"Lo ngapain disini?! Kemaren nabrak sekarang nubruk, kemaren motornya sekarang orangnya!" Ucap Ara menyilang kedua tangannya di depan dada
"Eh pembantu lo gak liat gue pake baju seragam?! Berarti gue mau sekolah lah yakali gue ngojek!"
Ara melotot kaget "Ara bukan pembantu!"
"Nggak nanya."
Ara sangat lelah hari ini. Pertama dia baru saja keliling lapangan, kedua dia sudah habis tenaga tadi pagi belum sempat sarapan karena terlambat, ketiga kenapa harus ketemu orang gila ini.
"Harusnya lo minta maaf sama gue,"
"Yang harusnya minta maaf itu lo!" Sembari menunjuk Ara
Untung saja ini jam belajar jadi koridor menuju ke kantin sepi dan tidak jadi bahan tontonan satu sekolah.
"Lo yang salah nubruk gue dari belakang, masa iya gue yang minta maaf?!"
Orang itu terkekeh kecil "Eh kok muka lo basah gituh? Abis mandi keringet ya?"
"Nggak lucu" Ara memegangi kepalanya yang tidak tahu kenapa tiba-tiba pening terasa pusing seperti diputar kincir angin. Ara tidak kuat dengan kepalanya, dia terjatuh begitu saja ke lantai membuat orang itu kebingungan.
"Lah kok pingsang?"
Orang itu memperhatikan sekelilingnya yang sepi tidak ada orang "Eh pembantu gausah akting deh lo! Pake pura-pura pingsan segala," tapi tidak ada respon sama sekali dari Ara. Dia langsung berlutut disamping Ara menggoyahkan bahunya namun tetap tidak ada respon. Punggung tangan dia tempelkan di jidat Ara, ternyata Ara sepertinya demam.
"Ck! Pake nyusahin segala, demam lagi. Udah tau gue murid baru mana tau UKS sebelah mana!" Keluhnya
Tanpa bertele-tele orang itu langsung menggendong Ara ke UKS tapi untung saja di sekolah ini setiap lantai ada UKS.
Setelah sampai di UKS orang itu panik dan langsung masuk meletakan Ara di kasur ruang UKS lalu di ikuti oleh penjaga UKS tersebut.
"Lo murid baru ya?" Tanya penjaga UKS
"Iya"
"Kelas berapa?"
"Sebelas"
"Oh, maaf kak"
"Santai aja! By the way lo kenal dia ga?"
Penjaga UKS itu sempat kebingungan karna dia itu siapa "Maksud kakak?"
"Maksud gue lo kenal ini cewek ga?"
"Oh, kak Ara."
"Ara?"
"Siapa sih yang gak kenal cewek cantik kayak kak Ara,"
Cantik sih, tapi judes!
"Oh iya kak, kalau kak Ara udah sadar kasih obatnya aja itu di sebelah kotak P3K ada kotak obat." kata penjaga UKS sembari menunjuk kearah kotak obat
"Lo mau kemana? Udah disini aja, lagian kan gue baru di sini jadi kurang tau,"
Ara meringis kesakitan memegang kepalanya dengan sebelah tangan "Ssh, gue dimana?"
"Lo di UKS, nyusahin aja!"
Ara mendengar suara orang tadi walaupun samar-samar ditelinganya karena baru sadar "Lo ngapain masih disini?!"
"Nungguin lo sadar,"
"Kan ada penjaga UKS."
Bener juga sih apa yang dia bilang. Kan ada penjaga UKS ngapain gue masih disini?
"Penjaga UKSnya kan cowok, takut khilaf,"
Cowok itu melangkah pergi tapi Ara malah mencekal lengannya "Eh kang ojek"
"Aldin"
"Iyah siapapun nama lo itu, gue cuma mau bilang makasih udah anterin gue ke UKS. Nggak kebayang kalo tadi ngga ada lo pasti gue ngegeletak sampai istirahat, tapi ikhlas gak nolongin?" Tanya Ara
Orang itu malah diam dan matanya tertuju pada cekalan lengan. Ara yang baru menyadarinya reflek melepaskan lengan orang itu.
"Gue ikhlas" Jawab orang itu tersenyum tulus lalu keluar dari UKS
Ara tersenyum sumringah.
Ganyangka cowok tengil tapi punya hati lembut
Penjaga UKS melambaikan tangannya di depan wajah Ara "Kak?"
"Eh-"
"Ini obatnya diminum dulu,"
"Thanks, ya"
.-.
TBC
2017
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU'RE MINE
Teen Fiction[END] Kamu adalah alasanku tersenyum. "Aku milikmu, tapi aku sendiri tidak bisa memilikimu." -Ara "Kamu milikku, selamanya." -Aldin Copyright, 2016.