08. Space.

1.7K 116 74
                                    

Soundtrack : Geisha - Sementara Sendiri.

Kimmy berjalan sendirian menuju rooftop sekolahnya, biasanya sih di saat jam istirahat seperti ini dia akan ke kantin bersama Septi dan Yuni, tetapi sekarang hal itu tidak akan terjadi lagi, mengingat hubungan mereka jadi renggang gara-gara laki-laki.

Kimmy memasang headset ke telinganya, menyetel playlist yang akhir-akhir ini sering dia dengarkan, bibir mungilnya mulai bersenandung, seiring dengan langkahnya yang sebentar lagi sampai ke lantai rooftop.

Kimmy duduk di sofa yang tersedia sambil menatap lurus ke lapangan basket outdoor dengan pandangan menerawang, pikirannya terbagi; memikirkan perkataan Septi dan Yuni, bagaimana caranya menjaga jarak dari Galang, serta memikirkan perkataan Alex beberapa hari yang lalu.

Seseorang yang menghampiri Kimmy, sewaktu gadis itu selesai di labrak oleh sahabatnya sendiri adalah Alex, kakak kelasnya itulah yang menemani dia bergalau ria.

Kimmy ingat sekali ucapan Alex yang terakhir, yang membuat gadis itu termenung dan lidahnya kelu seketika untuk sekedar membalas ucapan Alex.

"Ikuti kata hati elo, yakinlah cuma hati elo yang tau apa yang elo butuhkan. Perjuangin Galang kalau memang elo merasa sahabat gue itu yang terbaik buat elo, tapi, kalau elo merasa semuanya bakal sia-sia, mau nggak mau elo harus hilangin perasaan itu. Tanya ke hati elo yang terdalam, yang elo rasain itu cinta atau cuma obsesi. Setelah semuanya terjawab, elo harus ambil tindakan yang akan mempengaruhi keputusan elo ke depannya."

Alex berbicara seperti itu, sebelum akhirnya dia melenggang pergi dari hadapan Kimmy, meninggalkan Kimmy yang hanya bisa mematung tanpa suara sama sekali.

"Damn! Gue harus apa?" tanya Kimmy pada diri sendiri, seraya mengusap wajahnya kasar.

"Galau neng?" tanya seseorang yang tiba-tiba sudah duduk di sampingnya, dengan sebatang rokok yang terapit di sela-sela jari orang tersebut.

Kimmy menoleh, sedikit kaget, kemudian wajahnya berubah kesal begitu tahu itu adalah Keenath. "Udah tau pake nanya, kan tolol!" ucap gadis itu, sarkas.

"Dih, omongannya," goda Keenath, lalu kembali menghisap rokoknya.

"Udah deh, Kee … gue lagi masa-masa galau!"

"Galau kenapa, Kim?" tanya Keenath, cara bicaranya berubah serius.

"Gue bingung aja, Kee … di satu sisi gue suka sama Kak Galang, tapi, di sisi lain gue harus jaga perasaan Septi sama Yuni yang ternyata juga suka sama Kak Galang, beberapa hari kemarin Septi sama Yuni ngelabrak gue di taman, katanya gue harus jauhin Kak Galang, gue dibilang murahan karena ngemis cintanya Kak Galang, mereka juga bilang nggak mau sahabatan sama gue lagi cuma karena nggak ada lagi yang bisa mereka manfaatin dari gue, menurut lo … gue harus apa?" Kimmy melemparkan tatapan tanya ke arah Keenath.

Kimmy melepas headset di telinganya, lalu memasukkannya ke dalam kantong roknya, menunggu balasan Keenath.

"Ehem … kalau menurut gue mending elo ikuti kata hati aja, dia yang paling paham mau elo apa, sekarang ada baiknya elo jaga jarak sama Kak Galang, sambil mikirin langkah yang akan elo ambil ke depannya gimana, tetap bertahan ngejer Kak Galang, atau menyerah karena menghargai Septi sama Yuni," jelas Keenath, serius. Tidak ada nada bercanda atau jahil dalam setiap ucapannya.

Kimmy tertegun sejenak, seakan terpesona dengan sisi lain dari seorang Keenath, ternyata bisa serius juga.

"Yee, malah bengong lu! Turun yuk! Bentar lagi bel masuk," ajak Keenath, laki-laki itu sudah berdiri, sambil mengulurkan tangan ke hadapan Kimmy.

The Coldest GuyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang