31-Terakhir

5.1K 242 13
                                    

ANGELA duduk di kursi rumahnya dengan malas. Berhubung ia baru pulang, ia jadi merasa malas. Syukur hari ini ia pulang jam sembilan dikarenakan persiapan try out kelas dua belas.

Ia duduk di teras rumah menunggu seseorang untuk menjemputnya, karena lima belas menit lalu seseorang menelponnya dan bilang akan menjemputnya.

"Hei, gue datang!" sapa seseorang dari balik pagar.

Angela menyipitkan matanya dan menatap orang itu, "Ethan!" serunya.

Ethan tersenyum tipis, "Ayo!"

Angela berjalan perlahan menuju Ethan, "Kenapa ga sekolah?"

Ethan kembali tersenyum tipis, naik ke motor.

"E...than?"

"Sini, gue ajak lo ke suatu tempat, tapi lo janji sama gue jangan tanya-tanya di sana, oke?"

Angela mengganguk patuh.

* * *

SEPASANG kekasih itu berjalan di sebuah taman dengan hamparan bunga berwarna-warni, bergandengan tangan.

"Kita di mana?" tanya Angela.

Ethan menaruh telunjuknya di atas bibir, "Kan udah gue bilang...,"

Angela mengganguk, merasa bersalah. Ia menatap sekeliling. Tunggu, ini bukanlah taman, melainkan pemakaman umum!

"Sini, Angela," ajak Ethan ke salah satu nisan.

"Ketemu sahabat gue, dan cinta pertama gue. Namanya Sheila," senyum Ethan membelai batu nisan yang dingin. "Kenalin Sheil, Angela. Kenalin Ngel, Sheila,"

"Halo Sheila," sapa Angela menatap batu nisan yang bertuliskan Sheila Karina.

Ethan menghela napas panjang, "Dia mantan pacar gue. Gue bukanlah penyebab kepergiannya, tapi berhubungan dengan gue," ucapnya.

"Tenang, hati gue milik lo kok Angela," ucap Ethan. "Dia sahabat gue,"

Angela terdiam, membiarkan Ethan 'berbicara' kepada Sheila. Namun, Ethan hanya terdiam menatap batu nisan Sheila.

"Ayo, pergi," ajak Ethan. "Gue pamit ya Sheila,"

Ethan mengamit tangan Angela, berjalan ke sebuah batu nisan lagi tak jauh dari situ.

Ethan berjongkok di depan batu nisan bertulisan Alesia Clayton.

"Kakak, aku datang. Kenalin kak, calon adik ipar kakak, Angela," ucap Ethan dengan mata yang menahan tangis.

Jantung Angela berdebar saat Ethan mengucapkan 'calon adik ipar'.

"Angela, ini Alesia. Kakak gue," kata Ethan pelan.

Angela kemudian 'menyalami' Alesia.

"Dia dan Sheila pergi karena dijahati oleh seorang monster," ucap Ethan sarkastik.

Angela terdiam. Mungkinkan merekalah... penyebab kepedihan di hati Ethan selama ini?

"Aku kangen kakak, kangen waktu kita main bareng. Waktu kita nyanyi, coret-coret sama bandel bareng," Ethan menghapus setetes air matanya. "Maaf kak, aku harus pergi," tangis Ethan, menghapus air matanya dan buru-buru keluar dari pemakaman umum.

Ethan berhenti di depan motornya, menghapus air matanya yang terus-menerus bercucuran. Ethan merasakan ada pelukan hangat di badannya. Ia menatap ke bawah, Angela memeluknya.

"Sabar, Ethan. Gue ngerti perasaan lo," bisik Angela mengeratkan pelukannya.

Ethan membalas memeluk Angela, tanpa sadar menangis.

BackstreetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang