Penolong Misterius

392 54 14
                                    


Pedang itu teracung tegak dengan darah yang terus menetes dari kedua belah sisinya. Dengan perasaan kesal karena berhasil dipojokkan tadi, Cliffreed siap memotong kepala Arthur yang sudah tak sadarkan diri sebagai oleh-oleh.

Taehyung menekuk tubuhnya, menyembunyikan wajahnya di dalam kedua lututnya. Tubuhnya bergetar, dia ketakutan. Apalagi saat ini nyawa Arthur sedang di ujung tanduk. Rasa sakit di kakinya tak lagi dia pedulikan. Yang saat ini jadi dia khawatirkan adalah Arthur yang sebentar lagi akan kehilangan nyawanya.

Arthur adalah orang yang baik bagi Taehyung. Arthur membebaskannya dari dalam koper, membawanya ke tempat yang aman, membelikan baju-baju baru untuknya, dan membawanya ke Festival tanpa memperdulikan asal-usulnya. Bahkan meskipun dia tahu bahwa Taehyung adalah incaran Port Mafia, Arthur tetap menerimanya.

Meskipun baru bertemu sebentar, Taehyung sangat menyayangi Arthur. Dia sudah menganggap Arthur seperti kakaknya sendiri.

Jika boleh memilih, Taehyung bersedia menggantikan posisi Arthur dan memberikan nyawanya asal Arthur dapat selamat. Dia hanya beban bagi semua orang, bahkan Ralph kehilangan nyawanya karena dirinya. Lebih baik baginya untuk mengakhiri hidup ini. Mungkin jika dia mati, dia dapat bertemu dengan Papa dan Mamanya.

Setelah mengambil ancang-ancang cukup lama, Cliffreed menghunuskan pedangnya sekuat tenaga. Dia mengincar leher Arthur. Dengan keadaan Arthur yang tengah terkulai lemas karena kehabisan darah akan sangat mudah untuk memisahkan kepalanya dari tubuhnya. Rencananya, kepala Arthur akan dibawa pulang dan dijadikan bukti bahwa mereka berhasil membunuh orang yang belakangan ini membuat keresahan bagi Port Mafia.

Saat pedang itu hanya tinggal beberapa centi lagi sebelum mengenai leher Arthur, sebuah fuma shuriken melesat menghantam pedang yang dipegang Cliffreed sebelum menancap pada batang pohon.

Pedang yang dipegang Cliffreed pun terlepas sebelum terpental cukup jauh dari tempatnya berdiri. Ternyata orang yang sejak tadi bersembunyi sembari mengamati mereka dari kejauhan akhirnya mengambil tindakan.

"Siapa itu?!!" seru Cliffreed. Matanya menoleh ke kanan dan ke kiri, mencari kebaradaan orang yang melemparkann fuma shuriken itu padanya. Tapi sekali lagi, sebuah fuma shuriken melesat cukup kencang ke arahnya dari belakang.

Cliffreed kesal, dengan cepat dia menghindari terjangan fuma shuriken itu dengan mudah. Tapi satu hal yang tidak dia ketahui, sebenarnya target dari lemparan itu bukan dirinya, melainkan wanita yang berada di samping Taehyung.

Beruntung pada detik terakhir wanita itu dapat menghindar meskipun sempat terkena di tangan kirinya. Tidak fatal memang, luka yang dihasilkan hanya sebuah goresan sekitar lima senti di lengan yang kini mulai mengeluarkan darah kental berwarna merah.

"Sial... siapa sebenarnya yang melemparkan benda itu," ujar wanita itu sembari memegangi bagian tangannya yang terluka.

"Keluar kau pengecut!! Tunjukkan batang hidungmu!!!" teriak Cliffreed marah. Cliffreed mendengus tak suka. Akan dia balas orang yang melemparinya dengan fuma shuriken. Setahunya, Arthur bekerja sendirian. Tak ada lagi orang yang menjadi rekannya setelah kematian pemuda berkacamata itu.

Lalu siapa orang ini? Cliffreed pun bertanya-tanya.

Selagi mereka berdua dilanda resah dan kebingungan, orang yang melemparkan fuma shuriken itu bersembunyi di balik semak tak jauh dari tempat Cliffreed berdiri. Matanya menatap Arthur dan anak kecil yang tengah terikat di samping wanita itu melalui kedua lubang yang terdapat di topeng yang dia kenakan.

Topeng itu terbuat dari kayu, menutupi seluruh bagian wajahnya. Hanya ada dua lubang pada topeng itu untuk matanya melihat. Dia sengaja menggunakannya agar identitasnya tak diketahui oleh orang lain.

ALTERWhere stories live. Discover now