Kekuatan Baru

487 63 7
                                    



"Arthur, kau benar-benar akan menyerang Port Mafia langsung ke markasnya?" tanya Oliver memastikan. Arthur mengangguk mantab sembari menatap Oliver langsung di matanya, memberitahukan pada Oliver bahwa tekadnya sudah bulat.

"Tapi tidak hanya Port Mafia, anggota dari GOD juga berada di sana. Mereka tidak seperti pembunuh yang kau lawan Arthur. Mereka tidak akan berhenti membunuh meskipun sang korban sudah memohon ampun."

Arthur tersenyum kecil sebelum membalasnya. "Aku tidak peduli. Ada yang sedang menungguku di sana," Arthur beranjak berdiri, diikuti dengan Oliver. "Boleh kuminta itu kembali?" Arthur menunjuk Murasame yang dipegang oleh Oliver.

Oliver sempat berpikir beberapa saat sebelum memberikannya pada Arthur meskipun masih ragu. "Apa anak itu yang membuatmu ingin pergi ke sana?" Arthur langsung mengangguk sebagai jawabannya.

"Aku harus merebutnya kembali. Meski nyawaku sendiri sebagai bayarannya," Oliver seketika bungkam. Dia tidak bisa lagi mempengaruhi Arthur. Keyakinannya sudah kuat, dia tidak boleh merusak itu.

"Baiklah, aku mengerti. Tak ada yang bisa kulakukan untuk menghalangimu. Meskipun kucegah, kau tetap akan pergi bukan?"

Arthur hanya diam, membuat Oliver mengangguk mengerti.

Oliver tak menyangka bahwa Arthur akan langsung mengatakan ingin menyerang Port Mafia seorang diri saat siuman setelah pingsan berjam-jam lamanya.

Saat sedang bertarung pagi tadi, Arthur tiba-tiba ambruk tanpa sebab. Tubuh anak itu yang tengah dikendalikan Alter bergetar dan mengerang kesakitan sebelum tak sadarkan diri.

Oliver yang kebingungan pun akhirnya membawa tubuh Arthur ke tempat mereka beristirahat semalam. Meskipun takut Arthur tiba-tiba sadar dan menyerangnya, Oliver tetap membawanya dengan cara menggendong tubuh Arthur di punggungnya.

Akhirnya setelah beberapa jam berlalu, Arthur sadar juga. Dia terkejut saat mendapati Oliver di sekitarnya. Arthur ingat Oliver meski sudah beberapa tahun berlalu dari pertemuan mereka di villa Jason waktu itu.

"Tapi meski dengan menggunakan kekuatanku, kecil kemungkinan kau bisa menyelamatkannya," ujar Alter tiba-tiba di dalam kepalanya. "Jika yang dikatakan Oliver benar, baik Port Mafi dan GOD akan menyerang secara bersama-sama. Aku tidak yakin aku akan mampu menghadapi mereka semua."

"Apa tidak ada cara lain untuk kita melawan mereka dan menyelamatkan Taehyung?"

Oliver mengangkat sebelah alisnya, tidak mengerti. Namun beberapa saat kemudian dia menyadari bahwa pertanyaan itu bukan untuk dirinya, melainkan untuk Alter yang berada di dalam tubuh Arthur.

Alter tampak bimbang, dia ragu untuk mengatakan hal ini pada Arthur namun akhirnya dia memberitahukannya juga meski masih ragu-ragu.

"Sebenarnya... ada. Tapi itu semua tergantung dari seberapa kuat dirimu. Jika kau tidak bisa menahannya, kau akan mati."

"Aku tidak keberatan untuk mencobanya. Tekadku sudah bulat, aku harus menyelamatkan Taehyung meski nyawaku sendiri sebagai taruhannya. Lagipula, aku tidak akan mati semudah itu. Kau bisa memegang janjiku. Jadi apa yang harus kulakukan?"

Oliver hanya diam mengamati. Tak ingin mengintrupsi pembicaraan di antara keduanya. Dia hanya mencoba mencerna apa yang mereka bicarakan melalui perkataan Arthur saja, karena jelas dia tak bisa mendengar suara Alter.

"Jadi seperti itu?" Arthur mengangguk mengerti. "Baiklah akan segera kulakukan," ujarnya.

"Apa yang sedang kalian bicarakan?" tanya Oliver tampak penasaran saat Arthur mengakhiri percakapannya dengan Alter. "Bagaimana cara menyerang Port Mafia dan menyelamatkan Taehyung," jawab Arthur.

ALTERWhere stories live. Discover now