LAGI-lagi, ketiga gadis itu duduk bersila bersender pada tembok, sambil menonton drama korea Strong Woman Do Bong Soon. Ketiga pasang tangan mereka terus menyomoti kripik kentang di tangan Angela.
Malam ini adalah malam menginap, malam di mana Carly dan Raisa datang dan menginap di rumah Angela—dikarenakan kedua orang tuanya yang lagi-lagi harus meninggalkan kedua anak mereka sendiri di rumah karena dinas keluar kota ataupun keluar negeri.
Ayahnya yang bekerja sebagai pilot Asia jarang sekali pulang, mungkin hanya tiga kali dalam waktu sebulan—namun tinggal dalam waktu lama, seperti lima hari.
Ibunya yang bekerja sebagai dokter bedah, waktu kerjanya sangat padat dan tak menentu. Jika saja ada pasien UGD yang harus dioperasi, tengah malam pun ibunya harus pergi ke rumah sakit, melaksanakan tugasnya.
Biasanya, Angela dan Axel akan dipesankan katering sebagai makan malam, dan biasanya ibunya akan mengajak Kak Karin—anak dari teman ibunya yang ngekos kuliah untuk tinggal bersama dan menemani kedua anaknya.
Namun kali ini, Karin tak dapat datang karena ada acara. Sebagai gantinya, Carly dan Raisa yang menemani Angela di rumah.
Ketiganya melakukan rutinitas biasa—menonton drama korea sampai tengah malam.
"Apa mungkin dia suka gue?" ucap Angela memecah keheningan antara para sahabatnya.
"Dia, dia siapa?" tanya Raisa sambil terus menatap televisi.
Carly menatap Angela mengerti. Angela telah menceritakan hal-hal penting baginya pada kedua sahabatnya ketika mereka baru sampai tadi.
"Bisa jadi." ucap Carly pelan.
"Menurut kabar, dia gak pernah naksir siapa pun, bahkan gak pernah pacaran sama siapa pun," kata Raisa sambil men-scroll layar ponselnya.
"Apa dia belok?" tanya Angela khawatir.
"Emangnya lo suka dia, sampe lo peduliin?" sindir Carly.
"Bukannya lo suka Vian?" timpal Raisa.
Angela mengerucutkan bibirnya. Memedulikan seorang Ethan, apakah itu salah?
"Lagian lo. Dia itu tahun lalu lagi terkenal-kenalnya, lo malah gak peduli sama dia dan sibuk nontonin Pretty Little Liars sampe habis. Sekarang, lo mau nyari tahu tentang dia jadi susah, kan?" ucap Raisa gusar.
"Sekarang yang suka sama dia kebanyakan sih adik kelas gitu ya, coba lo nanya sana sama adik kelas kita," sahut Carly.
"Waktu SMP, masa dia gak pernah naksir orang?" tanya Angela—tak menghiraukan sindiran keras kedua sahabatnya.
Carly menghela napas, "Gak ada yang tau tentang dia sebelum dia masuk SMA ini. Orang kita aja gak tau dulu dia SMP di mana," ucapnya panjang lebar.
"Emang pas MOS...?"
"Dia gak ikut MOS, seminggu setelah MOS baru dia datang ke sekolah ini." jelas Raisa sabar.
"'Makanya sahabatku, kamu jangan kudet lagi ya," ucap Carly sambil menarik-narik pipi Angela.
Angela menebak-nebak bingung, sampai drama koreanya sudah tak lagi ia tatap. Gadis itu cemberut sepanjang malam, hingga akhirnya ia berkata,
"Tau ah. Cape gue mikirin dia,"
Ucapnya, sebelum tertidur di bawah hangatnya selimut.
* * *
ANGELA terbangun dengan mendapati empat piring mie instan ditambah telur dan sosis bakar tergeletak rapih di atas meja makanya. Tak lupa, segelas teh manis hangat terletak di samping masing-masing piring.
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet
Teen FictionSequel: NACH SIEBEN JAHREN [ON GOING] #275 TEEN FICTION [25/12/17] Part lengkap semua, follow dulu baru baca. Jangan lupa vote atau komen. * * * Angela Kaistal, gadis yang menghabiskan kelas sepuluhnya menont...