga yang kebetulan sedang dalam keadaan bijak mode on.
Meylu dan Galang sudah saling lempar-lemparan tatapan permusuhan, jika ini terus berlanjut maka akan ada perang lempar meja.
Maka Yoga lah yang notabenenya pacar Meylu berinisiatif mengajak gadis itu pergi dari kantin, sebelum semuanya terlambat.
"Ke kelas Mey, otak lo perlu di rukiyah," ajak Yoga yang langsung mendapat serangan pijakan di kaki dari Meylu.
"Makan tuh rukiyah, semua cowok sama aja, brengsek!!" umpat Meylu, lalu berjalan keluar dari kantin.
Sementara Yoga seketika meringis merasakan ngilu di kakinya, "Tungguin gue napa, Mey!" pekiknya menyusul langkah gadis itu.
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
The Coldest Guy
Teen FictionPrivate random. [Completed] [Twelsone School Series 1] Jika Galang membenci Kimmy, maka Kimmy sebaliknya. Jika Kimmy tersenyum karena Keenath, maka Galang akan merasa benci. Copyright © 2017 by valendafs Cover by : horxans 05-06-2017 (Start) 25-01-2...