Setelah sholat magrib Aldin meraih ponsel yang ada di atas meja belajarnya. Kini Aldin mencari kontak yang akan dia kirimkan chat dan akhirnya ketemu, dia langsung saja mengetik pesan dan mengirimnya pada nomor kontak yang dia cari.
Aldin : Tes
Tidak lama kemudian, ponsel Aldin berdering menandakan satu pesan masuk, tanpa menunggu lama dia langsung membukanya.
Ara : ?
Aldin : Keluar yuk
Ara : Ga ah mager!
Aldin : Oke, gue jemput nanti gue izin ke bokap lo
Ara : Lo itu aneh! Nanya tp gak pernah perduli apa jawaban gue!!
Aldin : Oke, gak jadi
Ara : Lah, Baper?
Ara menunggu balasan dari Aldin, namun percuma saja dari tadi tidak ada balasan dari Aldin sepertinya dia marah pada Ara. Ara mencoba mengetik pesan lagi lalu mengirimnya karena siapa tau pesan tadi tidak terkirim.
Ara : Jangan baper nanti laper.
Ara : Yaudah yuk keluar kebenaran gue blm makan jadi laper.
Namun percuma saja masih tidak ada respon dari Aldin.
Tok... Tok.. Tok..
Ketukan suara pintu itu pasti Pak Ryan, kalau tidak siapa lagi karena Bi Ina mungkin saja sudah pulang. Jujur Ara malas beranjak dari tempat tidurnya yang membuatnya nyaman tiap kali mengantuk. "SEBENTAR," Teriak Ara supaya suaranya terdengar, dia bangun dari posisi tidurnya berjalan kearah pintu kamarnya lalu membukakan pintu. Ara mematung saat melihat orang dihadapannya ternyata bukan Pak Ryan "Ngapain segala ke sini, kan bisa tunggu di bawah!"
"Lo tenang aja gue udah minta izin sama bokap lo, dan kata bokap lo di sini juga ada cctv jadi gue nggak bisa macem-macem sama lo!"
"Bukannya tadi lo bilang lo ga-"
"Gak jadi? Emang iyah, gue cuma mau nganterin makanan doang! Tadi lo chat gue kan? Lo bilang kalau lo sekarang laper belum makan?" ucap Aldin melanjutkan omongan Ara "Nih," Aldin menyodorkan kantong plastik berisi makanan pada Ara.
Ara mematung. Dia tidak menyangka ternyata Aldin seperhatian ini padanya.
Aldin menyodorkan lebih dekat lagi pada Ara, Ara menatap kantong plastik itu lalu mengambilnya dari tangan Aldin.
Ara tersenyum simpul "Thanks,"
"Cuma gitu doang?" tanya Aldin menarik sudut bibirnya keatas.
"Maksud lo?"
"Gak mau cium atau peluk gitu?"
Ara menampar Aldin "Mesum!"
Bukannya marah, namun Aldin malah tertawa dan mencubit pipi Ara dengan gemas "Udah ah gue mau pulang, takut iman gue nggak kuat deket lo terus." Ara mencubit tangan Aldin membuat Aldin meringis kesakitan "Aw,"
"Sana.. Sana!" Ara mendorong tubuh Aldin dengan tangannya "Sana pulang!" Setelah berhasil mendorong Aldin dari ambang pintu Ara dengan cepat menutup pintu kamarnya tanpa sadar terlihat lengkungan di bibirnya "MAKASIH BUAT MAKANANNYA," Teriak Ara yang sedang menyandar di pintu.
Walaupun Aldin tidak melihat, dia tau di balik pintu kamar itu Ara pasti tersenyum karena suaranya terdengar seperti orang bahagia "GUE BALIK YA, JANGAN DIMAKAN ITU DI RACUN."
"DI RACUN KOK NGOMONG? IYA BALIK AJA SANA! JANGAN KESINI LAGI,"
Aldin tidak bersuara lagi sepertinya dia sudah benar-benar pulang
Kamu..
Telah membuatku jatuh
Jatuh cinta untuk yang kesekian kalinya
Tanpa perduli apa nanti resikonya
Tapi ku yakin selama kamu bersamaku
Semua akan baik-baik sajaIni adalah sabtu malam dimana semua orang pacaran berkeliaran, sangat berbeda dengan Ara yang kini hanya tinggal di kamar dan memakan makanan yang Aldin berikan tadi. "Efek jomblo."
Dengan lesuh Ara meraih ponselnya lalu me-unlock. Terlihat '7 pesan masuk' di layar ponselnya.
08XXXXXXXXXX : HAPPY SATURDAY NIGHT CERELIARA❤
08XXXXXXXXXX : Kenapa line diblock? Facebook juga? Whatsapp juga? Instagram juga? Path juga? Twitter juga? Jgn2 nmr gue juga dihps lagi?
08XXXXXXXXXX : Ra please bls
08XXXXXXXXXX : BALES ARA SAYANG
08XXXXXXXXXX : Segitu bencinya ya lo sama gue?
08XXXXXXXXXX : Ara please bales sayang
08XXXXXXXXXX : Lo boleh marah sama gue tapi please jangan ngehindar dari gue
"Ini orang gak pegel tangan apa ya? gak bosen gitu ngirim chat ke gue terus?" ucap Ara memicingkan matanya sambil memasukan makanan kedalam mulutnya. "Gue bales aja deh daripada ini orang makin jadi," Ara menghela nafas untuk sedikit berfikir "Tapi pura-pura nggak tau aja kali yah?" Jemari Ara mulai mengetik dilayar ponselnya.
Ara : Ini siapa?
08XXXXXXXXXX : Lo beneran hapus nmr gue?
Ara : Emng ini sp?
08XXXXXXXXXX : GUE ARICK KAKAK KELAS LO!!!
Ara : Oh kakak kelas? Udh tau ko!
Ara : Gue ngantuk mau tidur, jadi hp gue pasti gue silent
Setelah Ara mengirim pesan, tidak ada lagi balasan dari Arick. "Ini kenapa perasaan jadi aneh coba?" Ara memijat pelipisnya "Kenapa rasanya gue masih ada perasaan sama kak Arick tapi-" Ara memandang layar ponselnya menatap tulisan kiriman Arick barusan "Tapi gue juga nggak mau kehilangan Aldin." Ara mengusap wajahnya "Kenapa gue jadi egois gini sih?!"
.-.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU'RE MINE
Teen Fiction[END] Kamu adalah alasanku tersenyum. "Aku milikmu, tapi aku sendiri tidak bisa memilikimu." -Ara "Kamu milikku, selamanya." -Aldin Copyright, 2016.