Ara melangkahkan kakinya dari cafe tapi Sesil berhasil menjegat Ara dengan mencekal tangannya "Al, Ra gue sama Pelangi duluan ya, Al jangan lupa anterin sahabat gue sampai rumah dengan selamat." Sesil memeluk Ara dan mendadahkannya "Bye, Ra" Lalu pergi mengendarai motor yang dibonceng oleh Pelangi.
"Hati-hati," ucap Ara yang dijawab acungan jempol oleh Pelangi.
Setelah melihat Pelangi dan Sesil pergi, Aldin melangkah maju menyamai deretannya dengan kaki Ara "Mau gue anter nggak?" Ucap Aldin yang di jawab anggukan oleh Ara "Tapi helm cuma ada satu, tadi kan helm Sesil di pake lagi sama dia, terus lo gimana?"
Ah gara-gara handphone nih, kenapa coba pake ketinggalan segala kan jadi nggak bisa balik
"Yaudah buat lo aja, gue nggak usah."
Tiba-tiba saja Aldin memakaikan helm-nya di kepala Ara tanpa ngomong apapun, dia langsung duduk di motornya dan mengkeataskan standar dengan kakinya.
Ara yang melihat helm sudah di pakai rapih di kepalanya hanya mematung dan bengong menatap Aldin.
Mulut devil berhati angel.
"Ayo! Malah bengong?" Ucap Aldin membuyarkan lamunan Ara
"Sabar dong, ini juga mau naek kale." ucap Ara samar-samar karena mengenakan helm lalu naik di belakang Aldin.
Aldin baru menyalakan mesinnya "Pegangan," Tapi Ara malah pegangan baju Aldin.
Dasar, Ara! sudah tau Aldin sedikit berjiwa pembalap, jadi mana bisa bawa motor slow.
Benar saja ketika Aldin menggas motornya tubuh Ara terhuyung kebelakang dan menarik baju Aldin lalu ke depan tanpa sadar dia sedang memeluk Aldin ketika tubuhnya terhuyung ke depan sembari memenjamkan mata.
Terlihat lengkungan di bibir Aldin.
.-.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU'RE MINE
Teen Fiction[END] Kamu adalah alasanku tersenyum. "Aku milikmu, tapi aku sendiri tidak bisa memilikimu." -Ara "Kamu milikku, selamanya." -Aldin Copyright, 2016.