Kring Kring Kring..
Pak Beni yang sedang menulis dipapan tulis berbalik badan menghadap semua murid-muridnya "Yasudah. Pelajaran saya akhiri dulu sampai disini, silahkan kalian pulang kerumah masing-masing" Setelah itu Pak Beni keluar kelas
Semua murid XI-IPA3 tentu sibuk memasukan buku dan alat tulisnya masing-masing. Ara yang sudah selesai merapihkan semua itu mendongak dan menggendong tasnya "Ran, lo balik bareng kita kan?"
Rani tersenyum "Ma-maaf Ra, gue bareng Rama yah soalnya mau nonton," Sebenarnya Rani juga merasa tidak enak sama sahabat-sahabatnya terkadang dia berfikir dirinya sangat egois tidak bisa membagi waktu antara pacar dan sahabat dan jarang kumpul-kumpul semenjak pacaran dengan Rama.
Tidak berfikir panjang. Ara yang sudah tau jawaban Rani pasti itu, hanya mengangguk mengerti. Dia menarik tangan Rani keluar kelas "Tapi keluar kelas bareng," ucap Ara yang di jawab anggukan oleh Rani.
Pelangi sahabat mereka sudah menunggu setia diluar kelas IPA3, meskipun memang mungkin kelas mereka hanya terhalang satu kelas. Pelangi dengan gaya tomboynya menyilang kedua tangannya di depan dada "Lo berdua mau nyebrang?"
"Apa?"
"Itu tangan?"
Rani malah melepaskan tangannya yang di genggam Ara lalu dilingkarkan kelehernya begitupun Ara yang merangkul balik Rani "Gue sayang Ara,"
"Gue juga sayang Rani,"
Pelangi yang mendengar itu ingin muntah. Geli dan jijik melihat kedua sahabatnya seperti itu "Anjir! Lesbi lo berdua, jijik gue dengernya,"
Mereka berdua tertawa dan melepaskannya perlahan "Gue sih masih normal, buktinya gue pacaran sama Rama."
"Yaelah gue juga normal kali Ran, buktinya gue pernah punya mantan"
Rani menyerngitkan dahi merasa ada yang kurang saat ini tapi apa? "Ngomong-ngomong Sesil mana? Baru engeh gue,"
Pelangi mendengus kesal "Noh dikelas lagi ngerebutin sepupu lo, ngemis-ngemis minta nomornya,"
"Emang yah si Sesil itu ga bisa liat cowok ganteng dikit langsung disamber" ucap Rani yang sudah bingung menghadapi sahabat satunya itu
"Tau nih si Sesil emang niat banget bikin malu kita," Ucap Ara yang di jawab anggukan oleh Pelangi
"Kalian mau diem disini aja?" Tanya Pelangi pada Ara dan Rani "Gue sih mau pulang yah," Lanjutnya
"Eh gue duluan yah ke parkiran kayanya pacar gue udah nunggu disana, bye" ucap Rani mendadahkan dan berlari kecil menuju parkiran.
Pelangi mengehela nafas menahan emosinya yang kali ini udah tidak tahan sama kelakuan sahabatnya sendiri.
Yang terlalu sibuk dengan dunianya sekarang. "Gue benci kita kelas sebelas," ucap Pelangi yang masih menyilang kedua tangannya didepan dada dan menatap parkiran sekolah yang sudah ada Rani dan Rama yang sepertinya akan pergi mengendarai motornya Rama.
Ara yang sudah mulai paham melihat Rani kearah mana akhirnya ia juga ikut melihat "Itukan masa lalu Pel, udahlah ngga usah jadi pendendam,"
Mendengar itu Pelangi memicingkan matanya kearah Ara "Maksud gue bukan itu! Kalo soal itu mah gue udah ikhlas ko," Pelangi menghela nafas untuk menutupi amarahnya "Lagian Rama berhak bahagia kok sama cewek pilihannya walaupun sahabat gue sendiri,"
Ara mendekat dan menepuk pelan bahu Pelangi, niat Ara sih baik buat nenangin Pelangi yang tiba-tiba flashback ke masa lalu "Inget Pel, pacar itu cuma ada sesaat tapi kalo Sahabat udah pasti selamanya." ucap Ara yang hanya dijawab anggukan oleh Pelangi.
.-.
TBC
Maret 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU'RE MINE
Teen Fiction[END] Kamu adalah alasanku tersenyum. "Aku milikmu, tapi aku sendiri tidak bisa memilikimu." -Ara "Kamu milikku, selamanya." -Aldin Copyright, 2016.