Gue nggak tau perasaan gue sendiri gimana? Gue juga bingung kadang kalau lo deket sama cewek lain hati gue serasa di remes-remes jadi perkedel, tapi gue juga nggak mau ada yang tau satu orang pun termasuk lo! Kalau gue udah mulai punya perasaan lebih sama lo, Aldin.
Tas ransel telah bertenggar di punggungnya, Ara seketika mematung melihat Aldin dari koridor depan kelas XI-IPA3 sedang asyik mengobrol dan tertawa dengan Rama serta teman-teman dekat cowok lainnya.
Namun Aldin belum menyadari keberadaan Ara, dari belakang Rani mengangetkan Ara yang sedang melihat Aldin diam-diam. "WOY!" Rani menepuk bahu Ara pelan membuyarkan lamunannya "Ayo ke kelas Sesil sama Pelangi, malah bengong depan pintu lagi." Kata Rani menggelengkan kepala dengan menarik lengan Ara, lalu berjalan ke kelas XI-IPA5, dimana Sesil dan Pelangi berada.
Rani baru sadar kalau di depan kelas sudah ada Rama, Aldin, dan teman-teman geng Rama.
Rama yang sedang asyik mengobrol dengan teman-temannya menjauh karena melihat Rani sedang berada tepat didepannya "Kamu ngapain sayang di depan kelas aku?" Kata Rama berhasil membuat Rani malu, dia menunduk sebentar menyembunyikan pipinya yang sempat merah.
Rani tersenyum mencubit tangan Rama membuat Rama meringis kesakitan "Bikin malu aja,"
Ara berdiri menyender ke tembok kakinya dia gesekkan ke lantai tangannya dia silangkan di depan dada, saat ini dia sedang menunggu sahabatnya keluar kelas tapi belum ada tanda-tanda sahabatnya keluar kelas karena itu Ara merasa kesal.
Dia tidak tahu lagi harus berbuat apa sekarang, Ara benar-benar bosan sendirian karena Rani sedang bercanda dan asyik mengobrol dengan pacarnya "SESIL.... PELANGI.... CEPET KELUAR!" Teriak Ara yang ditertawakan oleh Aldin "Gak lucu! Ngapain ketawa!"
"Lo ngapain disitu neng?" Aldin menjeda sebentar mengatur nafasnya setelah tertawa agar normal kembali "Kelas udah sepi, dasar jomblo!"
Ara bangkit dari sandararannya, dia berdiri lebih tegak menatap Aldin namun keadaan tangannya masih tetap sama "Eh sekata-kata lo main ngatain gue jomblo, lo sendiri apa? Dari dulu belum pernah pacaran!" Ucap Ara berhasil membuat Aldin menjauh dari teman-temannya dan berjalan menghampiri Ara
Setelah berhadapan dengan Ara, Aldin tersenyum karena mendengar perkataan Ara tadi "Eh dikamus gue, nggak ada yang namanya gonta-ganti pasangan.
Pacaran itu cukup sekali seumur hidup dan langsung lanjut kepernikahan." Ara melongo mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Aldin
Please, jangan bikin gue suka sama lo, kalau akhirnya kita emang nggak bisa bersama.
Rani berjalan mendekat kearah Aldin dan Ara "Sesil mana?" Keduanya sama sekali tidak menyadari keberadaan Rani "Pelangi mana?" Mereka masih bertatap wajah dan menunjukkan senyumnya masing-masing "WOY" Teriak Rani membuat Ara duluan yang mengalihkan kontak mata "Malah tatap-tatapan lagi," Kata Rani menyilang kedua tangannya di depan dada
Aldin mendaratkan telapak tangannya dipuncak kepala Rani, dia mengacak rambut Rani "Sok tau!" Rani senang sepupunya tidak berubah dari dulu meskipun dia harus membereskan rambutnya lagi yang berantakan
"Sesil sama Pelangi mana Ra?" Tanya Rani sekarang matanya tertuju pada Ara.
"Nggak tau, kata sepupu lo kelasnya udah sepi."
"Tuh anak dua nggak setia banget sih, elo sih Ra nulisnya lama!"
Memang pelajaran terakhir tadi adalah pelajaran matematika, dan disuruh merangkum satu bab lalu dikumpulkan di ketua kelas karena gurunya berhalangan hadir.
"Lo ke sekolah tadi naik apa Al?" Tanya Rani matanya mengarah pada Aldin.
"Mobil,"
Rani menarik tangan Aldin "Tumben, gue nebeng ya, gue nebeng ya?" Pinta Rani berpura-pura menunjukan mimik wajah sedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU'RE MINE
Ficção Adolescente[END] Kamu adalah alasanku tersenyum. "Aku milikmu, tapi aku sendiri tidak bisa memilikimu." -Ara "Kamu milikku, selamanya." -Aldin Copyright, 2016.