Namaku, Salsa Arizkika. Mereka bilang aku pendiam. Padahal bukan itu maksudnya, mereka orang-orang yang bilang aku pendiam, nggak bisa sukses, pemalu-mereka cuma orang-orang yang gak paham denganku. Introvert bukan berarti pendiam. Jika memang perlu bicara, orang introvert juga pasti bisa bawel. Introvert bukan berarti pemalu, tentu saja, bukan. Ia juga bisa sukses. Bahkan, orang-orang yang berkepribadian ekstrovert juga kadang mempunyai rasa malu.
Kadang, aku merasa kesal jika orang-orang sudah memojokkan ku seperti,
"Dasar pemalu."
"Irit ngomong banget, sih."
"Gimana mau sukses coba?"
Begitu kiranya tanggapan mereka tentangku. Lalu, yang ku lakukan hanya diam, kadang juga meresponnya dengan senyuman tipis. Karena sejujurnya aku malas dengan yang namanya adubacot, itu bukan keahlianku.
Ada lagi yang selalu membuatku kesal, hampir setiap hari. Namanya, Senja Ramadhan. Orangnya bawel, ceroboh, pembuat onar, bahkan senang sekali menggangguku. Jika sudah berurusan dengannya memang harus banyak-banyak istigfar. Dia semacam makhluk halus, ku pikir begitu, karena kedatangannya yang tidak diundang tapi tetap saja datang dan menggangguku.
Karena jabatanku di kelas sebagai sekretaris, ternyata dampaknya malah buruk padaku. Senja selalu ada cara untuk menggangguku, seperti, menghapus semua tulisanku ketika aku sedang menulis, kadang aku juga kelepasan suka bilang,
"DIEM LO ANAK SETAN!"
Dan melanjutkan nulis lagi sambil merampas penghapus dari tangan Senja. See! Orang introvert bukan berarti pendiam ataupun pemalu. Mereka yang mengatakan itu, cuma gak paham sama kita.
Kalau gak puas dengan caranya tadi menggangguku, kadang dia berdiri dibelakangku dan memainkan rambutku, entah itu diapakan yang pasti akan berakhir seperti... gembel.
