Ara melipat kedua tangannya di atas meja lalu menempelkan jidat di lengannya. Hari ini Ara benar-benar merasa lelah dia malas bertemu siapapun tapi Ara juga merasa kesepian, karenaa Ara memakai earphone dengan PD dia bernyanyi walaupun dalam keadaan menunduk.
🎵My head's under water
But I'm breathing fine
You're crazy and I'm out my mindCause all of me
Loves all of you
Love your corves and all your edges
All your perfect imperfections
Give your all to me
I'll give my all to you
You're my end and my beginning
Even when I lose I'm winningCause I give you all, all of me
And you give me all, all of you🎵"Bagus juga suara lo,"
Ara tidak full volume jadi ia mendengar ada orang ngomong dan sepertinya itu kepada Ara. Dia langsung mendongkakan kepalanya melihat siapa yang baru saja berbicara kemudian melepaskan earphone di telinganya.
"Lo ngapain disini?"
"Nggak ada pertanyaan lain ya selain itu?" Cowok itu menyilang kedua tangannya di depan dada.
"Udahlah, to the point!"
"Ok!" Cowok itu tiba-tiba duduk di depan bangku Ara tapi menghadap Ara dan menaruh jusnya di meja.
Drrrrtttt.. Drrrrrrttttt..
Natasya Putri Maharani : Ra, sorry gue nggak bisa anter jus pisangnya langsung. Jadi gue titip ke Aldin hehe
Ara melihat sebentar wajah Aldin lalu melihat layar ponselnya lagi dan mengetik balasan,
Cereliara Ressya : MODUS!!!
Natasya Putri Maharani : Itu dari gue! Sumpah!
Ara sangat lega kalau ini benar dari Rani karena kalau sampai ini dari Aldin dia tidak mau nerima, karena Aldin kan benci Ara takutnya Ara dipelet jadi tergila-gila lagi sama dia.
Ara menggelengkan kepalanya "Mikir apasih gue?! amit-amit," Walaupun suara Ara kecil namun Aldin masih bisa mendengarnya
"Woy! Bengong mulu dari tadi!"
"Apasih gaje!"
"Lo yang gaje tiba-tiba ngomong 'amit-amit' kesambet ya lo?!"
Apa sih ini cowok gak jelas, lagian bego! Kenapa mau aja di suruh sepupunya.
"Woy! Bengong lagi kan lo!"
"Ngapain lo masih disini?"
"Yah gue kan disuruh anterin ini,"
"Kan udah gue ambil, kenapa lo nggak keluar?"
"Lo ngusir gue? Imbalannya mana?"
"Maksud lo?"
"Lo pikir di dunia ini ada yang gratisan?"
"Oh lo pamrih?!" Dengan malasnya Ara membalikkan badan dan membuka resleting tasnya lalu mengambil dompet di dalam tasnya itu "Nih," Ara mengambil uang di dompetnya dan digeletakan di atas meja.
Aldin tersenyum miring dan membereskan uang yang ada diatas meja Ara. Kalau di hitung jumlahnya sekitar tiga ratus ribu rupiah lumayan banyak juga.
"Gila banyak juga yah uang lo," Aldin mencekal lengan Ara dan mengembalikan uang itu ditelapak tangan Ara "But sorry, gue nggak butuh uang lo."
"Tadi bukannya lo bilang imbalan kan?" Aldin terkekeh kecil menatap Ara "Apa sih? Nggak lucu!" desis Ara mengerucutkan bibirnya
"Cantik-cantik tapi telmi," Kata Aldin setelah nafasnya kembali normal
Ara masih diam memperhatikan cowok yang ada dihadapannya itu sambil meminum jusnya dengan wajah tanpa dosa
"Lo nggak usah sombong sama apa yang lo punya sekarang, imbalan itu nggak harus dibayar sama uang."
"Terus mau lo apa?"
"Gue sih simple, lo tinggal jadi pembantu di rumah gue selama seminggu!"
.-.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU'RE MINE
Teen Fiction[END] Kamu adalah alasanku tersenyum. "Aku milikmu, tapi aku sendiri tidak bisa memilikimu." -Ara "Kamu milikku, selamanya." -Aldin Copyright, 2016.