Happy reading.
Suasana di kantin sangat ramai, apalagi ini adalah waktunya bagi siswa-siswi untuk mengisi kembali tenaga mereka setelah berkutat dengan pelajaran selama kurang lebih empat jam.
Seperti biasa pula Kimmy ikut bergabung untuk makan dengan Keenath cs, itu sudah tidak aneh lagi karena setelah di depak dari kelompok Galang dan teman-temannya, perempuan itu langsung bergabung begitu saja dengan Keenath cs.
Perempuan itu pun merasa nyaman dengan teman-teman barunya, walaupun sebagian orang ada yang mengolok dirinya dikarenakan dulu Kimmy menolak Keenath mentah-mentah.
Ada yang mengatakan Kimmy tidak tahu dirilah, Kimmy munafik lah, Kimmy kena karma, Kimmy naif, Kimmy ini, Kimmy itu, dan bla-bla-bla lainnya.
Halah, tahu apa mereka tentang hidup Kimmy?
Kenapa tidak jujur saja jika mereka semua itu iri karena Kimmy yang bisa dekat dengan salah satu dari kedua orang itu.
Karena boro-boro dekat dengan Galang, dekat dengan Keenath saja adalah ketidakmungkinan yang selalu disemogakan oleh para siswi SMA Twelsone.
Yang berarti mustahil. Tidak akan pernah tersemogakan. Mustahil. Mustahil. Mustahil. Camkan itu.
"Nath, mau es jeruk," rengek Kimmy dengan mengandalkan puppy eyes-nya.
"Ya, pesen sana!" katanya acuh, laki-laki itu sedang memakan siomay pesanannya tadi.
"Pesenin," rengeknya lagi.
Keenath langsung menoleh ke arah Kimmy, "Coba bilang dulu; Keenath yang paling ganteng sejagat raya pesenin aku es jeruk dong. Gitu, cepet bilang!"
Kimmy langsung berekspresi ingin muntah mendengar permintaan Keenath, "Najis amat sih, Nath."
Sumpah demi apapun Kimmy tidak mau mengatakan itu. Jangankan mangatakan, membayangkannya saja Kimmy geli-geli najis.
Kimmy bergidik, jangan sampai dia jadi lebay seperti itu.
Hih!
"Ya udah kalo nggak mau, gue juga ogah pesenin lo es," Keenath tersenyum mengejek di akhir kalimatnya.
"Ih, pesenin nggak?!" Kimmy berseru ketus, gadis itu sudah memasang ancang-ancang untuk menggebrak meja.
Keenath yang paham kode Kimmy langsung bangkit dari duduknya diikuti pandangan tidak mengerti oleh sahabat-sahabatnya, "Iye, iye, gue pesenin. Galak amat lo jadi perempuan."
Begitu Keenath berlalu menuju stan es jeruk perempuan itu memasang senyum kemenangan.
"Lo pacaran sama Keenath?" tanya Arsen keheranan.
Kimmy menoleh masih memasang senyum, "Nggak, temen doang, kenapa?"
"Bohong lu!" seru Ronal tidak percaya, "Selama gue temenan sama Keenath mana mau dia nurutin kemauan cewek kalo bukan karena sayang. Lo ngaku deh, pasti lo sama Keenath ada sesuatu kan?" tudingnya menatap intens Kimmy.
Kimmy tersenyum kalem, "Nggak ada, beneran."
"Bohong! Ngaku aja," desak Roy, karena ia sudah lama penasaran dengan kedekatan kimmy dan Keenath.
"Nggak ih, maksa banget sih," kata Kimmy keki setengah mati. Ia kesal dengan tuduhan tidak beralasan teman-teman Keenath, masa dipaksa pacaran sih? Kan mereka memang belum pacaran.
Belum?
Aish, berarti ada kemungkinan akan pacaran kalau belum.
Kimmy menggelengkan kepalanya ngeri membayangkan jika seandainya ia dan Keenath berpacaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Coldest Guy
Teen FictionPrivate random. [Completed] [Twelsone School Series 1] Jika Galang membenci Kimmy, maka Kimmy sebaliknya. Jika Kimmy tersenyum karena Keenath, maka Galang akan merasa benci. Copyright © 2017 by valendafs Cover by : horxans 05-06-2017 (Start) 25-01-2...