BULU kuduk Angela berdiri di saat ia memasuki ruang auditorium yang dingin. Ia dan kedua sahabatnya duduk di salah satu kursi di barisan tengah, kemudian mereka menggosip tentang hal-hal keperempuanan.
Acara hari ini lumayan menyenangkan, dari pengenalan guru-guru, lalu menonton film superhero dan mengambil pesan moralnya, dan terakhir ada persembahan lagu dari band sekolah.
Para siswa-siswi bersorak senang saat guru yang mereka sukai tampil, seperti Bu Weni—guru biologi misalnya. Sedangkan guru yang menyebalkan maju, mereka hanya akan diam. Contohnya, Pak Irwan.
Namun kedua acara tersebut tidak Angela tunggu, namun ketika band itu mulai bermain, Angela memperhatikan dengan fokus. Ia mengenal mereka.
Mike sang vokalis, Rey sang drummer, Tommy dan Vian, sang gitaris.
"Itu, Mike. Ganteng banget kan?"
"Kaget eh kaget eh abang eh abang," latah Angela, menatap abangnya yang tiba-tiba sudah duduk di belakangnya.
"Mike ganteng, tuh. Abang mau kenalin kamu ke dia," bisik Axel.
"Buat apa sih Kak, ngenalin aku ke cowok?"
"Abang tuh miris lihat kamu setiap hari nontonnya drakor, mengharapkan oppa-oppa kayak Tae Woon atau Dae Hwi, mereka tuh gak akan dateng ke hidup kamu dek," bisik Axel sarkastik.
"Ax! Jangan pernah ngomong kayak gitu!" tegur Angela.
"Tuh kan, marah. Makanya, abang kenalin,"
"Gak perlu, Kak. Nanti oppa Tae Woon cemburu."
"Tuh kan Tae Woon lagi." keluh Axel. "Lo dengerin ya, dia itu Mikael Bayu Pratama, kelas XI IPS 2, pokoknya cocok sama kamu."
"Gak mau, Kak!" tolak Angela mentah-mentah.
"Harus mau!"
"Gak!"
"Terima aja lo Ngel, lo itu kalo gak ngeharapin Tae Woon, ngeharapin Ethan yang homo. Udah sama Mikael aja," celetuk Raisa.
"Pernah digigit buaya gak, lo berdua?" ucap Angela dengan nada ketus.
"Hush, jangan berantem." omel Carly.
Angela menatap langit-langit auditorium yang mulai terang karena lampunya dinyalakan. Artinya, band telah selesai tampil.
Anak-anak langsung berjalan keluar auditorium dan memasuki kelas masing-masing, karena sekaran waktunya mereka belajar.
"Tuh kan, gue gak lihat si gitaris ganteng!" gerutu Angela sambil memanyunkan bibirnya.
"Apa? Gitaris ganteng?" tanya Carly.
"Vian."
"Oww, gitu ya Ngel. Selera lo buruk banget najis," tawa Carly.
"Kok buruk?"
"Di mana-mana, semua orang tuh tau kalau Ethan sama Vian, itu gantengan Ethan! Lah elo, malah lebih suka Vian dibanding sama Ethan," ejek Carly.
"Suka-suka gue."
"Temen Revan tuh. Nanti, gue kenalin oke?" sela Raisa.
Angela mengganguk kecil. Langkahnya terhenti, ia menatap seorang perempuan yang dengan cemprengnya berteriak,
"Ethan sayaaang!"
Kedua lelaki di depannya saling tatap, kemudian menghela napas pasrah. Mau tak mau, mereka menghentikan langkah mereka.
"Kenapa lagi sih, Ellen?" tanya Ethan jutek.
Ellen Fransisca Permata.
Siapa yang tidak kenal dengannya? Cewek tercantik dan terkenal di SMA Garuda. Ditambah, keluarganya yang kaya raya, yang membuatnya seperti seorang putri kerajaan. Namun, sayang saja, ia menjadi manja dan sombong. Gebetan semua lelaki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet
Teen FictionSequel: NACH SIEBEN JAHREN [ON GOING] #275 TEEN FICTION [25/12/17] Part lengkap semua, follow dulu baru baca. Jangan lupa vote atau komen. * * * Angela Kaistal, gadis yang menghabiskan kelas sepuluhnya menont...