Happy reading...
Sudah dua hari Kimmy tidak masuk sekolah dengan alasan sakit. Selama dua hari itu pula yang dilakukan Kimmy hanya mengurung diri di dalam kamarnya, ke luar dari kamar pun hanya untuk mengambil sarapan, makan siang dan makan malam.
Durio selaku kakak satu-satunya yang Kimmy miliki merasa cemas dengan keadaan adiknya itu, sehingga seusai kuliah hari ini ia langsung ke lantai dua untuk menghampiri sang adik.
Melihat pintu kamar Kimmy yang tidak tertutup rapat membuat Durio tanpa permisi masuk ke dalam, dilihatnya Kimmy yang sedang tengkurap di atas kasur sambil menulis sesuatu entah apa.
Posisi Kimmy yang membelakangi Durio membuat laki-laki itu lebih leluasa untuk mengintip apa yang sedang Kimmy tulis, bukan bermaksud untuk melanggar privasi Kimmy, hanya saja Durio pikir inilah satu-satunya cara untuk mengetahui apa yang terjadi pada sang adik.
Ternyata Kimmy sedang mencurahkan isi hatinya lewat tulisan, atau yang biasa disebut buku harian.
Dear diary...
Hari ini aku nggak masuk sekolah lagi, sebenarnya aku kangen sama suasana di sekolah tapi aku nggak mau ketemu sama kak Giska dan kak Galang bikin sakit hati aja.
Aku juga malu banget karena dilabrak sama kak Giska, hmm... kenapa sih aku harus suka mampus gini sama kak Galang? Ngomong-ngomong soal kak Galang dia... hm, semenjak kejadian itu kak Galang belom minta maaf sama aku, padahal kan aku nungguin banget dia minta maaf.
Diary, kayaknya besok aku sekolah deh karena kalo aku nggak sekolah-sekolah nanti kak Rio curiga sama aku.
Gimana ya besok kalo aku tatap muka sama kak Galang? Aku harus cuekkah? Atau aku sapa aja ya? Lagian aku takut sama tatapan kak Galang, dingin banget! Bikin hatiku jadi beku, hehe.
Ehem, apa lagi ya?? Kayaknya udahan aja ya, besok aku cerita lagi gimana-gimananya, oke?
Seusai colong-colongan membaca tulisan sang adik, Durio berpikir; bahwa kurang ajar sekali Galang menyakiti adiknya setelah dibuat suka setengah mati, dan siapa itu Giska? Dilabrak? Wah, tidak bisa dibiarkan.
Durio yang telah larut dalam pikirannya tidak menyadari bahwa Kimmy telah berbalik dan menatap ke arahnya dengan panik.
"KAKAK, NGAPAIN DI SINI?!" pekik Kimmy histeris, membuat Durio terkesiap.
Durio segera menormalkan ekspresinya, sambil berdeham sebentar. "Emangnya nggak boleh kalo kakak masuk kamar kamu?" tanyanya selugu mungkin.
"Nggak boleh!" jawab Kimmy cepat, "Ka-kalo misalnya Kimmy lagi ganti baju gimana? Ketuk dulu, kek!" protes gadis itu kesal.
"Ya, maafin kakak deh, Kim," jawab Durio gugup, ia menggaruk kepalanya yang Kimmy yakin tidak gatal.
"Hm, kakak ngapain ke sini?" tanya Kimmy cepat-cepat mengalihkan pembicaraan, ia takut Durio melihat tulisannya. Wah, bagaimana? Bisa-bisa Durio mengamuk ke Galang, padahal kan memang dirinya sendiri yang bego tetap bertahan dengan ice cube itu.
"Mau nanya kenapa kamu nggak sekolah?" tanya Rio, yang langsung membuat Kimmy tersentak.
"Oh itu..., a-anu kak 'kan Kimmy masih sakit," cicit gadis itu, lalu langsung menunduk.
"Oh..., besok jangan nggak sekolah, ya!" titah Rio, "Kakak balik ke kamar dulu, capek." Rio langsung berbalik meninggalkan Kimmy yang mendesah lega.
"Nanti ajalah gue tanyain, kasian adek gue, emang brengsek si Galang! Liat aja bakal gue bales!!" janji Rio dalam hati, kedua tangannya mengepal kuat menahan amarah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Coldest Guy
Teen FictionPrivate random. [Completed] [Twelsone School Series 1] Jika Galang membenci Kimmy, maka Kimmy sebaliknya. Jika Kimmy tersenyum karena Keenath, maka Galang akan merasa benci. Copyright © 2017 by valendafs Cover by : horxans 05-06-2017 (Start) 25-01-2...